"ada satu naga raksasa yang menjaga semua pasukan Yirvan, naga itu sangat besar dan bersisik emas. Hembusan api itu bisa menjadikan benda apapun di hadapannya berubah menjadi batu. Dan satu-satunya cara untuk mengembalikan semuanya ialah darah dari naga itu sendiri"
Semua menyimak dengan seksama, kecuali para putri yang memang sudah tau cerita awal para pangeran itu.
"raja donghae, ayah kalian. Memerintahkan kalian bertujuh untuk melindungi putra mahkota Taeyong dan Jaehyun, karena saat itu keduanya tengah sakit dan terluka. Tapi kalian membantah perintahnya, dan memilih membunuh naga itu untuk menyembuhkan rakyat Centaurus yang menjadi batu. Alhasil, Marliana berhasil menculik dua putra mahkota itu dengan.. ramuan sihirnya mungkin? Ada yang bilang seperti itu"
Para pangeran menghela nafas lelah kecuali mark. Dia memang hanya menunduk dengan pandangan menuju tangannya yang disatukan di atas meja. Perasaannya masih marah pada kedua orangtuanya. Ia juga tidak pernah di perlakukan begitu oleh mereka.
"jika kalian para putri ingin ikut membantu para pangeran, maka kalian harus meningkatkan kemampuan sihir kalian" para putri mengangguk.
"lisa, bawa para putri untuk mencari buku sihir tingkat IV di perpustakaan bawah tanah, setelah itu bawa mereka kembali untuk kita bahas bersama " sang istri menyetujui, dan mengajak para putri untuk keluar ruangan menuju perpustakaan bawah tanah di istana ini.
Sisa para pangeran dan paman sehun.
"paman, apa kita benar-benar perlu menyelamatkan mereka? Karena kami hanya ingin—
"pulang? Kalian ingin pulang kembali pada dunia kalian kan?" renjun yang bicaranya di potong oleh paman sehun jadi membolakan matanya.
Apalagi jisung yang sampai mulutnya terbuka ingin berkata. "pa-paman –paman tau kami—
"tidak perlu terkejut begitu jisung, paman tau siapa kalian"
"paman yang bawa kami kemari?" sekarang mark yang bicara. Emosinya memang masih mendarah daging, makanya dia langsung celetus menuduh begitu.
"tidak.. tentu tidak. Paman juga tidak mengerti mengapa kalian bisa ada disini"
"lalu paman tau dari mana kalau kami bukan dari dunia ini? " jaemin curiga.
"kalian pasti tau kalau paman adalah ahli sihir kerajaan ini bukan?" para dream boy mengangguk. " Sihir tidak hanya mencakup tentang kekuatan gaib, menerbangkan benda, menghilang, merubah wujud atau bahkan membuat suatu wujud diluar nalar pikiran manusia"
"sihir juga mempelajari antar ruang dan waktu. Dimensi yang terjadi di alam semesta, serta bagaimana logika manusia bekerja terhadap sebuah pemikiran. Singkatnya, aku tau apa yang terjadi pada kalian. Tapi aku tidak tau siapa yang telah menggunakan Grimoire pada kalian"
"Grimoire? Apa itu? " pertanyaan jaemin yang mewkili para saudaranya.
"Grimoire merupakan mantra atau sihir murni yang bisa digunakan untuk menukar raga kalian, atau memang memanggilnya kemari. Biasanya Grimoire melekat pada Talisman, atau bisa disebut benda yang biasa kita temui. Karena benda itu bisa menjadi ruang penghubung antar dinding ruang dimensi"
"benda?.. aaaa-apa saja misalnya benda itu?" chenle penasaran karena ia dalam hati sudah menduga-duga.
"bisa apapun! Tongkat, buku, bunga, pin, atau bahkan perhiasan seperti kalung, cincin atau gelang. Apa saja bisa di jadikan Talisman"
"nah! Paman bilang tadi bisa saja perhiasan. Sebelumnya kami bertujuh memiliki cerita di dunia kami, yang mana kami menemukan kalung dan ketujuh cincin ini" chenle yang biasanya berisik, kini dengan sigap menyuarakan apa yang ia duga.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT DREAM || The End Of A New Beginning With
FanfictionIntinya mereka itu kejebak dalam mimpi gara-gara pake cincin persahabatan. ~~☆~~ "Abang " Yang merasa paling sulung itu menoleh pada sepupu yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. Sudah mulai jengah dengan situasi yang terjadi saat ini. Begitu...