Jaehyuk bangun ketika sinar matahari masuk menyinari setiap sudut kamar.
Pemuda manis itu duduk masih setengah mengantuk, kemudian sadar jika semalam dirinya tertidur di meja tapi sekarang sudah berada di kasur Asahi.
Jaehyuk tersenyum, mengetahui jika pasti Asahi semalam menggendongnya dengan susah payah. Membayangkan wajahnya saja, sudah sangat lucu.
Jaehyuk kemudian beranjak bersamaan dengan Asahi yang baru saja selesai mandi dengan pakaian rapi dan rambut pirangnya yang basah.
"Mau kemana?" Refleks Jaehyuk bertanya dengan suara yang masih serak.
"Mencari referensi untuk tugas kuliah ku." Jawab Asahi, tanpa melihat Jaehyuk karena sibuk memasukkan segala macam barang-barang ke dalam tasnya.
Lalu terbesit ide pada benak Jaehyuk.
"Aku ikut ya!"
Asahi menoleh, menatap bingung pada Jaehyuk.
"Kamu masih mabuk, dan aku ingin pergi sendirian."
Jaehyuk tahu Asahi tidak akan menolak permintaanya. Karena itu, Jaehyuk putuskan untuk tetap memaksa.
"Aku mau ikut, Asahi. Kamu tunggu disini sebentar ya aku pergi mandi dulu, kalau tiba-tiba kamu meninggalkanku aku akan marah satu tahun!" Ancam Jaehyuk yang kemudian menghilang dibalik pintu.
Asahi hanya mengembuskan napas pasrah.
•••
T
ibalah mereka, di sebuah gang kecil dengan gedung-gedung tua yang indah.
Sesekali Jaehyuk mengambil foto untuk Asahi dan memberikan beberapa rekomendasi untuk tugas Asahi.
"Tuh kan, kamu sangat beruntung mengajakku bersamamu." Ujar Jaehyuk sombong sambil merangkul temannya itu.
"Iya." Balas Asahi singkat lalu melepaskan rangkulan Jaehyuk.
Jaehyuk menyergit menyadari jika wajah Asahi yang tiba-tiba memerah.
Ia berpikir mungkin saja itu karena cuaca yang panas dan Asahi yang lupa memakai sunscreen.
Keduanya duduk di sebuah bangku ketika merasa cukup dengan foto dan video yang diambil.
Asahi masih sibuk dengan kameranya membuat Jaehyuk kembali merasa terasingkan.
"Asahi, aku lapar." Kata Jaehyuk, karena memang sejak kemarin malam ia belum makan apapun dan malah minum-minum.
Asahi menoleh, terlihat jelas raut wajahnya merasa bersalah baru ingat jika Jaehyuk sudah menemaninya selama 3 jam dalam perut kosong.
"Ah maaf, aku sampai lupa kamu belum makan."
"Ngga masalah. Lagipula kamu juga belum makan, tapi karena sudah terbiasa jadi tidak sadar. Padahal kamu tau, menunda makan itu ngga baik."
"Iya, aku minta maaf."
Jaehyuk tersenyum melihat Asahi yang menunduk merasa bersalah, pemuda manis itu lantas menepuk pucuk rambut Asahi dengan lembut.
"Nggga apa - apa, Asahi."
Lagi, wajah Asahi kini kembali memerah. Jaehyuk menjadi khawatir kalau-kalau dia sakit.
"Asahi kamu ngga apa - apa? Wajahmu merah."
Asahi berdiri sambil memalingkan wajahnya.
"A-aku tahu tempat makan yang enak."
Jaehyuk menyergit karena mendapati jawaban tidak selaras.
Namun kemudian ia beranjak dari duduknya untuk mengikuti Asahi yang kini berjalan lebih dahulu.
"Ramen?"
"Eum, aku sudah lama menginginkannya."
"Tapi, ini masih pagi."
"Kalau begitu, ngga us--"
"-- Baiklah, kita makan ramen saja." Potong Jaehyuk setelah melihat wajah Asahi memelas.
Akhirnya, mereka duduk berhadapan dengan masing-masing ramen di atas meja. Lalu tanpa lama - lama segera menyantap makanannya.
Kedua manik pekat milik Jaehyuk tidak sengaja melihat Asahi yang sedang berusaha menahan pedas.
Pemuda tampan itu memang tidak bisa makan pedas, namun juga sangat menyukai makanan pedas.
Jaehyuk terkekeh begitu melihat Asahi yang kewalahan sendiri, kemudian membantu temannya itu untuk mengelap keringat yang terus-menerus bercucuran.
"Asahi, kamu lucu." Ujar Jaehyuk kemudian tersenyum manis menatap Asahi.
Lagi - lagi wajah Asahi memerah.
Tapi kali ini Jaehyuk bisa pastikan jika mungkin itu adalah efek dari menahan rasa pedas makanannya, ditambah dengan cuaca yang semakin siang semakin panas.
•••
see u^^
KAMU SEDANG MEMBACA
° Cuma Teman ° || Jaesahi ✔️
Cerita Pendek❗BXB❗ Cerita singkat tentang Asahi yang menyimpan rasa pada Jaehyuk lebih dari seorang teman. Dan tentang Jaehyuk yang berusaha menemukan jawaban dari perasaan sebenarnya terhadap Asahi. Konten ini dibuat karena ketidaksanggupan author melihat keuwu...