ɪ ᴡᴏᴜʟᴅ ɢɪᴠᴇ ʏᴏᴜ ᴀʟʟ ɪ ʜᴀᴠᴇ
ʙᴀʙʏ, ɪғ ɪ ᴄᴏᴜʟᴅ, ᴛʜᴇɴ ɪ ᴡᴏᴜʟᴅ- ɴᴇᴡ ʜᴏᴘᴇ ᴄʟᴜʙ
ᴀᴋᴜ ᴛɪᴅᴀᴋ ʙᴀɪᴋ-ʙᴀɪᴋ sᴀᴊᴀ
sᴇʟᴀᴍᴀᴛ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ!
▫▫▫
𝟷𝟾. 𝟹𝟶
ᴇᴜɴᴡᴏᴏ's ʜᴏᴜsᴇCr. Pinterest
Junhui berusaha berpikir positif, menepis segala praduga dari gelagat aneh ayahnya. Begitu Eunwoo keluar menemui Junhui di balkon kamarnya, Junhui merasa sesuatu hal besar terjadi malam ini, jika praduga itu benar jelas Junhui menolak.
"Sudah siap?"
"Apa yang kau rencanakan, Ayah?"
Eunwoo tersenyum tipis. "Segera pergi, tidak ada waktu untuk menjawab."
"Jangan coba memberi sesuatu hal yang aku tidak suka."
Eunwoo mengangguk, pandangan Eunwoo jatuh pada setelan jas yang bukan ia belikan untuk puteranya, Junhui menggunakan setelan jas beberapa bulan lalu yang pernah Junhui gunakan pada acara makan malam keluarga besar mereka. Terserahlah, terpenting malam ini harus sukses tanpa ada kendala apapun.
Deringan ponsel memecah pemikiran masing-masing mereka, Eunwoo tersenyum ketika nama calon besannya yang tertera disana.
"Baik, kami segera kesana," jawab Eunwoo dan mematikan sambungan.
"Junhui." Panggil Eunwoo.
Junhui melirik sekilas ke arah Eunwoo lalu menghela napas berat. "Bisa aku tidak ikut denganmu?"
"Kali ini apa lagi? Aku tidak ingin marah, jangan membuang waktu."
Dengan berat hati Junhui yang tak ingin juga adu mulut dengan ayahnya, akhirnya langkah kaki itu maju selangkah, melihat raut bahagia ayahnya Junhui tak bisa membuang pikiran negatif yang bersarang sedari tadi.