O6. Menagih Cerita

295 78 21
                                    

Setelah perdebatan kecil antara Karina dan Yoshi yang disebabkan gadis itu menolak ajakan pulang bareng, dan si lelaki yang terus menerus mengajak. Akhirnya mau tak mau Karina menerimanya. Ya mau bagaimana lagi, cepat atau lambat langit yang kian menggelap akan turun hujan membasahi apa saja di bawahnya.

Motor Yoshi membelok ke kiri, sebuah gang di mana kosan gadis di belakangnya itu terletak.

"Makasih ya," kata Karina turun dari motor lelaki itu.

"Sama-sama, Rin. Sana masuk," balas Yoshi sekaligus menyuruh masuk gadis yang masih berdiri di depan gerbang kosannya.

Karina mengangguk membalas hendak masuk ke dalam, namun ia balikkan kembali badannya menghadap Yoshi yang masih menunggunya masuk ke dalam.

"Kenapa, Rin?" Tanya Yoshi yang sadar akan gelagat Karina.

Karina malu Yoshi menyadari sikap anehnya, ia hanya menggeleng menjawab pertanyaan Yoshi.

"Yaudah aku balik ya," pamit Yoshi yang mulai menghidupkan mesin motornya.

"Iya."

"...eum hati-hati."

Karina sadar apa yang ia bilang, hanya saja ia tak menyangka kalimat itu akhirnya keluar dari mulutnya. Tanpa peduli dengan reaksi Yoshi selanjutnya, gadis itu membalikkan badannya dan berlari masuk ke dalam kosannya. Bagaimana pun ia harus secepatnya menghilang dari lelaki itu. Sedangkann Yoshi, lelaki itu hanya terdiam memandangi Karina yang mulai menjauh, senyuman manisnya sudah terukir tanpa ia sadari.

It's too fast to fall in love, but Yoshi not sure he can control his feeling.

***

Yoshi berjalan menaiki anak tangga terakhir yang mengantarkannya ke lantai dua bangunan kosannya. Untung saja dirinya tepat sampai ke kosan sebelum akhirnya hujan turun membasahi apa saja yang di bawahnya.

Lelaki itu masuk ke dalam kamar kosannya, menutup kembali pintu kamar dan bergegas mandi membersihkan tubuhnya agar terasa lebih segar.

Kurang lebih sepuluh menit dirinya menghabiskan waktu di kamar mandi. Setelah merasa selesai dan melingkarkan handuk di pinggangnya, lelaki itu pun keluar.

"ANJENGGGG!!!" Pekiknya dengan reflek, terkejut melihat seseorang yang duduk di kursi meja belajarnya sambil menatap ke arah pintu kamar mandi dengan ekspresi wajah yang datar.

Melihat ekspresi Yoshi membuat gelak tawa orang itu terdengar. Sangat bahagia, karena kejahilannya berhasil membuat Yoshi terkejut. "HAHAHAHAHA."

"Gak sopan lo masuk gak ketuk, gak salam," omel Yoshi kesal seraya mengambil pakaiannya di lemari. Lalu kembali masuk ke kamar mandi untuk memakai pakaiannya.

"Ya lo sih, gak ngunci pintu."

Yoshi gak jawab. Ada benarnya juga apa yang dikatakan Aji. Sebenarnya bukan kebiasaan dia seperti itu. Hanya saja kali ini ia lupa mengunci pintu saat mandi. Tetap saja, Aji tak sopan menyelonong masuk tanpa izin.  Tapi mau bagaimana lagi, Yoshi juga udah pasrah aja dengan temannya yang satu itu.

"Ngapain deh lo kesini? Gue mau tidur," tanya Yoshi yang baru saja keluar dari kamar mandi dan menjatuhkan dirinya di atas kasur.

"Dah mau maghrib anying, gak baik tidur pas maghrib," kata Aji tanpa menjawab pertanyaan Yoshi.

Sebenarnya Yoshi memang tidak mau tidur, hanya saja itu alasannya agar Aji kembali ke kamarnya. Tapi sepertinya tidak mempan.

"Lo mau ngapain deh kesini?" tanya Yoshi lagi.

"Nagih cerita lah apalagi!" Jawab Aji. "Gimana bos first date-nya?"

"Palelu first date!"

Page 224 | Yoshi KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang