SAD GHOST 7 ✓

7

"Dia itu salah satu dari komunitas kita sad ghost dimensi tujuh, Arganta Wiliam. Jarang gabung karna sibuk nyari dalang dari kematian kita semua," jelas Agil sambil mulutnya tak berhenti mengunyah kuaci gaib.

Rara, gadis itu sengaja memanggil ketiga pocong tersebut, karna ia ingin menanyakan soal Arganta, ia merasa bahwa Arganta ada hubungannya dengan ketiga pocong dari komunitas sad ghost dimensi 7. Dan rupanya benar, Arganta adalah salah satunya.

"Sebenernya kita udah meninggoy dari 1 tahun yang lalu, tapi sampe sekarang masih gentayangan. Kita kelamaan trening jadi pocong dulu, baru bisa ke dunia buat nyari orang yang udah bikin kita koit" jelas Raja.

"Kalian meninggal karna apa?" tanya Rara penasaran.

"Bang lo yang cerita dong, kita mulu perasaan. Kering nih gigi gue kebanyakan bacot." ucap Agil.

Gobang memutar bola matanya malas. "Masalahnya ceritanya panjang, gue kasian sama authornya ngetik panjang lebar."

"Kalau kalian mau cerita sama gue, gue bakalan bantu" Jelas saja tawaran Rara membuat mata ketiga pocong itu berbinar senang, sebab mereka memang membutuhkan bantuan manusia sungguhan untuk menemukan orang yang bersangkutan. Bagaimanapun mereka harus kembali ke alam sesungguhnya.

Gobang duduk mendekat di samping Rara, ia mau mulai menceritakan kejadian sebenarnya.

"Jadi gini, semuanya berawal dari tawuran antar sekolah. Gue, Arganta, Agil sama Raja sekolah di SMA Andiga, sementara musuh kita Tio DKK sekolah di SMA Guming. Awal mula musuhan itu karna si Tio pernah mau lecehin pacar si Arganta, dan sampe akhirnya kita bener-bener dendam sering berantem dari adu jontos, sampe tawuran segala. Yang bikin kita berempat meninggal ya karna tawuran itu, jasad kita udah aman, tapi yang bunuh kita masih sehat wal'afiat. Arganta dendam banget sama Tio, sementara temen-temen si Tio yang lainnya itu udah sekarat akibat ulah kita-kita. Cuman kita gak bisa nemuin si Tio dimana, karna dia kaya'nya pake jimat buat menghindar."

"Terus darimana kalian tau kalau si Tio ada di kampus tempat gue sama adek gue kuliah?"

"Raja jin kasih petunjuk itu. Kita itu bukan orang Jakarta Ra, kita itu kesini cuman buat cari si Tio. Dia kuliah di Jakarta sini, apa lu kenal?"

"Gue gak gaul jadi gue gak tau!" jawab Rara jujur. Karna memang Rara ini adalah tipekal manusia yang sulit berbaur dengan oranglain terkecuali keluarga'nya sendiri. Meskipun gadis satu ini galak, tapi jika pada orang asing, sikapnya berubah membisu.

Btw, gue punya trailer video SAD GHOST 7 ini. Yuk di liat 👇

....

[ Rs. Seruni ]

Terdapat seorang pria terbaring lemah di atas tempat tidur rumah sakit, di temani oleh sang kekasih yang setia selama hampir beberapa bulan ini mengurus segala kebutuhannya.

"Kamu harus sembuh, aku sedih liat kamu seperti ini." Lirih sang gadis yang setiap harinya tak pernah absen menangis hanya karna tidak tega melihat kekasihnya terus berada di ruang inap seperti ini.

"Iya sayang," tersenyum, hanya itu yang bisa sang pria berikan agar kekasihnya tak slalu mencemaskan keadaannya. "Jangan nangis terus, jelek tau" tangan'nya kini mengusap airmata sang gadis yang duduk di samping tempat tidur.

Beberapa kejadian di bulan lalu membawa seorang pria tersebut harus berada di rumah sakit sampai dimana keadaan'nya membaik. Kaki'nya kesulitan berjalan akibat insiden kecelakaan yang di alami'nya.

Mengalami koma tentu saja, dan pada saat mengalami'nya ia merasa berada di alam lain yang mengingatkannya pada dosa di masalalu.

Tio Akhtara, pria tampan tersebut rupanya masih di beri kesempatan hidup untuk bisa melakukan kebaikan di masa yang akan datang. Tio berniat jika ia sembuh nanti, ia akan mendatangi makam Arganta, Agil, Raja dan Gobang untuk ia doakan, dan ingin meminta maaf.

Iva adalah nama kekasihnya. Kekasih yang selama ini menemaninya, ia baru tahu kejadian di masalalu setelah Tio sadar dari koma dan menceritakannya. Sampai detik ini keadaan Tio belum juga membaik sebab kaki'nya betul-betul membutuhkan perawatan khusus.

"Aku pengen di rawat di rumah aja" Tio slalu menginginkan hal itu, namun beberapa kali dokter menolak keras keinginan'nya sebab akan sangat membutuhkan waktu lama jika tanpa penanganan dokter.

"Kamu inget kan kata dokter apa?"

"Yang, ini kayanya karma karna dulu aku pernah terlibat tawuran terus bikin empat orang tewas"

"Kamu gak boleh bilang gitu. Ini musibah, aku yakin kok mereka disana juga udah tenang di surga."

"Emang orang yang matinya karna tawuran masuk surga yang?"

"Hem, gak tau juga sih. Tapi yang aku tau, kalau mereka golongan islam, ya walaupun dosa'nya setinggi gunung tapi masih bisa masuk surga setelah tubuhnya di bersihin di neraka. Katanya sih gitu," Tio mengangguk dan kembali memejamkan matanya seraya ingin mulai beristirahat tidur. Sementara kekasihnya slalu mengusap bagian lengan'nya agar bisa membuat ia pulas dalam tidurnya.

Hingga detik ini kaum sad ghost pada dimensi ke-7 belum juga bisa menemukan keberadaan Tio. Jika saja mereka tahu bahwa Tio sudah merasakan penderitaan berbulan-bulan lamanya, mungkin mereka bisa mempertimbangkan kata maaf yang akan Tio ungkapkan.

Seharusnya saat ini dendam di antara mereka tidak pernah terjadi, hanya karena satu kesalahan, menutup beribu kebaikan. Dulu Tio adalah teman baik Arganta, bahkan mereka sangat dekat layaknya saudara, namun semua masa itu hilang bagai di telan bumi hanya karena satu kesalahan yang Tio lakukan.