Alaric - 19

13 9 0
                                    

Wajib hukumnya untuk Voment ya guys!! Apalagi dibulan puasa tambah pahala kok. Makasih😊
✨✨

BRAAAK!!

PRANGG!!!

Saat menuju kamar, Alaric mendengar suara bantingan benda dan pecahan kaca yang terdengar nyaring memenuhi rumah bernuansa klasik yang ia tinggali.

Lagi dan lagi - Batin Alaric kesal. Helaan nafas kasar keluar dari mulutnya. Suara perdebatan juga tertangkap jelas di indera pendengarnya.

"Gara-gara mengantarkan ibu mu yang penyakitan, aku kehilangan klien penting!"

Plak

" Sadar mas! itu ibumu juga!"

"Heh! ini juga salahmu. Kau wanita yang sibuk bekerja! Tidak bisa urus keluarga! "

"Kau juga sibuk! Tukang mabuk! kalau terus begini aku minta ce-"

BRAAK!

Alaric membanting pintu kamarnya dengan keras membuat pasangan yang saling cekcok itu langsung diam seketika.

Hampir tiga tahun ini keluarganya berada di titik kehancuran, hal itu bermula ketika mereka kehilangan Amanda-adiknya. Semuanya saling menyalahkan. Pertengkaran hampir terjadi setiap harinya, keluarga yang dulu harmonis kini menjadi disharmonis. Hidupnya yang dulu sempurna kini juga menjadi cacat.

Di luar, orang-orang memandangnya sebagai anak yang berprestasi, ramah, dan baik padahal dibalik itu semua terdapat luka batin yang belum tersembuhkan. Hidup nya penuh tekanan.

Alaric mengambil kunci motor diatas nakas, Ia keluar dari kamar, lalu berjalan menuju garasi rumah tanpa mempedulikan daddy dan mom yang sedari tadi memanggilnya.

TIIN..TIIN...

Di tengah malam yang dingin Alaric mengendarai motor sport dengan ugal-ugalan tanpa memperhatikan pengendara sekitar yang sedari tadi menglaksoninya. Pikirannya benar-benar kacau dan emosinya sedang tak terkontrol.

Fuck life!

Fuck the world! - Geram Alaric kesal.

Dengan penampilan yang super acak-acakan Alaric memasuki sebuah minimarket, beberapa pengunjung dan pegawai memandanginya takut, karena tampilannya yang sedikit mirip gangster.

Sekarang ia butuh pelarian. Alaric berjalan menuju rak minuman dingin dan matanya tertuju pada jajaran kaleng beer yang beralkohol.

Alaric mengambil tiga buah kaleng beer lalu membawanya menuju kasir. Alaric juga meminta pegawai kasir untuk mengambilkannya rokok dan korek api.

"tambah rokok paling mahal satu pack sama korek satu"

Pegawai wanita memandangnya takut, " Mas tapi untuk pembelian beer dan rokok harus usia 17 tahun ke atas"

Dengan malas Alaric mengeluarkan KTP nya dan pegawai itu langsung mengambilkanya rokok.

"Totalnya Rp 90.000 mas"

Alaric memberinya uang Rp100.000 setelahnya langsung pergi dan menghiraukan pegawai yang meneriaki kembaliannya.

Alaric duduk di sebuah kursi yang tak jauh dari minimarket, ia mengamati beberapa kaleng beer dan rokok yang dibelinya. Teman-temannya bilang kalau mereka sedang ada masalah dan kacau pelariannya pasti beer dan rokok. Kalau minum beer sampai mabuk pikirannya bisa rileks dan enteng.

Alaric meneguk sekali, rasanya benar-benar pahit dan membuat kerongkongan panas.

"Huweek" Alaric memuntahkannya, ia tidak suka! Alaric menyingkirkan beer dan beralih pada rokoknya.

ILY 4906 MilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang