1| Pricilla - Eren

15.6K 398 28
                                    

"Pricilla!" Pangeran Eren berlari dengan tergesa. Ia menghunus pedangnya, menangkis semua serangan yang ditujukan padanya. Menyibak kerumunan musuh demi menyelamatkan nyawa putrinya, pujaan hatinya, kekasihnya, separuh hidupnya.

"Eren, jangan!" teriak Putri Pricilla begitu melihat kedatangan pangerannya, pujaan hatinya, kekasihnya, separuh hidupnya.

Melihat tim pemanah lawan menarik anak panahnya kuat-kuat, siap melepaskannya ke arah Putri Pricilla, Pangeran Eren mempercepat langkahnya. Dia tidak mengacuhkan teriakan putrinya yang melarangnya ke sana, menyuruhnya berhenti. Yang ada di pikirannya hanya satu, dia harus menyelamatkan Pricilla, lalu membawanya keluar dari wilayah peperangan ini.

Bagaimana dia bisa diam saja melihat putrinya dalam keadaan semenyedihkan ini? Kedua tangannya terikat. Pricilla didudukkan di tengah-tengah halaman istana musuh, pusat terjadinya peperangan, agar dapat dibunuh di depan publik. Apalagi air matanya itu ... Eren paling tidak tahan melihat putrinya menangis!

"Eren, awas!"

Terlambat. Meski Pricilla sudah memperingatkannya untuk tidak mendekat, Eren tetap nekat melindunginya. Pricilla menangis dalam pelukan hangat pangerannya, yang semakin lama semakin mengendur.

Di sisa kesadarannya, pangeran Eren mencoba menghapus air mata yang deras di kedua pipi putri cantiknya itu. Dengan tubuhnya yang penuh anak panah yang menancap―yang Eren sungguh tahu bahwa itu bukan sekadar anak panah biasa, melainkan anak panah yang dilumuri racun mematikan―Eren tetap berusaha tersenyum dan merapikan rambut Pricilla, putri kesayangannya.

"Eren, kenapa? Kenapa kamu―"

"Ssstt ..." Eren menempelkan jari telunjuknya di bibir manis Pricilla. Tangannya semakin dingin, buku-buku jarinya memutih. Wajahnya memucat. Di sisa waktunya ini, di tengah rasa sakit yang teramat sangat karena racun dari puluhan anak panah tadi sudah menyebar cepat ke seluruh tubuhnya dan kini tengah menuju jantungnya, Eren masih bisa menerbitkan seulas senyum dan mengecup kening Pricilla. "Aku menyayangimu. Sesederhana itu ..."

Setelah mengatakannya, pelukan Eren semakin merenggang, kemudian ia jatuh di pangkuan Pricilla. Racun itu cepat sekali menyebar, membuat putri cantik itu menangis tersedu-sedu karena kehilangan pangerannya. Air mata Pricilla semakin deras ketika mendapati dengan tangannya sendiri, bahwa jantung Eren sudah tidak berdetak lagi.

"Kenapa kamu rela mengorbankan nyawamu ... demi aku?"

Awan mendung perlahan berarak menyelimuti langit. Tetes-tetes hujan berebut mencapai Bumi dengan cepat, membuat tubuh Pricilla dan Eren yang terkulai―tak bernapas lagi―di pangkuannya basah kuyup.

"Kenapa ... ?"

Hanya semesta yang mendengarnya. Hanya semesta yang tahu jawaban dari pertanyaan lirih putri itu. Hanya semesta yang jadi saksi bisu, bahwa cinta Eren teramat dalam untuk Pricilla, sampai ia rela menukar nyawanya untuk menyambung hidup gadis yang dicintainya itu.

* * *

Cukup. Aku muak.

Kututup buku tebal yang semula kubaca dengan kencang. Napasku menderu tidak karuan. Bukan karena klimaks di bagian akhir cerita yang menewaskan pahlawannya, tapi lebih karena kesal, marah, semuanya bercampur jadi satu dan berkecamuk di dadaku. Penulis Pricilla - Eren sepertinya enak sekali menceritakan hal seperti itu. Cinta sejati, yang bahkan sampai membuat tokoh utamanya rela mengorbankan nyawanya 'hanya' demi kekasihnya. Bilang kalau kekasihnya yang mati, dia malah akan lebih tersiksa, menjalani hidupnya seperti mayat hidup. Bah!

Memangnya ada kisah sedramatis itu di dunia yang penuh realitas ini?

Well, aku cuma berusaha realistis, anyway. Ini bukan negeri dongeng, fairy tale, maupun semacamnya, di mana cinta sejati yang sedramatis itu benar-benar ada, asal tahu saja. Di dunia ini, yang ada hanya keegoisan. Manusia tidak bisa lepas dari egonya masing-masing, apakah aku benar? Orang-orang kini lebih mementingkan dirinya sendiri dibandingkan orang lain di sekitarnya. Nah, itu bukti nyata kalau manusia memang punya 'keegoisan' yang tinggi.

NebulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang