Alaric - 27

44 6 0
                                    

Hai, jangan lupa vote dan comments ya 💗

Ting

Alaric membuka notifikasi email di laptop, jantungnya berdegup kencang saat membaca subjek dari email tersebut. 

Beberapa kali ia mengusap mata memastikan bahwa pesan yang didapatkannya memang benar-benar nyata. 

Heol, Unbelivable 

Setelah benar-benar yakin perasaan euforianya muncul dan hal itu membuatnya sampai loncat-loncat diatas ranjang. 

"YES!" ucapnya senang, ia segera membuka handphone, mencari kontak Opa lalu meneleponnya. 

"Opa, Shareevbawa kabar baik!" 

"..."

"Shareev lulus!" akunya, membuat Opa yang diseberang sana juga ikut senang

"..."

"Ya Shareev akan mempersiapkannya"

"..."

"Thank you Opa, See u soon!"

Email tersebut membawa announcement jika Alaric lolos dan akan menjadi mahasiswa di KOC University Ia sangat bersyukur jika salah satu harapan nya tercapai.

Sorot mata berbinar kini kian redup saat pikirannya tertuju pada Clarissa. Bagaimana perasaan gadis itu mendengar kabar tentang dirinya, ia belum sempat memberitahu Clarissa.

Jarak Turki dengan Indonesia adalah 4906 mil. Oh ayolah! Kalau dipikir-pikir apa dia bisa tahan jika berjauhan dengan Clarissa, hatinya baru saja bersemi, tapi.. Ah sudahlah! Alaric mendengus kesal sambil mengacak-acak rambutnya. 

"Goddamn mind!" Maki Alaric pada dirinya sendiri setelah nya ia memutuskan untuk tidur.

Keesokan harinya seperti biasa Alaric menjemput ketiga sahabat manjanya. Siapa lagi jika bukan Agam, Daniel, dan si alim Abizhar.

"Annyeong" Sapa Agam sembari mengangkat telapak tangannya. Ketiga temannya hanya menatap laki-laki itu ngeri.

"Terindikasi budaya hallyu" Kata Abizhar

"Gara-gara globalisasi nih"

"Dahlah diem. Kajja Alaric!" Teriak Agam yang membuat Alaric menatap penuh tanya.

"K-gajjah?"  Tanya Alaric tak yakin pada Agam yang sepertinya saat ini tengah menatap nya sewot.

"Let's go bro!!!" Jelas Agam yang membuat Alaric langsung menjalankan mobilnya.

Musik metal berjudul "Shadow Moses" yang dinyanyikan oleh Bring Me The Horizon menggema disepanjang perjalanan menuju sekolah. Selama itu juga Alaric harus sabar dengan suara Agam yang merusak indera pendengarannya.

"Bro nanti istirahat ke atap ada yang mau gue omongin. Penting!" Tekan Alaric kepada ketiga temannya.

"Oke boss"

"Yes Sir!

"Arrasseo bro, kajja!"

Alaric masuk kedalam kelas disambut  senyuman hangat dari Clarissa yang membuatnya salah tingkah.

"Clar lain kali jangan kasih sembarang senyum ke laki-laki lain" protes Alaric sambil duduk di bangku sebelah Clarissa.

"Hah kenapa?"

ILY 4906 MilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang