"oy..oy..Wen!" Ujar Naorin menepuk Pipi Halus milik Yaowen. Yaowen masih setia tidur sampai pukul 8 malam ini, Yaowen baru saja melintasi pertandingan basket nasional kemarin. Untung saja ada Naorin yang selalu menyemangati Di saat saat lelah Yaowen.
"BAOOOBEIII" Naorin meneriaki telinga Yaowen, Yaowen membuka matanya perlahan, pandangan nya sedikit samar..namun ia masih bisa melihat wajah istrinya itu.
"Makan dulu ya? Nanti lanjut tidur.." lembut Naorin. Sang lelaki masih setengah sadar, Naorin tertawa lalu merangkul Yaowen untuk ke dapur.
Di dapur, terlihat bocah laki laki yang sibuk mengaduk makanannya, bibirnya dicondongkan ke depan, dari jam 6 tadi, anak itu masih setia menggunakan Jersey basketnya. Dia tidak mau melepas Jersey itu sebelum marah ke sang ayah.
"Naore.. Makanannya jangan di mainin dong.." perintah Naorin, "Gamaok!" Naore masih bersikap acuh tak acuh kepada Naorin. "Yaudah, Kita gajadi beli bola basket yang baru sama Jordan 1" ancam Naorin.
"Kalo mamah gabeliin yang generasi satu, Naore minta yang generasi lima"
Yaowen mendekati anak laki lakinya itu, lalu menepuk kepala Naore. "Yaudah, besok kita bewan" Kata Yaowen, mata Naore melebar "yang bener?" Naore menatap Yaowen penuh semangat, Yaowen mengangguk dan itu membuat Naore kembali tersenyum.
Di sela sela makan, Yaowen berbincang bincang dengan Naorin. Naore sudah pergi ke kamarnya, jadi Yaowen dan Naorin bisa leluasa.
"Kandungan kamu baik baik aja kan?"
"Iya Wen.. tenang aja! Aku kemarin juga udah USG kok, jenis kelamin bayi itu perempuan"
"Eh cewek? Baguslah kalo gitu"
"Lah kalo cowok ngapa?"
"Yaa gapapa, tapi nanti dia gak cantik kayak mamahnya"
"Sa ae kau"
"Oh ya Wen.. pertandingan kemarin gimana? Aku kudet banget nih""Kemaren aku dunk beberapa kali sih.."
"Keren sih..tapi aku takut ring nya jebol"
"Gamungkin laahhh"
"Mungkin mungkin aja Wen, takdir gaada yang tauk"
"Kamu nggak nge foul kan?""Nge foul sekali doang Ri, padahal itu cuma keinjek kakinya"
"Keinjeknya sampe merah"
"Hehehe.."
"Eh Wen... Maaf ya kemaren gabisa Dateng.."
"Gapapa, lagipula tempat itu rame. Takutnya si bayi stress"
....
"Eng.." mata Yaowen terbuka, terbangun di sebuah ruangan.. itu kamarnya sendiri. Kamarnya diberantaki oleh beberapa alat lukis yang digeletakkan begitu saja, namun ada kanvas besar yang bergambar seorang perempuan..
Itu Naorin, sosok perempuan yang masih Yaowen bayangkan saat ini. Walaupun terlihat abstrak, Yaowen membuat lukisan ini dengan sangat percaya bahwa hasilnya bisa memuaskan. Tidak peduli dengan warna dan struktur wajah.
"Sialan..gue mimpi Naorin lagi.."
Yaowen bangun dari posisi tidurnya, mencuci wajahnya di wastafel kamar mandi. Ia bisa melihat mata panda-nya..
...
Belasan batang rokok ia habiskan perhari.. hingga saat ini..
Ia datang ke museum dimana tempat lukisannya di pajang, lukisan itu menjadi sorotan orang orang. Lukisan itu diberi nama 'l0ved' yang menandakan cintanya kepada perempuan di lukisan itu.
Samar samar terlihat wajah perempuan, latar belakangnya dipenuhi oleh bunga, laut dan planet. Walau terlihat aneh.. orang orang yang mengerti seni akan mengerti betapa dalamnya arti lukisan ini..
..
Gatau tb tb kepikiran mau buat ginian, Rada freak sih awogawogawogZhang Naori
Art by Tsukasa Hojo
(Gue gatau plis ini dari angel heart atau city Hunter)Susah bgt anjae mikirin muka Naorin begimane.
Xiexie 🙏🏻
24/6-2023
Xfirexe
KAMU SEDANG MEMBACA
Just friend ||END
Teen FictionSedih ya, dimasa SMA ini. Naorin ga ngerasain romansa layaknya film Dilan. Mana ketos dingin itu? Mana ketua geng motor itu? Tapi, Naorin ketemu Liu Yaowen. Gimana kalo mereka bikin kisah sendiri? 《 Revisi 》 ©2022 by xfirexe