Insiden Tak Terduga

625 45 0
                                    

.

.

.


Suasana kantin saat ini tampak begitu ramai, dipenuhi dengan para murid yang sedang mengobati rasa lapar mereka.

Diantara para murid itu, ada Keysa dan ketiga sahabatnya yang sudah duduk dengan nyaman dibangku bagian pojok sambil menyantap makanan mereka masing-masing.

"Gue malu banget, sure" Keysa menggigit sendoknya dengan wajah frustasi.

Ketiga sahabatnya malah tertawa puas begitu mendengar cerita dan melihat wajahnya saat ini.

Zoya berdehem pelan guna meredakan tawanya lalu memperbaiki posisi duduknya. "Terus gimana wajah adeknya kak Algi?"

"Dia cantik banget. Makanya gue kira dia tuh cewenya kak Algi. Eh tau-taunya dia adeknya kak Algi."

"Makanya jadi orang jangan sok tahu" ledek Putri setelah tawanya reda.

Keysa mendengus mendengar perkataannya. Ini sahabatnya atau bukan sih?, kok malah mengatai dirinya.

"Key, ada kak Rafael sama teman-temannya tuh" bisik Zoya sambil menunjuk kearah pintu kantin menggunakan isyarat matanya.

Keysa, Putri dan Leo mengikuti pandangan Zoya. Benar saja, ketiga pria tampan itu tengah berjalan menuju bangku mereka diiringi tatapan semua penghuni kantin.

Keysa langsung memalingkan wajahnya sambil menelan ludah susah begitu mendapat tatapan tajam dari Algi.

Walaupun jarak mereka sedikit jauh, tapi dia bisa dengan jelas melihat tatapan tajam Algi yang tertuju padanya.

Putri menyuapi bakso kedalam mulutnya, lalu memperhatikan Keysa yang asik dengan makanannya. "Key, lo benaran suka sama kak Rafael?".

Keysa mendongak dan menggeleng ragu, "Gue juga gak tahu. Tapi gue suka kepikiran soal dia"

"Ya udah ngomong jujur aja ke kak Rafael" usul Putri.

Keysa menggeleng lemah. "Gue gak mau. Gimana kalau dia udah punya cewe?"

"Ya dicoba dulu kali. Kalau dia udah ada cewe ya udah lo pepet dia terus sampai dia putus sama cewenya terus jadian sama lo" Zoya mengusulkan saran yang diluar Nayla.

Matanya melotot, menatap Putri tidak percaya. Apa-apaan gadis itu. Dia berniat mengajarkan dirinya untuk merebut kekasih gadis lain. Tentu saja dia tidak menolaknya_Eh eh maksudnya dia akan menolaknya dengan tegas.

"Gila lo. Ya kali lo nyuruh Key jadi pelakor" Zoya rasanya ingin melempar waja Putri menggunakan sendok yang berada ditangannya.

"Yaps. Zaman sekarang pelakor udah ada dimana-mana, bahkan mereka udah terbuka banget. Jadi apa salahnya kita ngajarin Keysa kita yang polos ini jadi pelakor?"

"Serah lo Put. Serah lo" Zoya menyerah dengan jalan pikiran Putri yang nyeleneh.

"Zo?" panggil Keysa dengan mulut yang masih terisi makanan.

"Apa Key?"

"Halal gak ya gue mutilasi sahabat gue sendiri?" dia melirik Zoya yang duduk disampingnya.

Zoya mengangguk cepat, menandakan bahwa dia setuju dengan Keysa. "Halal pake banget Key".

"Oke. Nanti bantuin gue mutilasi dia ye" Keysa menunjuk Putri menggunakan garpu. Sedangkan yang sedang dibicarakan malah sibuk makan.

Zoya mengangguk semangat sambil memberinya hormat. "Siap bu bos".

"Jadi kamu suka nggak sama kak Rafael?" giliran Leo yang bertanya setelah sejak tadi diam menyimak percakapan mereka.

Dia Untuk Keysa (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang