Rendah, itulah yang ku lihat terhadap dirimu jalang.
Kau begitu rendah bahkan tak bernilai sama sekali ketika kau merebut dan menghancurkan hubungan orang lain.
Bahkan untuk menyebutmu jalang saja terdengar masih sangat mulia.
Kau lebih rendah dari seorang wanita jalang.
Entah hal apalagi yang lebih rendah yang akan ku sematkan denganmu.
Membela diri didalam nama cinta namun kenyataannya kau hanya bersembunyi dibalik ego dan kepuasaanmu.
Tidakkah kau puas telah merusak, merebut, dan menghancurkan kebahagiaan orang lain wahai jalang?
Apakah egomu yang lapar sudah cukup kenyang dengan merebut kebahagiaan orang lain?
Apakah kebahagiaan tidak cukup berpihak denganmu sehingga kau menjajah dan merampas kebahagiaan orang lain?
Jalang sepertimu tidak akan pernah merasa puas.
Aku sempat mengutukki diri saat kau hadir diantara kami.
Namun jalang sepertimu yang lebih pantas dikutuk oleh semesta.
Semesta ini tidak pantas ditempati oleh jalang sepertimu yang terlalu hina.
Semesta ini, bukanlah tempatmu bahkan neraka sekalipun terlalu suci ditempati oleh jalang sepertimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Di Sudut Kota
ŞiirKetika sebuah perasaan tidak bisa diucapkan sedemikian rupa, maka sebuah tulisan yang dirangkai dari kata hingga menghasilkan sebuah kalimat diharapkan mampu menyampaikan sebuah makna yang mendalam. Rasa yang dirasakan manusia diharapkan bisa dikema...