"Tadi Putri lihat, Gadis dibopong sama pak Cipto," ucap Putri, dengan nada bicaranya yang terlihat lugu.
......
Aku masih termenung berada di ranjang UKS, dengan selimut yang menutupi tubuhku sampai siku. Sedangkan di samping kananku, ada Putri yang sedang duduk sambil bermain handphone.. Jadi saat itu, kita berada di satu ranjang UKS.
Aku menatap langit-langit UKS yang berwarna biru muda, sambil terus memikirkan tentang lelaki itu.
"Aku benar-benar bingung, kenapa bisa pak Cipto yang membawaku ke UKS? Bukannya terakhir kali, aku sedang bersama lelaki itu yah? Kalau emang pak Cipto yang membantu lelaki itu untuk bawa aku ke UKS, tapi kenapa lelaki itu ngga ada di sini yah? Kira-kira dia kemana yah? Aku kan belum tau nama lelaki itu siapa!? Atau jangan-jangan, aku cuma halu?" beberapa pertanyaan itulah, yang terus terngiang di pikiranku.
"Gadis, jangan ngelamun gitu dong! Ntar kalau kesambet setan UKS gimana?!" ujar Putri dengan nada ketakutannya, seraya menepuk kakiku.
Perkataan Putri, sangat membuyarkan lamunanku tentang lelaki itu. Aku pun sedikit terkejut mendengar ucapannya. "Ya ampun Putri! ngomongnya bisa biasa aja ngga?! Aku kan lagi ngelamun jadi kaget dengar kamu tiba-tiba ngomong! Mana sambil nampar kaki aku lagi, kan sakit sayy!"
"Hehe maaf yaa Gadis, aku kan takut kamu kesambet setan penunggu di sini," ucap Putri dengan nada bersalahnya, sambil memanyunkan bibir tipisnya itu.
"Putri, udah yaa cukup. Aku lagi capek banget dan ga mau debat sama kamu okayy!?
"Sudah yah.. kamu juga ga perlu minta maaf, tadi aku cuma kaget aja kok.. So, it's okay," ujarku."Okay, Gadis," jawab Putri.
Tak terasa, jam sudah menunjukkan pukul 09.00. Dan itu artinya, jam KBM di sekolahku akan segera dimulai. Karena aku ingat betul, tadi pagi bu Neti sudah memberitahu bahwa KBM hari ini memang dimulai dari jam sembilan pagi sampai jam empat sore.
Kemudian aku berfikir, untuk kembali ke kelas dan mengikuti jam pelajaran hari ini. Walaupun luka di keningku masih terasa perih, keadaanku belum begitu pulih, dan juga hatiku masih sangat sakit dengan semua perkataan Safna dan Katya. Namun, aku harus profesional untuk tetap masuk kelas dan belajar. Karena bagiku, ketinggalan pelajaran adalah hal yang paling menyebalkan. Aku pun tidak betah kalau harus berlama-lama di UKS. Karena ruangan ini cukup dingin dan bau obat-obatan. Di UKS juga sangat sepi, jadi aku semakin merasa sendirian.
"Putri, kamu ngga mau kembali ke kelas?" tanyaku pada Putri, yang sedang duduk bersandar ke dinding UKS di atas ranjang berukuran kecil itu.
"Kan Putri udah ditugasin sama Bu Neti buat jagain Gadis di sini. Jadi, Putri ngga bisa tinggalin Gadis sendirian gitu aja," jawab Putri.
"Ohh, jadi Putri di suruh sama bu Neti untuk menemani aku, pantes saja dia tiba-tiba ada di UKS," pikirku.
Baru saja aku ingin menanggapi jawaban dari Putri, tetapi tiba-tiba dia bertanya dengan nada yang membuatku sangat terkejut.
"Jangan bilang, Gadis mau kembali ke kelas dan ikut belajar?!!" tanya Putri, dengan nada cepat dan suara yang terdengar begitu sangat kencang di seisi ruangan ini.
"Astagfirullah, Putri!! Kamu udah bikin aku kaget berapa kali coba?! ucapku, dengan mimik wajah yang masih terkejut.
"Iyah maaf Gadis, tapi Putri tiba-tiba kepikiran soal itu, terus langsung nanyain ke kamu deh! Tapi itu ngga bener kan, Gadis? Kamu ngga mau kembali ke kelas kan?" tanya Putri kembali, dengan nada yang terburu-buru.
"Yap itu benar. Emang niatnya, aku itu mau ke kelas dan ikut KBM hari ini. Aku ngga betah lama-lama di UKS. Yaa, walaupun aku sering bolak-balik ke sini. Tapi tetap aja, aku ngga betah kalau harus selalu di ranjang kayak gini, aku bosen banget di sini. Jadi aku pikir, daripada cuma diam di UKS, mending juga aku belajar di kelas," tuturku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Nan Mendung
RomanceNamaku Gadis, anak tunggal yang selalu merasa kesepian. Temanku hanyalah angin yang berlalu lalang. Di sini, aku akan menceritakan tentang seseorang yang telah mengajarkanku cara menikmati hidup dan tersenyum berdamai dengan semesta. Aku sangat me...