⁰⁹

1.7K 256 3
                                    

"Jaehyuk, ayo main sepeda." Pinta Asahi membuka paksa selimut Jaehyuk.

Jaehyuk meringis, matanya menyipit melihat jam dinding yang baru menunjukkan pukul 4 pagi.

"Asahi, masih terlalu pagi. Aku mengantuk." Jaehyuk lagi-lagi akan menutup tubuhnya namun segera Asahi cegah.

"Kau bilang, akan menuruti apapun yang ku mau." Asahi menagih janji Jaehyuk.

Jaehyuk tidak lupa. Dia sangat ingat. Tapi, Jaehyuk sangat lelah karena kemarin malam sibuk bolak-balik mengatur acara.

Namun, Asahi tidak gentar. Pemuda tampan itu masih tetap memaksa Jaehyuk untuk bangun.

"Asahi, besok saja ya? Aku mohon." Jaehyuk memohon dengan suara serak, efek semalam kebanyakan dipakai untuk teriak.

"Yasudah kalau ngga mau." Asahi berkata kecewa, beranjak dari kasur Jaehyuk.

Jaehyuk yang mendengar suara Asahi berubah langsung buru-buru bangun kemudian berdiri dengan oleng, kedua matanya masih tertutup, piyama dan rambutnya sangat berantakan.

"Mau kok!" Jaehyuk berteriak dengan suara seraknya mencegah Asahi yang hendak keluar.

Asahi menoleh mendapati Jaehyuk lalu tertawa keras.

"Kau menertawai ku?" Jaehyuk menyergit, berusaha membuka matanya sedikit.

Asahi menggeleng sambil terus menahan tawa. "Ngga, tuh."

"Pokoknya, tunggu sini ya. Aku akan mandi dulu sebentar."

Asahi hanya mengangguk menatap punggung Jaehyuk yang menghilang dari balik pintu.

•••

"Asahi pelan-pelan!" Jaehyuk berteriak, kala Asahi yang bersepeda kencang mendahului.

"Aku handal bersepeda, tenang saja!" Sahut Asahi, semakin mempercepat.

Jaehyuk yang berada di belakang juga mau tidak mau ikut mempercepat, mengejar Asahi karena hampir tertinggal jauh.

Asahi menengok sekilas ke belakang untuk melihat Jaehyuk, namun begitu kembali menatap depan ia dikejutkan dengan seorang anak kecil laki-laki yang berlari mengambil bola di jalan.

Asahi yang panik langsung belok ke arah kiri menghindari hal yang tidak diinginkan.

Asahi meringis saat dirinya terjatuh di aspal, namun tidak lama langsung menghampiri anak kecil itu buru-buru dengan kaki yang pincang.

"Dek, ngga apa-apa?" Asahi bertanya memastikan, namun anak kecil itu malah menangis.

"ASAHI!" Teriak Jaehyuk saat melihat Asahi jatuh.

Jaehyuk berlari langsung menghampiri, "Asahi kau luka!" Heboh Jaehyuk tanpa menoleh pada anak kecil yang sedang sesegukan.

"Anu, aku hampir menabrak--"

"--Sudah ku bilang pelan-pelan!" Bentak Jaehyuk terdengar khawatir, Asahi hanya mengerjap melihat Jaehyuk yang kini sibuk memeriksa luka pada lutut Asahi.

Asahi tersenyum simpul lantas berkata, "Jaehyuk, ini hanya luka kecil. Jangan khawatir."

"Besar atau kecil, kamu tetap terluka Asahii." Gerutu Jaehyuk sambil meniup luka Asahi.

Sedangkan anak kecil itu kini sudah berhenti menangis, entah karena sudah merasa baik atau merasa terasingkan oleh kedua insan yang bercekcok dengan luka lecet sedikit.

"Hanya luka lecet. Dan ini tidak akan membunuhku."

Jaehyuk mengadah, menatap Asahi lekat. "Diam disini." Ujar Jaehyuk dengan nada datar. Setelahnya pergi meninggalkan Asahi dengan anak kecil tadi dengan tatapan bingung.

° Cuma Teman ° || Jaesahi ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang