Russia x Fem! Indonesia

191 11 0
                                    

Pertama kali saat aku melihatmu setelah kematian ayahku, aku jatuh cinta pada mu. Wajah yang terkesan imut dan hati yang lembut, membuatku tak mampu menahan rasa cintaku lagi.

Kau membantuku keluar dari masa-masa gelap ku, kematian ayahku masih teringat sampai sekarang tapi kau membuatku merasa lebih baik.

Aku selama ini sudah cukup lama memendam perasaan ku, aku takut jika saat ku ungkapkan semuanya kau jadi menjauhi ku. Aku tak ingin kehilangan seseorang yang berharga bagiku, seseorang yang telah memberikan pundaknya sebagai sandaran disaat dunia sedang tak berpihak padaku.

Kau adalah jawaban dari semua harapan-harapan yang diberikan oleh semesta padaku, kau satu-satunya yang mengerti seperti apa aku, kau tak peduli dengan apa yang lainnya katakan tentangku, kau selalu percaya padaku. Terimakasih, aku sangat berterima atas semua yang kau berikan padaku.

Hari ini, saat ini juga, aku menemuinya di rumahnya, di hadapan keluarga angkatnya aku berlutut, ku genggam tangan nya dan ku tatap iris mata ruby nya. Dia tampak sangat cantik.

Aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya, "Indonesia, maukah kau menikah dengan ku?"

Ku lihat dia sangat lucu saat terkejut, muncul rona merah di pipinya, lalu dia bertanya padaku, "Apa kau berjanji akan menerima ku sebagai pendamping mu dengan tulus?"

Aku tersenyum dan menjawab, "Aku berani bersumpah pada dunia akan menerimamu sepenuh hatiku, aku tak akan pernah meninggalkan mu, menyakitimu, aku akan tetap menyayangimu sampai seumur hidupku."

Rona merah di pipinya semakin terlihat jelas, ia kemudian tersenyum dan memelukku, ia pun berkata, "Aku mau Russ, aku bersedia menjadi pendamping mu seumur hidup."

Ku balas pelukannya dan tepuk tangan serta ucapan selamat dari semua orang disana memenuhi ruangan, aku sangat bersyukur akhirnya bisa memiliki seorang malaikat sebagai istri pertama dan terakhirku.




Normal POV

"Dan begitulah bagaimana ayah melamar ibumu."

"Wow, aku tak pernah menyangka ayah yang sedingin es itu melamar ibu dengan kata-kata yang sangat manis."

"Ibu pasti beruntung menikah dengan ayah!"

"Ya, kau bisa mengatakan seperti itu." Pria itu melihat bingkai foto istrinya yang ia pegang sedari tadi.

"Hari ini ulang tahun mu, tapi kau tidak ada disini..."














[ Author's note ]

Chapter satu ini sudah mendekam terlalu lama, jadi ku publish. Maaf cuma pendek, gatau mau sepanjang apa lagi ini buatnya

OneShoots Countryhumans IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang