Balasan Keysa

453 43 0
                                    


.

.

.

Suasana koridor tampak begitu sepi. Hampir semua murid sudah masuk ke dalam kelas masing-masing.

Tapi dari arah perpustakaan, terlihat Nayla berjalan seorang diri kembali ke kelasnya. Dari arah lain, Nayla bisa melihat Keysa dan ketiga sahabatnya berjalan mendekatinya.

"Nayla" terdengar suara Leo memanggilnya saat mereka berpapasan. Membuat langkahnya terhenti.

"Lo manggil Gue?" dia menunjuk dirinya sendiri dengan wajah datar.

Keysa mendengus pelan. "Gak. Leo manggil setan" Putri dan Zoya reflek terkekeh geli mendengar gumaman Keysa.

Nayla meliriknya dengan sinis. Terlihat jelas raut tidak suka diwajahnya itu.

"Iya" Leo mendadak diserang rasa gugup. Dia melirik kearah ketiga sahabatnya. Begitu melihat anggukan kepala mereka, dia kembali menatap kearah Nayla, "begini Nayla, a_aku"

"Lo kenapa?" Nayla bertanya dengan tidak sabaran.

"Itu a_aku_" Leo semakin gugup.

"Lo kenapa sih? Bisa ngomong cepat gak. Gue mau ke kelas!" Hardik Nayla saat kesabarannya habis.

Leo terlonjak kaget mendengarnya. Menatapnya tak percaya. Ekspresinya tidak jauh berbeda dengan ketiga sahabatnya.

Tentu saja mereka terkejut. Bagaimana bisa gadis yang selama ini dikenal baik dan lembut bisa sekasar itu. Apakah selama ini semua itu hanya pencitraan?. Apakah selama ini Nayla melakukannya hanya untuk mendapat perhatian dari semua orang. Cih dasar munafik.

"Santai aja dong" Keysa yang tidak terima Leo dibentak seperti itu, hendak maju namun Putri segera menahannya. Menggeleng pelan, mengisyaratkan untuk tidak bertindak jauh.

Nayla menghela napas sambil memutar bola mata malas sebelum menatap Leo jengah, "Jadi lo mau ngomong apa?"

Memberanikan diri, Leo mengeluarkan sebatang coklat dari sakunya lalu menyodorkan pada Nayla membuat kening gadis itu menyerngit.

"Nayla, aku suka sama kamu. Kamu mau gak jadi pacar aku?" dia berujar dengan sekali tarikan napas lalu menatap coklat ditangannya dan Nayla bergantian, "kalau kamu mau, kamu bisa terima coklat ini" tangannya sudah gemetar diikuti dengan keringat yang mengalir di dahinya.

Nayla terdiam sejenak lalu menatap Leo dari atas hingga bawah dengan pandangan
cemooh. Tak lama kemudian dia tertawa sinis.

"Lo suka sama gue? mau jadiin gue pacar lo?" tanya dia dengan nada sinis. Leo segera mengangguk cepat. "lo gak salah?"

"Hah?" beo Leo. Ketiga sahabatnya masih berusaha bersabar mendengar perkataan gadis itu.

"Liat penampilan lo ini" dia menunjuk Leo dari kepala hingga kaki. Dia melakukannya beberapa kali, "lo mau jadi pacar gue? Lo pikir gue bakal mau sama cowo culun kayak lo? mimpi lo ketinggian."

Perkataan penuh hinaan yang keluar dari mulutnya membuat mereka terkejut terutama Leo. Dia tidak menyangka gadis yang terkenal baik dan ramah, gadis yang dia sukai bisa mengatakan penghinaan seperti itu.

Keysa mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Tidak tahan lagi dengan sikap sombong Nayla. Dia tidak akan diam saja saat melihat sahabatnya dihina seperti itu.

Dia maju lalu melayangkan tatapan tajamnya, "Maksud lo apa ngomong kaya gitu, hah?"

Bukannya takut, Nayla malah bersedekap dada. Membalas tatapam tajamnya, "Lo budek atau bloon sih? omongan gue udah jelas. Teman cupu lo itu gak pantas buat gue"

Dia Untuk Keysa (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang