28

7.9K 761 8
                                    

Disinilah Xavier sekarang,dengan tangannya yang sedang memegang Manthelic,dia tersenyum kecil sangat sangat kecil.

Sepi tercipta,hanya ada dia disini.3 hari lagi pernikahan nya,semoga berjalan lancar dan tidak ada kendala.

Dia ingin memberi kesan teratur pada Lylia,Xavier ingin Lylia terpesona pada nya,dia adalah raja iblis,raja dengan segala kekuasaannya.

Tapi mungkin Lylia butuh beberapa hari untuk menerima nya,dia harus siap dengan sikap cuek dan ketus nya Lylia.

"Tunggu...bagaimana jika aku bilang bahwa aku adalah Ares,apa dia percaya?,"batin Xavier.

Pria itu mengetuk ngetukkan jari nya di meja,memikirkan apa Lylia akan membantah dan tidak nurut padanya?.

Tak lama dia bangkit dari singgahsana nya menuju kamar milik nya,yang dimana ada Lylia yang tengah tertidur.

Dia membuka pintu nya pelan,mengintip sebentar.Terlihat lah Lylia yang berusaha manjat dari jendela.

"Apa yang dia lakukan?."

Xavier terus memperhatikan gerak gerik Lylia,gadis itu menatap ke arah bawah jendela dimana semua nya terdapat api.

Kemudian Lylia mengambil selimut lalu mengikat nya di tempat yang kuat,gadis itu menarik narik selimut yang terikat itu,mencoba apakah ini kuat untuk menahan beban tubuhnya.

Lalu Lylia kembali melihat ke arah bawah,dia bergedik ngeri.Xavier cekikikan sendiri,kenapa calon istri nya ini menggemaskan?.

"Apa yang kau lakukan,hm?."

Lylia menoleh dengan panik,dia menatap tajam pria didepannya,"kau lagi!apa kau tidak lihat?!aku sedang berusaha kabur,"desis nya tajam.

Xavier tertawa,gadis nya sangat polos dan jujur,ahh rasa nya dia ingin memakannya sekarang.

"Apa kau ingin mati?,"Xavier mendekati Lylia yang menjauh.Gadis itu memeluk diri nya sendiri seraya memegang selimut tadi.

"Lebih baik aku mati dari pada harus menikah dengan mu."

Xavier terkekeh,pria itu dengan santai nya duduk di salah satu sofa dan menatap Lylia sambil tersenyum miring.

Lylia yang ditatap pun tidak tenang dan risih,dia gelisah dengan tatapan Xavier yang seakan akan ingin menerkam nya.

"Apa?!."

"Kau lucu."

Blushh

Pipi Lylia merona,ntah lah tapi dia cukup malu mendengar pujian itu dari mulut Xavier.

Laki laki itu tampak sangat tampan dengan seragam kerajaannya,penuh wibawa dan membuatnya semakin terlihat dewasa.

"Apa kau sakit?pipi mu memerah,"Xavier menutup mulutnya,mata nya menyipit kala menahan tawa sedari tadi.

Lylia menutup kedua pipinya,dia buru buru ke salah satu cermin lalu menatap dirinya.Pipi nya memang memerah,ohh Lylia jadi malu sekarang.

Xavier hanya bisa tertawa,Lylia mendengus kesal melihat itu."Jangan tertawa!,"sarkas Lylia tajam.

Hanya ada mereka berdua disini,dikamar dengan nuansa kerajaan.Kamar ini terbilang sangat besar,bahkan seperti nya dapur muat disini,hal ini agar Lylia tidak merasa bosan.

Gadis itu menatap sendu langit,berbeda dengan bumi,dunia immortal hanya ada siang,tidak ada malam,pagi,dan sore.

"Jadi bagaimana mereka tidur?."

Itu yang membebani pikiran Lylia sekarang,dunia immortal penuh dengan misteri dan teka teki.

Banyak hal yang harus dipecahkan,dan semua nya benar.Bahwa kita tidak sendirian hidup di dunia ini,dari segi banyak nya tempat,apa cuma bumi yang ada makhluk hidup nya?.

Lylia memang tidak mengerti apa apa tentang dunia luar,kapasitas otaknya tidak muat dengan semua teori teori itu.

"Kau tidak mengantuk?,"tanya Xavier sambil menyeruput minumannya yang ntah dapat dari mana.

Lylia menoleh,dia terduduk di tepi ranjang sambil memperhatikan Xavier,apakah makhluk ini benar iblis?lantas kenapa wujudnya sangat sempurna.

Dia baru melihat bentuk sesempurna ini,dan parahnya kesempurnaan itu milik Xavier,pria yang tiga hari lagi akan menjadi suaminya.

Cepat atau lambat Lylia harus menerima nya dengan lapang dada,ini bukan salah Xavier,melainkan orang tua nya yang dengan berani nya menjual Lylia.

Otak nya belum bisa mencerna apa yang terjadi,Lylia dijual?oleh orang tuanya sendiri?untuk kekayaan?.

Lylia menunduk,otak dan hati nya berperang.Pertanyaan pertanyaan terlintas begitu saja,pertanyaan yang tidak bisa ia tanyakan.

"Orang tua ku menjual ku?jadi semua kekayaan itu adalah hasil dari menjual ku kepada iblis?pantas saja dia tidak pernah melihat ayah nya bekerja,sial kenapa Lylia baru sadar sekarang?."

Xavier hanya terdiam,dia tahu isi kepala Lylia.Gadis itu tengah dilanda kebingungan,kesal,dan menyesal.

Lylia gadis yang tak berdosa,tapi dirinya dijadikan kambing hitam oleh orang tua nya demi kepentingan sendiri.

Orang tuanya,orang yang sangat Lylia percaya,orang yang memperlakukan dia bagaikan seorang putri,orang yang selalu membela dia ketika ada masalah.

Tapi siapa sangka bahwa orang itu juga yang menghancurkan hidupnya,mengambil semua milik dan kebahagiaan yang ia punya.

"Ayah dan ibu jahat...aku benci kalian."

Tak henti henti nya Lylia menggumamkan hal itu,tangannya meremas gaun yang ia kenakan,pipi nya memanas,sebentar lagi air mata nya akan jatuh.

Xavier yang melihat itu pun dengan cepat menghampiri Lylia,membawa gadis itu dalam dekapannya,memeluk gadis itu dengan penuh kasih sayang.

"Sssttt...jangan nangis istri ku."bisik Xavier dengan nada lembut,dia mengusap kepala calon istrinya dengan penuh perasaan.

Lylia terisak kecil,dia merasa jadi manusia paling bodoh karena dapat tertipu oleh perlakuan lembut orang tuanya.

"Kenapa mereka jahat?hiks..."

"Maka dari itu aku mengambil kau dari mereka."

Lylia semakin terisak,dia butuh seseorang yang dapat menghiburnya.Dia butuh Ares!.

"Nangis lah sesuka mu,aku akan selalu menemani mu,"ucap Xavier menenangkan,dia mengusap usap punggung Lylia lembut.

Memberikan kasih sayang yang tulus,mencintai Lylia dengan penuh kelembutan,sebisa mungkin Xavier  tidak akan menyakiti nya.

Tapi,hal yang paling menyakitkan adalah.Ketika perpisahan tiba dan kita tidak dapat menghentikan nya.

•••

"Hoy Ethan!dimana tuan mu?!,"tanya Scaroon dengan wajah jengkel,percuma memiliki wajah tampan,tapi yang ia selalu tampilkan adalah wajah konyol.

"Dikamar nya,"jawab Ethan singkat,kini dia tengah mengisi data data orang yang akan hadir di pernikahan tuannya.

Scaroon mengintip,penasaran apa yang dilakukan pria berambut biru ini."Apa aku diundang?,"tanya Scaroon.

Ethan melirik sinis Scaroon,bisakah pria itu tidak mengganggu nya?."ck,kau tidak diundang juga tetap datang."

Pria itu hanya menyengir menanggapi jawaban sinis dari Ethan,yang dikatakan nya memang benar.Scaroon akan datang walau tidak diundang.

"Ingat,jangan buat keributan.Kau tidak ingin jadi daging panggang kan?."

Scaroon menggeleng nurut,dia menunjukan dua jari tangan nya sebagai tanda berjanji.

"Anjing pintar."

"Sialan kau Ethan!!."

Scaroon menjitak Ethan dan dibalas jeweran kuat ditelinga nya,"Akhh!lepaskan!sakit sakit!!."

"Rasakan ini!!."

"Lepaskann!ampun ampun!."

Semua itu tak luput dari pandangan Catherine,"jahatnya aku yang telah merusak pertemanan mereka."

TBC

Tinggalkan jejak👣

Minggu/06/02/2022
11.53 WIB

The Demon Lord[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang