Pagi hari yang sangat cerah seperti masa depan Readers, loli merah putih kita terzeyenk bangun karena mendengar suara gaduh dari luar
Cklek
Ia mengintip keluar, rupanya para om-om pedho tengah berkumpul di ruang tengah, Indo mulai was-was karena bisa saja om-om pedho meresahkan itu akan melakukan hal buruk padanya
Tapi samar-samar Indo mendengar percakapan mereka, entah apa yang mereka bicarakan dengan jelas tapi ia bisa mendengar ASEAN yang marah-marah
"Biarkan saja UN! Dia memang pantas mendapatkan nya!" - ASEAN
"Tapi SEAN, ini cukup berbahaya bagi Indo," - UN
"Apa kau lupa Indo pernah mengata-ngatai Malay hah?!!" - ASEAN
"ASEAN, itu semua bukanlah Indo yang melakukan, namun warga-warga nya," - WHO
"Sama saja WHO!! Dia itu personifikasi yang memiliki tugas penting! Bagaimana dia bisa lalai dalam menjalankan tugasnya sampai-sampai rakyatnya menghujat Malay!" - ASEAN
"SEAN, sekarang aku ingin bertanya, kenapa kau menyetujui permintaan ayah kandung Indo padahal kau sendiri tidak sudi merawat Indo?" - UN
"Aku melakukannya hanya karena ayah nya adalah sahabat baik ku," - ASEAN
"Tepat sekali, bagaimana perasaan ayah Indo jika tahu sahabat baik nya ini tidak tulus menyetujui permintaan nya?" - UN
ASEAN terdiam, ia sudah kehabisan kata-kata, ASEAN hanya diam dan memandangi lantai, mengabaikan UN yang menatapnya dengan tatapan datar
Indo yang mendengarnya merasakan hatinya seketika hancur, air mata nya tanpa sadar keluar dari sudut mata, bibirnya bergetar, isakan kecil keluar dari bibir mungil nya
Dengan pendengaran UN yang tajam, ia dapat menyadari bahwa Indo melihat dan mendengar percakapan mereka tadi
"Baiklah ASEAN, terserah kau saja," UN mulai berbalik, "Lihatlah keatas, anak itu mendengar semuanya," setelahnya UN menghilang bagai ditelan bumi.g
ASEAN melihat keatas nya, mata merah Ruby itu menatapnya dengan air mata yang setia mengalir. Menyadari bahwa ASEAN melihatnya, Indo langsung pergi hendak masuk ke kamarnya
Belum sempat ia memegang kenop pintu, tangannya di genggam oleh seseorang, benar saja, ASEAN sudah disamping nya dalam sekejap mata
"Lepas,"
"Jawab pertanyaan ku dulu, apa kau mendengarkan percakapan kami tadi?"
Indo mengepalkan kedua tangannya, "Kalau iya kenapa?!" bentak Indo secara tidak sadar
"Kenapa ... Kenapa kau tidak terus terang saja kalau memang tidak ingin merawat ku?!!"
"Selama ini ku kira kau tulus, ternyata kau melakukan ini semua hanya karena ayah ku adalah sahabat baik mu dan kau tidak tega menolak permintaannya,"
"Ayah ku tidak akan marah jika kau menolak untuk merawat ku!! Ayah ku bisa mencari orang lain yang mau merawat ku! Ayah ku tidak akan memutus hubungan persahabatan kalian meski kau menolaknya tuan ASEAN,"
"Justru aku akan lebih baik mati bersama keluarga ku daripada harus bersama mu!"
"Kalau begitu silahkan,"
Indo terdiam, "H-hah?"
"Silahkan saja kalau kau ingin mati, toh aku juga tidak peduli mau kau mati, jadi gelandangan, atau apapun itu," ucap ASEAN dengan datar

KAMU SEDANG MEMBACA
OneShoots Countryhumans Indonesia
Fanfiction[ Dilanjutkan tapi slow up ] ,. 、 , 、 ! ヽ, : ' ; ゙; i / , ' ヽ ; ◉' ༝ '◉ . / . ‹. ________ . › ⊂/ ꔫ \つ /___ __ _ \ ...