Tamu Tak Di Undang

10 1 0
                                    

Cinta, rasa sayang, ketulusan, kesabaran serta keikhlasan rasanya tidak cukup kuat untuk mengetuk pintu hatimu.
Aku sendiri pun tidak mengerti sebenarnya terbuat dari apa pintu hatimu itu.
Mengetuk pintu hatimu terasa jauh lebih sulit darikan mengetuk pintu langit untuk menyampaikan setiap untaian doa permintaanku.
Ketika aku harus mengetuk pintu langit, yang ku perlukan hanyalah kesungguhan dan ketulusan dalam meminta.
Namun, untuk pintu hatimu sendiri sudah ku coba mengetuknya dengan ketulusan, kesabaran dan keikhlasan namun untuk kau buka saja rasanya engkau enggan.
Lalu apalagi yang harus aku sediakan agar pintu hatimu mampu kau buka dan benar-benar mempersilahkan aku untuk masuk ke dalamnya?
Jika segalanya untukmu terasa kurang, lalu apalagi yang harus ku beri?
Apakah kau akan terus tetap membiarkan aku menunggumu sampai kau merasa siap untuk membukakan pintu hatimu untukku?
Jika seperti itu, kapan engkau siap untuk membiarkanku masuk?
Rasanya seperti tamu yang tidak di undang yang berharap untuk di bukakan pintu.

Ruang Di Sudut KotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang