Pagi-pagi sekali Rara sudah sampai di kampus, ia sedang menelusuri rasa penasaran'nya persoalan tentang siapa Arganta. Malam tadi, Rara tidak bisa tidur sebab ia takut jika adiknya betul-betul jatuh cinta pada pria yang jelas bukan manusia, sebab jika itu terjadi maka Riri akan sangat dalam bahaya, adik lugu'nya itu nanti akan mengalami patah hati yang mendalam sedalam-dalam'nya.
Rara memasuki toilet pria, ia yakin bahwa Arganta memang tinggal di toilet kampusnya, karna biasanya para hantu memang betah berada di dalam toilet.
Saat Rara memasuki toilet, tiba-tiba...
"Lo cari siapa?" Mendengar suara yang asing itu membuat Rara langsung berbalik badan, dan ia terkejut karna yang berada di hadapannya adalah Arganta--yang dia cari.
"Gue cari lo!" jawab Rara penuh keberanian, "Sebenernya lo siapa?" Kali ini Rara berjalan mengelilingi tubuh Arganta seolah sedang mengintimidasi.
"Minggir, ini toilet cowok."
"Gue tau. Dan toilet ini adalah tempat tinggal lo kan?" unjuknya penuh penekanan. "Lo bukan manusia kan?"
Arganta tertawa mendengar apa yang Rara ucapkan itu, meskipun benar kenyataan'nya, akan tetapi tetap saja ia harus ber-akting seolah memang dirinya manusia.
"Kenapa lo ketawa?"
"Apa lo gak ngerasa bahwa pertanyaan lo itu pertanyaan orang bodoh?"
"JADI MAKSUD LO, GUE BODOH?"
"Ya!"
"Atas dasar apa lo bilang gue bodoh?"
Beberapa detik kemudian Rara terkejut karna tangan Arganta menyentuh pundaknya, namun saat dirinya mau menepis, pria itu lebih dulu menginjak kakinya. Hingga kini membuat Rara berteriak histeris karna kesal atas perlakuan tidak sopan dari pria itu.
"Arghhhhhh.... KENAPA LO INJEK KAKI GUE HAH?"
"Itu artinya gue manusia. Minggir!" Dengan cepat Arganta memasuki toilet, menutup pintu toilet rapat-rapat tanpa memperdulikan gadis seperti Rara yang terus bercerocos di depan pintu toilet.
"GUE PASTIIN, GUE BAKALAN BUKTIIN BAHWA LO BUKAN MANUSIA. BIAR SEMUA ORANG TAU, TERUS LO DI BACAIN AYAT KURSI BIAR LO DI USIR, DAN SEGERA PERGI KE ALAM BAKA. LIAT AJA!"
....
Ketiga pocong dari kaum sad ghost generasi tujuh saat ini tengah galau merana, karna setiap kali mereka mendatangi Rara, mereka hanya mendapatkan siksaan berupa bacaan ayat kursi.
"Gimana caranya kita bisa ngobrol sama Rara bahwa kita butuh pertolongan buat cari keberadaan si Tio di sekitaran kampus, sementara kita di usir mulu." kesal Agil.
"Iya, si Arganta walaupun jadi manusia tapi dia gak bisa nemuin si Tio. Gue rasa tu orang pake jimat ampuh, sampe-sampe gak mempan di cari sama makhluk gaib" komentar Gobang.
"ABANGGGG GOBANGGGGGGG TOLONG NIKAHIN SAYA, SAYA SUDAH MELAHIRKAN DUA PULUH ANAK TAPI TIDAK ADA SUAMI. ABANG GOBANG HARUS BERTANGGUNGJAWAB" teriak mbak Kun yang tiba-tiba nonghol lalu mengeluarkan airmata palsu untuk mengambil perhatian abang Gobang sayang katanya.
Lantas ketiga pocong tersebut kini melirik ke arah mbak Kun, Raja dan Agil tertawa terbahak sementara Gobang sudah menahan emosinya mati-matian.
"Sejak kapan gue bercinta sama lu kunti sialan!"
"Pokoknya kamu harus bertanggungjawab!"
"Anak 20, kalau gua jadi laki lu, gua mau kasih makan apa anak segitu banyak? Lagian mereka bukan anak gua, lu abis bercinta sama ular kali ya sampe ngelahirin 20 anak?"
"ABANG GOBANG JAHAT! POKOKNYA SAYA MARAH" mbak Kun segera pergi menghilang dari hadapan ketiga pocong tersebut.
"Lah bodo amat anjir"
"HAHAHAHHAHA!" Raja dan Agil sudah tidak tahan lagi menahan gelakan tawa, hingga kini keduanya tertawa kencang secara bersamaan saat dimana melihat ekspresi Gobang yang begitu marah akibat di mintai pertanggungjawaban yang jelas bukan perbuatannya.
"Diem lu berdua! Kalian gak lupa kan kalau gua pemenang pancak silat pas SD? Jadi, jangan bikin gue emosi, atau gue ancurin muka kalian berdua." Gobang'pun pergi menghilang.
Raja dan Agil saling menatap satu sama lain, "Lah gue juga pas SD jago di bidang olahraga, udah gede gue kaga bisa olahraga anjir." Ucap Agil terkekeh.
"Sama, gue juga jago di bidang main congklak, eh pas udah gede kemampuan gue main congklak tak terpakai sama sekali bro!"
"Lebih parah lagi temen gue, pas SD jago matematika, udah gede jadi perhitungan sama temen anjir"
Terus saja keduanya membicarakan hal yang tak begitu penting. Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam karna terlalu asik mengobrol berdua.
....
Beralih pada Riri, gadis itu sejak tadi mencari keberadaan Arganta, namun ia tak menemukannya sama sekali. Merasa lelah mencari, maka Riri memutuskan membeli pocari terlebih dahulu ke kantin, lalu ia berniat mau menggalau di rooftop kampus sambil meminum pocari, katanya sih biar kuat menghadapi kenyataan.
Entah kebetulan atau memang sudah menjadi takdir, Riri tersenyum senang melihat keberadaan Arganta yang berada di rooftop tersebut. Pria itu sedang menatap lurus langit-langit, matanya seolah sedang berdiskusi dengan langit tersebut melalui hati.
"H-hai." Gugup Riri yang mendekat dan kini berada di samping Arganta.
Arganta melirik ke sampingnya, wajahnya yang datar kini semakin datar saja karna melihat wajah gadis yang menurutnya menyebalkan serta pengganggu.
"Kamu disini juga? Lagi mikirin apa? Cerita aja sama aku, siapa tau aku bis-"
"PERGI!"
Degh! ucapan kasar serta bernada tinggi dari Arganta membuat jantung Riri hampir saja keluar dari tempatnya. Ia betul-betul terkejut dengan sikap pria itu, karna seumur-umur Riri tidak pernah mendapatkan prilaku kasar dari siapapun.
Airmata Riri menetes tanpa di sengaja, saking terkejutnya ia sampai menangis sesegukan menundukan kepala.
"Kenapa nangis bodoh? Lo yang ganggu gue, giliran gue kasarin, lo nangis. Kalau lo masih lemah kaya gitu, gak usah so-so'an ngejar gue, karna sampai kapan'pun GUE GAK AKAN MAU SAMA LO, PAHAM?"
"Ri-Ri.. e-enggak le-lemah kok hihikssss."
"Kalau gak lemah ngapain lo nangis?"
Dengan cepat Riri mengusap airmatanya, ia memberanikan diri menatap Arganta, lalu detik kemudian ia memeluk Arganta, hingga kini membuat pria yang ia peluk itu mematung tak menyangka.
"Kita pacaran yuk"
Ini gila tapi nyata! Saat Arganta dulu menjadi manusia, ia tak pernah menemukan gadis gila seperti Riri. Sekarang, ia baru tahu bahwa di dunia ini memang ada gadis modelan seperti Riri, dan ini benar-benar membuat Arganta semakin pusing saja karna tujuan'nya jadi terhambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GHOST 7 ✓
Horror[ Horor Comedy ] Pemain lama, cerita baru. Berawal dari sebuah akun facebook dengan profil berwajah tampan atas nama akun Arganta Wiliam, membuat Riri si gadis polos menjadi penasaran bukan main sampai-sampai ia rela menjatuhkan hargadiri'nya denga...