Kelas terakhir Karina hari ini dibatalkan sebab dosennya ada acara penting yang harus ia hadiri. Padahal gadis itu dan temannya yang lain sudah menunggu sekitar tiga puluh menit. Karena merasa tak ada lagi yang harus ia lakukan, gadis itu memilih untuk balik ke kosannya saja.
Untuk hari ini Karina cukup malas untuk menggunakan tangga, ia menekan tombol lift dan menunggu sebentar kedatangan lift. Begitu pintu terbuka, pandangan yang Karina temukan adalah, Baskara—mantannya dan seorang gadis yang ia yakini itu adalah sang kekasih barunya.
Baskara tak sebodoh itu tak mengenali Karina, pandangan keduanya sempat bertemu, dan itu membuat Baskara semakin mengeratkan genggamannya pada Katlyn—pacarnya.
Karina masuk ke dalam lift dengan malas, membuang wajahnya agar tak melihat dua manusia itu. Karina mencoba biasa saja meski sebenarnya hatinya sedikit sakit dan tangannya yang tak tahan ingin mencakar habis wajah Baskara.
Karina sempat bertanya kenapa lelaki itu berada di gedung fakultasnya, tapi setelah melihat Katlyn, Karina sudah menemukan jawabannya. Pasti lelaki itu ingin mengantar Katlyn ke kelasnya ataupun menjemput Katlyn sehabis kelas. Entah lah, hal seperti itu sudah pernah lelaki itu lakukan saat berpacaran dengannya.
So, if Katlyn feel it special, she's wrong. That's reuse.
Dan entah kenapa lift terasa lambat, padahal kecepatan geraknya sama saja seperti biasanya.
Lift berhenti di lantai dua, dua gadis keluar, menyisakan mereka bertiga, tapi ada satu lelaki yang Karina kenali hendak masuk ke dalam lift itu.
Itu Yoshi.
***
Yoshi melangkah masuk ke dalam lift, dan hal yang buat Yoshi tidak percaya adalah, senyuman Karina mengambang ke arahnya, membuat Yoshi sedikit bingung namun membalas dengan senyumannya juga.
Lelaki itu berdiri tepat di sebelah kiri Karina. Dan lagi, ada hal yang membuat Yoshi tak percaya.
Karina melingkarkan tangannya di lengan kanan Yoshi, "Ngapain jemput aku gini sih, kan udah aku bilang tunggu di parkiran aja."
Yoshi sempat bingung awalnya, namun melihat Baskara dan gadis di sebelahnya yang menatap Karina, Yoshi paham dengan keadaan.
"Hahaha sekali-sekali gak masalah Rin," sahut Yoshi melingkarkan tangannya di pundak Karina.
Baskara tampak tak percaya dengan apa yang di lihat. Berdasarkan cerita dari teman-temannya, mantannya yang satu itu belum memiliki pacar, tapi apa ini.
Pintu lift terbuka saat keduanya sampai di lantai satu, Karina dan Yoshi melangkah keluar, begitu juga dengan Baskara dan Katlyn.
Karina sudah melepas tangannya dari lengan Yoshi, tapi kali ini menggenggam tangan Yoshi begitu erat, persis seperti yang Baskara lakukan bersama pacarnya tadi.
Di belakang mereka, ada Baskara yang menatap kedua manusia di depannya, Katlyn sadar akan hal itu, dia juga sadar, meskipun Baskara sudah bersamanya sekarang, tapi tetap aja lelaki itu masih memiliki perasaan terhadap Karina. Katlyn mengeratkan genggaman yang sempat melonggar. Baskara tersadar, menoleh ke samping mendapatkan Katlyn dengan seulas senyuman tipis, "Gak usah dilihatin gitu, kamu kan udah sama aku sekarang."
Mereka terpisah, Baskara dan Katlyn berbelok ke parkiran mobil, sedangkan Yoshi dan Karina ke arah parkiran motor.
Setelah merasakan Baskara tak lagi di dekatnya, Karina melepaskan genggaman mereka. Canggung, itulah yang ia rasakan.
"Eum... gue... minta maaf udah lancang..." ucapnya malu.
"Gak papa, Rin. Gue paham kok."
Karina senyum tipis, "makasih ya Yos..." entahlah Karina merasa harus mengatakan kalimat itu, bagaimanapun lelaki itu sudah rela ikut pada drama bodoh buatannya.
"Santai aja, Rin."
"Kelihatan banget ya gue masih belum lupain dia?"
"Sebenarnya enggak, tapi apa yang lo lakukan tadi jadi membuat lo terlihat kalo lo belum lupain dia."
Terdengar helaan nafas dari Karina, "Kalau Selia tau, pasti gue bakal dikata-katain," ujarnya, "gue juga bingung, kenapa sih proses melupakan memakan waktu yang lama?"
"Mungkin karena lo tipe yang benar-benar tulus dalam mencintai, ya menurut gue itu wajar kok kalau lo masih belum bisa lupain masa lalu lo, setiap hal butuh proses cepat atau lambat, tinggal bagaimana lo menyikapinya."
Karina mencerna ucapan lelaki itu. Benar, ini bukan sekedar tentang waktu, tapi tentang bagaimana ia menyikapinya. Selama ini Karina masih suka diam-diam mencari informasi tentang Baskara, yang malah membuat proses melupakannya selalu terhambat.
"Oh iya, lo kalau mau balik, balik aja Yos, gue mau pesen ojek online," Karina berujar.
"Gue anterin aja yuk, Rin." Persetan dengan janjinya dengan kakak tingkatnya, sekarang dia ingin mengantar Karina dan memastikan gadis itu aman bersamanya.
Karina mau saja mengiyakan tawaran Yoshi, tapi mengingat kehadiran Yoshi di FEB yang jelas itu bukan fakultasnya, membuat Karina yakin lelaki itu pasti ada urusan yang entah itu penting atau tidak.
"Beneran nih? Lo gak ada urusan apa gitu di sini?"
Yoshi menggeleng jelas dia berbohong, "tadinya ada, tapi orangnya gak datang," ucapnya berbohong.
Karina mengangguk percaya dan langsung menaiki motor Yoshi yang sudah siap untuk dikendarai.
Setelah memastikan Karina sudah duduk dengan aman di belakang, Yoshi tak langsung melajukan motornya, melainkan mengetikkan pesan pada seseorang.
Bang Daniel FEB
Bang, sepatunya nanti malam go-send aja ya
Maaf gak jadi gue ambil ke fakultas lo, ada urusan penting•Page 224•
Haloooo! Apa kabar semuanya? Semoga baik baik saja yaa.
Sudah sangat lama ya aku gak lanjutin ceritanya, karena waktu itu aku cukup sibuk dan sempat memutuskan untuk tidak melanjutkan ceritanya, maaf bangettt.
Tapi sekarang aku kembali untuk melanjutkan sebisa aku.
Jadi, terimakasih ya sudah mau menunggu dan membaca cerita aku.
Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Page 224 | Yoshi Karina
Fanfiction"Hai, buat siapa pun yang baca, bahagia terus, jangan sedih, kalau sedih dm aku (@karinaaghata) kali aja mau cerita hehe." -Page 224 2022, xiaotingily