Prologue

43 8 1
                                    

Yaowen terbungkam, Deruan nafas memecahkan keheningan. Sialan, mata Yaowen sudah tak kuat menatap gadis di depannya terbaring tak berdaya dengan alat bantu nafas diantara hidung dan bibirnya.

Sesekali Yaowen menggulir ponselnya, sudah banyak website yang ia buka hanya untuk mengetahui cara menyembuhkan gadis di pandangannya ini.

"Kau merepotkan, NaoNao"

"Seharusnya aku saja yang ada di posisimu"

'Ting'

Suara notifikasi pesan dari ponsel Yaowen mengganggu fokusnya, Yaowen segera membuka pesan itu.

Zhangji

Keluarlah dari ruangan, ge.
Dokter bilang, waktumu sudah habis.

Aku belum puas ji.
Naorin belum menggerakan jemarinya.

Sekarang kau mau apa?
Jangan tekankan dirimu untuk selalu berada di samping jiejie-ku.
Ingat! kau harus belajar untuk ujian!

--

Yaowen menghela nafas, ia bangun dari kursinya dan menyimpan ponselnya di saku. Yaowen meraih tangan Naorin yang dingin, mencium punggung tangannya.

"Aku pergi dulu"

Yaowen melangkahkan kakinya pergi menjauh dari kasur. Ia membuka kenop pintu dan menatap Zhangji yang duduk di depan ruangan.

"Ayo pulang"

"Ya ayo"

Yaowen berjalan mendahului Zhangji, Zhangji berdiri dari kursi dan menatap dokter yang ingin masuk ke ruangan tempat Naorin berada.

"Apapun hasilnya, tolong diterima ya, ji"

"Siap, dok"

"Tapi tolong..berusahalah semaksimal mungkin untuk jiejie-ku"

"Enam tahun lebih aku kuliah kedokteran, bagaimana mungkin aku menyepelekan pasienku"

"Enam tahun lebih aku kuliah kedokteran, bagaimana mungkin aku menyepelekan pasienku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


February 2022
Firexen

Just friend ||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang