Pukul 00.00 malam
Aku bangkit dari ranjang ku, sebenarnya sedari tadi aku hanya pura-pura tidur agar bisa mendapatkan ketenangan di tengah malam seperti ini
Setelahnya aku mengambil buku diary ku tak lupa juga pensil untuk menulis, aku agak kurang nyaman menggunakan alat tulis lain untuk menulis seperti ini, aku membuka jendela dan menarik sebuah kursi kedepan jendela itu
Angin dingin menyelimuti tubuh ku, bulan dan bintang seolah menyapa ku dari atas sana, perlahan aku mulai tersenyum melihat bintang-bintang indah yang berkelap-kelip di langit
Ku buka buku diary ku dan mulai menuliskan kata-kata, dengan ditemani oleh cahaya bulan dan suara jangkrik yang menenangkan
===================================
Dear diary,Hari ini tidak ada yang spesial menurut ku, hanya seperti biasa, mandi untuk yang kedua kalinya karena teman-teman sekelas ku selalu jahil, dirumah juga tidak begitu spesial tapi entah kenapa hari ini mereka memberiku makanan, padahal biasanya aku disuruh beli sendiri
Ah iya, di sekolah aku sempat menyatakan perasaan ku pada orang yang kusukai, tapi dia berkata, "Kau menyukai ku? Astaga, kita ini tidak selevel! Kau hanya anak buangan! Murahan! Jelek! Dekil lagi!", Jujur saja itu sedikit membuat ku terluka
Selain itu kak Singa juga mendapatkan nilai yang bagus saat ulangan dadakan dikelas nya tadi, papa sangat bangga dengan kakak ... Sangat berbeda dengan ku, setinggi apapun nilai yang ku dapat itu sama sekali tidak cukup
Hehe, aku tahu papa melakukan nya karena ingin aku menjadi seseorang yang berguna di masa depan! Apapun yang terjadi, aku akan tetap bertahan dan harus bisa membanggakan papa dan orang tua kandung ku yang diatas sana! Aku juga akan membuat saudara-saudara ku memuji ku atas keberhasilan ku!
Sayangnya itu semua hanya akan menjadi mimpi, kata-kata yang papa ucapkan saat melihat nilai ku tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan sangat menyakitkan
Papa juga sempat mengucapkan "Kenapa anak tak berguna seperti mu harus menjadi tanggung jawab ku!!! Jika bukan karena janji ku pada ayah mu, aku tidak sudi mengadopsi mu sialan!!!!"
Ya, kata-kata itulah yang langsung menusuk hati kecil ku, saat itu papa mengatakannya didepan para guru dan saudara-saudara angkat ku, rasanya aku ingin menangis dan mengeluarkan semua yang mengganjal di hati ku, tapi tetap ku tahan, semarah apapun aku pada papa dia tetap ayah angkat ku yang harus ku hormati
Aku akan terus berusaha untuk menjadi berguna dan mendapatkan pelukan papa lagi seperti dulu!
===================================
Setelah selesai menulis, aku kembalikan buku dan pensil itu ketempat nya, pandangan ku kembali terfokus pada langit malam yang indah
Hawa nya semakin mendingin, aku ingin merasakan pelukan papa seperti dulu ... Papa bilang aku sudah dewasa, jadi aku tidak memerlukan pelukan seperti itu, tapi kenapa kak Thai dan kak Singa yang lebih tua dariku selalu mendapatkan pelukan dan senyuman hangat dari papa...?
Aku ingin sekali menanyakan banyak pertanyaan yang selama ini menganggu ku, tapi aku sendiri sudah tidak berani menatap papa secara langsung, setiap bertemu aku hanya menundukkan kepala ku dan berbicara pelan
Jam menunjukkan pukul 01.30 malam, rasa kantuk mulai menghampiri ku, tak beberapa lama kemudian aku pun terlelap, aku benar-benar tidak menyangka bahwa malam itu adalah malam terakhir bagi ku
.
.
.Kini sudah lebih dari 2 tahun aku meninggalkan dunia, saat ini aku duduk dibawah sebuah pohon besar, ku lirik sebentar ke arah makam ku
Aku terkejut melihat papa yang berada disana, dia mengusap lembut batu nisan ku sambil tersenyum lembut, aku langsung berdiri dan hendak menghampiri nya, tapi sesuatu menghalangi kami dan terpaksa aku hanya melihatnya dari jauh
Papa mulai berdiri, sepertinya dia sudah ingin pergi, ku lihat papa mulai mengangkat kepalanya yang sedari tadi menatap kearah makam ku, kurasa papa merasakan keberadaan ku disini
Aku kemudian tersenyum lebar dan melambaikan tangan ku, papa membalasnya dengan senyuman lembut khas nya yang membuat ku kembali merasakan kehangatan, tubuhku mulai memudar menandakan waktu berkunjung ku ke dunia sudah habis
Untuk terakhir kalinya aku tersenyum pada papa dan berusaha mengatakan sesuatu namun tidak bisa, akhirnya aku hanya tersenyum dan menatap lembut papa, seolah mengatakan selamat tinggal
Papa mengerti apa yang ku isyaratkan, ia kemudian kembali tersenyum dan berkata, "Selamat tinggal juga, sampai bertemu kembali di lain waktu, Indonesia..."
==================================
Kyou datte warau warau
(Hari ini pun aku masih tersenyum ... Tersenyum)
Naichau boku wo kakusu tame ni warau
(Tersenyum untuk menutupi kesedihan ku)
Ienai koto wa ienai de ii
("Tak perlu mengatakan hal yang ingin ku katakan)
Tte omoetara karuku nareru no ka na
(Jika berpikir begitu, akankah semuanya terasa ringan?)- Sepenggal lirik "Tada koe hitotsu" -
=================================
.
.
.
.
.Alright, gimana Chapter kali ini? Maaf klo gak terlalu panjang, karena ya cuma ini ide yang ku dapat
Oky, see you next chapter :D
KAMU SEDANG MEMBACA
OneShoots Countryhumans Indonesia
Fanfiction[ Dilanjutkan tapi slow up ] ,. 、 , 、 ! ヽ, : ' ; ゙; i / , ' ヽ ; ◉' ༝ '◉ . / . ‹. ________ . › ⊂/ ꔫ \つ /___ __ _ \ ...