Bosan, seharian ini aku hanya terbaring lemah di ranjang kamar ku, tubuhku rasanya terlalu lemah untuk bangun, papa hanya membuatkan ku bubur yang hambar itupun aku yang harus mengambil nya sendiri, ia bahkan tidak melihat keadaan ku sebentar saja
Papa bilang dia terlalu sibuk untuk mengurus Malay dan Phil yang demam, tapi apa aku setidak berharga itu? Papa mengadopsi yang lainnya karena kasihan, sedangkan papa mengadopsi ku hanya karena terikat janji dengan almarhum ayah ku
Aku menoleh ke jendela kamar, rupanya diluar sedang gerimis, aku berusaha untuk bangun dan menarik kursi lalu duduk didepan jendela
Setelah berhasil bangun, kursi didekat ku kutarik kedepan jendela lalu duduk disana, aku hanya diam memandangi air hujan yang turun
Air hujan perlahan membasahi daratan disertai dengan angin sepoi-sepoi yang berhembus, awan yang sebelumnya putih mulai menghitam bersamaan dengan hujan yang mulai deras, matahari tertutup oleh awan hitam tebal, hawa dingin mulai menusuk kulit ku
Aku melihat selembar kertas kosong disamping jendela juga pensil ku yang entah sejak kapan berada dilantai, ku ambil keduanya dan mulai menulis kata-kata, yang bisa saja menjadi kata-kata terakhir ku didunia
===================================
Hai papa!
Kuharap papa bisa baca surat ini meski surat ini tidak penting untuk dibacaIndo ingin papa tau kalau Indo bahagia banget bisa menjadi anak angkat papa, ya walaupun papa tidak berniat untuk merawat Indo, berbeda dengan saudara-saudara angkat Indo yang lain
Terimakasih karena sudah menepati janji papa pada ayah Indo, Indo janji akan ceritakan semua hal-hal indah yang pernah kita lalui!
Sebenarnya, Indo cukup sakit hati saat tahu papa lebih menyayangi yang lainnya dibanding Indo, tapi tidak apa-apa! Selama yang lainnya bahagia, Indo juga bahagia!
Walau papa pernah berkata, "Kau harus lebih mandiri Indo!", "Bisakah kau sekali saja tidak berbuat onar sekali saja!!", "Kau ini sudah dewasa, jangan manja!" Dan yang lain-lain, Indo gak papa kok!
Indo hanya mau 1 hal dari papa, yaitu menemani Indo disaat-saat terakhir Indo, hanya itu! Indo gak minta yang lain-lain seperti obat, makanan mewah, barang-barang baru atau apapun! Indo cuma mau papa bisa menemani Indo saat Indo sakit...
Sekasar apapun papa pada Indo, Indo tidak pernah kok punya dendam sama papa, papa adalah orang ketiga yang ku sayangi lebih dari diriku sendiri setelah Ayah dan bunda
Indo harap setelah ini papa bisa menyayangi ku seperti papa menyayangi yang lainnya, maaf kalau Indo sering repotin papa, buat papa marah dan tidak bisa dibanggakan
Maafin Indo ya Pah...?
Indo sayang papa!===================================
Aku mulai meneteskan air mata ku, hatiku terasa hancur jika mengingat semua itu. Dadaku mulai terasa sesak, mataku juga mulai buram, aku tahu ini, ini adalah saat-saat terakhir ku
Aku mencoba berdiri untuk meletakkan surat ku ke meja, namun 1 detik kemudian aku langsung ambruk dan tak sadarkan diri
"Indo! Indo bangun!"
"Abang!!"
Apa itu tadi? Aku tidak mengerti, tapi aku melihat cahaya disana, aku juga melihat ... Ayah dan bunda!!
Aku berlari dan memeluk mereka, mereka membalas pelukan ku sambil tersenyum dan mengatakan
"Selamat Nusa, kau sudah berhasil memikul beban mu sendiri, kau bisa beristirahat tanpa merasakan perasaan mengganjal lagi sekarang,"
===================================
K bye, gak ada liriknya dulu untuk sekarang, besok-besok ya:'›Auth jarang up disini, Auth aktif di akun sebelah, jangan nungguin chap baru N.E karena Author nya lagi pusing mikirin alur:)
KAMU SEDANG MEMBACA
OneShoots Countryhumans Indonesia
Fanfiction[ Dilanjutkan tapi slow up ] ,. 、 , 、 ! ヽ, : ' ; ゙; i / , ' ヽ ; ◉' ༝ '◉ . / . ‹. ________ . › ⊂/ ꔫ \つ /___ __ _ \ ...