¹⁰

1.8K 260 18
                                    

Yoshi kini berada di sebuah toko kue untuk membeli bahan-bahan membuat kue kering.

Tanpa sengaja ia melihat punggung sempit familiar tengah mondar-mandir kebingungan di depan rak yang menyusun berbagai macam jenis tepung.

Yoshi tersenyum sumringah, mengetahui siapa pemilik punggung sempit itu.

"Sahi, sendirian aja?"

Asahi menoleh kaget. "Yoshi? Sedang apa disini?"

"Membeli bahan untuk membuat kue kering dan ngga sengaja bertemu dengan mu."

"Yoshi juga buat kue?"

Yoshi mengangguk mengiyakan. "Aku biasa buat kue untuk adikku. Kebetulan, stok kue kering di rumah habis. Adikku merengek minta aku buatkan lagi."

Asahi manggut-manggut, "Berarti kamu ahlinya?" Tanya Asahi pelan.

Yoshi terkekeh sebentar, lucu melihat Asahi yang masih malu-malu terhadapnya.

"Bisa dibilang begitu? Memangnya kenapa?"

"Anu.." Asahi nampak ragu mengatakan.

"Katakan saja, Sahi."

"Aku ingin membuat kue juga."

"Benarkah? Kamu suka makanan manis juga?"

Asahi menggeleng, "Bukan untukku."

Yoshi sedikit bingung sebentar namun akhirnya paham begitu melihat semburat merah muda pada pipi Asahi..

"Oh, untuk Jaehyuk ternyata." Tebak Yoshi yang langsung membuat Asahi mengadah kaget.

"Kok tahu?"

Yoshi menyergit, bagaimana bisa dia tidak tahu jika wajah Asahi selalu menunjukkan perubahan warna merah ketika memikirkan Jaehyuk.

"Tahu aja, mau aku bantu?"

Asahi yang mendengar itu langsung tersenyum cerah,

"Boleh?"

Yoshi tertegun, ia belum pernah melihat Asahi tersenyum seperti ini makanya jantungnya jadi berdebar tak karuan.

Yoshi berdehem berusaha mengatur detak jantungnya.

"Iya boleh, asalkan kamu membuatkan untukku juga." Ujar Yoshi yang langsung diangguki oleh Asahi.

"Ok!" Asahi nampak bersemangat. Membuat Yoshi lagi-lagi merasa gemas.

Yoshi membantu Asahi memilih bahan-bahan yang diperlukan, tidak butuh waktu lama karena Yoshi yang memang sudah hapal dimana tata letak setiap bahannya mempermudah keduanya untuk menemukan bahan.

Yoshi juga mengajak Asahi untuk membuat kue di rumahnya.

Bukan apa-apa, tapi karena memang di rumah Yoshi lebih banyak dan lengkap alat-alat yang diperlukan.

Asahi kini sedang sibuk memperhatikan Yoshi yang dengan telaten membuat adonan kue.

Asahi bahkan tanpa sadar mengeluarkan suara kagum yang juga membuat Yoshi tersenyum tipis saat mendengarnya.

"Nah sekarang, giliran mu." Asahi mengangguk, menuruti setiap perintah Yoshi dengan baik.

Akhirnya, setelah sekian lama dan membuat punggung sakit pegal-pegal adonan kue nya sudah bisa di cetak dan dimasukkan ke dalam oven.

Sambil menunggu kue nya masak Yoshi lantas memulai pembicaraan.

"Sahi." Panggil Yoshi.

"Iya?"

"Sahi, Kenapa tiba-tiba membuat kue coklat untuk Jaehyuk? Dia ulang tahun?"

"Tidak. Ulang tahun Jaehyuk masih dua bulan lebih." Jawab Asahi.

° Cuma Teman ° || Jaesahi ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang