Kokoronashi (Remake) || Indonesia POV

817 48 13
                                    

Kau pernah memiliki seseorang yang berharga bagimu? Bagaimana perasaan mu saat melihat mereka bahagia? Senang?

Ya .. ku harap aku juga bisa melihat orang-orang yang ku sayangi bahagia juga, tapi aku sendiri tidak tahu apa itu kebahagiaan. Hal terakhir yang ku ingat adalah sebuah peperangan besar yang kemudian membuat orang-orang yang ku sayangi tiada.

Setelahnya aku sudah tak mengingat apapun, saat aku mulai sadar aku hanya melihat diriku terbelenggu dibalik jeruji besi dengan rantai yang mengikat kedua tanganku. Aku merasakan sesuatu yang hilang, tapi apa? Tubuhku benar-benar dalam keadaan utuh hanya saja sedikit terluka karena aku sempat memberontak saat di rantai.

Saat aku terbebas pun perasaannya tetap sama, aku tak bisa mengenali siapapun lagi, dunia sudah terasa asing bagiku. Seolah-olah tidak ada lagi warna di hidupku, hanya hitam putih yang membosankan...

Tapi .. kedatangan nya membuatku merasa nyaman, aku merasakan perasaan yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Dia selalu datang ke kelasku dan mengajakku kekantin bersama, jika jam pulang dia selalu mengajakku pulang bersama ... Dia satu-satunya orang yang tidak menilai ku seenaknya.

Selama ini aku selalu dianggap tidak ada di masa siapapun, itulah kenapa aku sedikit ragu jika aku ini benar-benar masih hidup.

Namun, dia selalu meyakinkan bahwa aku benar-benar hidup, mereka hanya buta karena tidak melihat diriku dan dia pernah bersumpah akan menusuk mata siapapun yang tak menganggap keberadaan ku, gadis itu memang gila tapi aku tak merasa keberatan, mungkin lebih baik jika langsung ditusuk jantung nya, tidak-tidak aku hanya bercanda.

Dia selalu menemani ku, saat aku sendirian di rooftop dia akan datang sambil membawa beberapa makanan yang ia beli di kantin dan dia akan mulai bercerita tentang seseorang yang mengalami depresi berat yang kini menjadi orang paling sukses, ya itu memang cerita yang dia buat sendiri, dia juga selalu mengatakan bahwa suatu saat nanti ia ingin menjadi seorang penulis yang dapat menginspirasi banyak orang

Akan tetapi ... Takdir yang kejam telah merenggut mimpinya, kejadian yang membuatku benar-benar kehilangan tujuan hidupku lagi, suatu kejadian yang membuatku memandang dunia sebagai tempat yang kejam karena telah merenggut orang-orang yang aku sayangi.

Seandainya dia tidak menyelamatkan ku pasti dia sudah menggapai mimpinya sekarang ini, dia pasti sudah menginspirasi banyak orang, kenapa dia sangat bodoh! Kenapa dia harus mengorbankan dirinya demi aku yang tak berguna seperti ini!


.
.
.
.

"Bodoh! Kenapa kau selalu mencoba-coba untuk bunuh diri?!

"Aku benci berada di tempat ini! Aku ingin pergi! Jangan halangi aku (y/n)!"

Dia memelukku dengan erat dan mengambil pisau tajam ditangan ku lalu membuang ke sembarang arah, ia mengeratkan pelukannya seolah tak ingin melepaskan ku

"Lepas (y/n), aku sudah lelah, aku ingin menemui keluarga ku," tanpa ku sadari air mata mulai mengalir dari sudut mataku

"Memangnya keluargamu akan senang jika kau mengakhiri hidupmu dengan sia-sia setelah apa yang mereka lakukan agar kau tetap melanjutkan hidupmu didunia?!"

Aku terdiam, air mata ku semakin deras mengalir dan aku dapat merasakan dia juga mulai menangis pelan, aku mendengar isakan kecil dari bibirnya.

Aku mulai berfikir sejenak, (y/n) ada benarnya, tapi aku benar-benar lelah dengan semua ini, bermacam-macam ingatan buruk masa lalu ku menghantui ku setiap waktu

"Aku ada disini, jika kau ingin menumpahkan seluruh kesedihan yang kau pendam, aku siap untuk mendengarkan semuanya, jangan merasa sendirian..." ucapnya sedikit

Krak

Aku terbelalak melihat retakan kecil yang muncul ditubuhnya, "(y-y/n)?" panggil ku pelan

(Y/n) mendongak dan menatap ku dengan senyuman lembut, "Nee .. waktuku hanya sebentar ya? Jadilah seperti apa yang keluarga mu inginkan, jangan sia-siakan pengorbanan mereka hanya karena rasa lelah mu, ingatlah cerita yang selalu ku ceritakan padamu."

"Jangan lupa untuk selalu jaga pola makan, aku tahu kau sering lupa makan karena mengurung diri di kamar mu, aku tak menyalahkan mu walau kau telah membuat persyaratan agar aku seutuhnya bisa menjadi manusia telah gagal ku sanggupi, tapi aku yakin akan lebih baik seperti ini daripada aku terus menerus menahannya, iya kan?"

Sedetik kemudian tubuhnya melemah, aku segera menangkap tubuhnya yang akan terjatuh, ku rentangkan sayap ku yang sudah lama tidak ku tunjukkan. Aku menggendong tubuhnya dengan gaya bridal style lalu mulai mengepakkan sayap ku dan terbang ke suatu tempat yang sepi, karena tak mungkin jika harus memulai adegan dramatis di kawasan sekolah.

Sesampainya ditempat itu, aku melihat kondisinya semakin buruk, matanya terpejam, tubuhnya gemetaran, suhu tubuh nya naik dan mulai mengeluarkan keringat dingin, sesakit itukah saat jiwa seseorang diambil?

"(Y/n) kumohon tahanlah sebentar lagi, jangan pergi," ucap ku dengan nada gemetaran

(Y/n) membuka matanya perlahan-lahan, dengan tatapan sayu dia tersenyum kecil kepada ku, aku merasa kesal karena dia masih saja bisa tersenyum meski sedang menahan sakit.

"Berhentilah tersenyum! Dadaku terasa sesak gara-gara kau tersenyum disaat-saat seperti ini!"

(Y/n) terkekeh lembut, "Apa hati mu juga bisa terasa sakit disaat melihat keadaan ku seperti ini?" tanya nya

Aku terdiam, "(y/n), jika aku memiliki hati, dimana aku bisa menemukannya?" tanya ku dengan nada polos

(Y/n) kembali tersenyum kecil dan mengangkat satu tangannya lalu menunjukkan kearah dada ku, "Kau bisa menemukannya disini."

Itulah kata-kata terakhir yang ia katakan sebelumnya akhirnya tubuh memudar menjadi butiran-butiran cahaya yang terbang ke angkasa lalu hilang. Pada akhirnya aku kehilangan sosok berharga lagi, aku ingin mengakhirinya tapi demi (y/n) aku akan tetap bertahan sampai waktu yang menentukannya.

"Jaa sampai bertemu lagi lain waktu (y/n) sampaikan salam ku pada keluargaku disana,"

.
.
.
.
.

Hai! Watashi kembali! Hanya untuk sementara waktu sadja:› nanti minggat lagi, tahu kan ini udah Desember :3
Tahun ini benar-benar kerasa cepat banget, Auth sendiri bahkan gak nyangka lho klo udah mau tahun baru.

Tapi gak tentu juga sih, kadang gabut terus mungkin bakalan lanjutin book ini sampai chapter tertentu, sampai tahun 2023 juga gpp:›

Ok so, see you next chapter and bye bye~!

OneShoots Countryhumans IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang