Aodra? - republish

2 0 0
                                    

Scarlett tengah berada diruang keluarga dan ini adalah hari terakhir masa skorsingnya, dirinya yang sibuk melihat berkas-berkas dan 56 bodyguard ditambah wildan yang menjaganya membuat rumah ramai namun penuh dengan keheningan. Hanya ada suara kertas dan bentakan scarlett untuk wildan yang tidak becus dalam mengerjakan tugasnya.

"Wildan!" Panggil scarlett sambil terus memandangi berkas yang berada ditangannya, yang dipanggil pun mendekat.

"Y-ya nona muda?" Jawabnya, scarlett mendongak dari raut wajahnya sangat terlihat bahwa scarlett sangat marah kepadanya.

"Data-data tentang aodra hanya ini saja yang dapat kamu akses!?" Tanya scarlett dengan nada yang meninggi, wildan mengangguk kikuk dan dirinya tak berani menatap scarlett kalau sedang sadalam mode singa.

"Sial! Kenapa lo enggak pakai cara kotor aja si!?" Wildan mendongak, ia berusaha menelan silivanya susah payah.

"T-tapi nona merek—"

"Apa!? Huh! Udahlah, bereskan ini dan cari data-datanya lagi! Gua mau ke markas!" Titah scarlett menyela pembicaraan wildan yang tepotong, wildan mengangguk lalu melirik beberapa anak bodyguard yang akan menjaga scarlett untuk sampai ke markas.

"Siapin ducati hitam punya gua, gua mau ganti baju dulu. Dan kalau lo mau suruh beberapa anak bodyguard buat nemenin gua, gua mau mereka yang tingkatan beladirinya yang tinggi." Perintah scarlett, dia berdiri lalu mulai menaiki tangga diikuti juga oleh 3 bodyguard untuk menjaganya sampai keatas.

Setelah lima menit berada dalam kamar akhirnya scarlett keluar menggunakan pakaian serba hitam tak lupa juga dengan masker yang menutupi sebagian wajahnya, ia turun kebawah lalu mengambil kunci ducatinya yang baru saja diberikan oleh salah satu bodyguard.

"Ikutin gua dari jarak jauh, kalau kehilangan jejak pas gua lagi dijalan kalian bisa minta akses buat lacak pakai kalung yang gua pakai."

"Feeling gua enggak enak," lanjutnya lalu keluar dari mansion.

─━─━─━ ꒰❃꒱ ━─━─━─

"Bos! Ternyata ketua dari blackmoon itu wanita!" Teriak seorang pria menggunakan jaket yang sama seperti yang lain, sang ketua menoleh. "Gua udah tau itu, cuman kayaknya gua kenal siapa dia."

Semua orang yang ada disana hanya bisa mengernyit bingung kepada sang ketua dengan tatapannya yang sulit diartikan.

Ting.

Sang ketua merogoh ponselnya, wajahnya yang datar berubah menjadi wajah yang penuh dengan emosi.

Unknow.
| Gua lagi ditempat yang enggak jauh dari tempat lo sekarang.
| send a picture
| lo kenal dia?
| cepat kesini dan serahkan diri lo ke gua.

Sang ketua melempar ponselnya kesembarang tempat, "Lo semua pergi ke kebun salak yang ada dibelakang! Tiger mau nyerang kita!"

Semua langsung berdiri, memakai topeng yang memang selalu mereka pakai ketika menjalankan misi, "Satu lagi, kalau lo pada ngeliat anak perempuan. Please bawa dia dalam keadaan yang baik-baik aja,"

Setelah mengatakan itu, semua member menganggu lalu pergi berhamburan. Sang ketua juga ikut namun ia lebih memutuskan untuk para membernya yang jalan lebih dahulu, "Lo salah cari lawan."

─━─━─━ ꒰❃꒱ ━─━─━─

Scarlett menghentikan ducatinya secara medadak, ada 3 mobil yang menghadang perjalanannya. Shit! Sepertinya feelingnya benar, dia mematikan mesin motornya menatap tajam kearah musuh yang menghadangnya.

Ada beberapa yang menggunakan senapan untuk berjaga-jaga, scarlett tersenyum smirik. Ia turun dari motor lalu melihat sekeliling, keberadaan bodyguardnya tak jauh. Ia mengirim sinyal ke wildan dengan kalung yang ia pakai, lalu berjalan menjauh dari motornya agar mudah menjatuhkan lawan.

"Mau apa?" Tanya scarlett yang langsung to the point, semua musuh tertawa. Entah apa yang mereka tawakan, "Mau bawa lo,"

Scarlett membuka maskernya, lalu memasukannya kekantong celana belakang. "Lo kenal gua?" Sang musuh mengangguk, "Scarlett Rhiana anak terakhir dari keluarga davidson sekaligus pemilik dari perusahaan Ghiandra Company." Jawabnya, scarlett tersenyum kecut lalu mendekat ke musuhnya tersebut.

"Ada lagi yang lo tau dari gua?"

"Lo kenapa bisa ada diblackmoon!?"

"Ah kayaknya banyak yang lo belum tau tentang gua."

"Jawab bangsat!"

"Blackmoon? Gua ketuanya."

"Gak salah denger!?"

"Nope, why?"

"LQueen yang mereka maksud ini!?"

Karena sudah muak untuk basa-basi scarlett membisikan sesuatu kepada musuh yang dari tadi berbicara dengannya. "Arven Alexander, anak sulung dari keluarga Xander. Ketua Infelros yang katanya kuat dan hebat tapi beraninya main sama perempuan,"

Ia orang yang menghadang scarlett adalah Arven Alexander, rival perusahaannya. Arven membuka maskernya, "Lo pinter juga ternyata,"

"Gua tau peluru yang lo semua pakai itu peluru karet, dan apa ini? Lo semua pakai baju anti peluru?" Tebak scarlett to the point, arven membulatkan matanya sempurna. Bagaimana dia bisa tau tentang peluru yang mereka pakai?

"Lo punya mata-mata?" Scarlett menggeleng, "Gua bisa tau karena gua tau kalau geng lo enggak punya banyak nyali buat pakai peluru asli."

Arven terkekeh pelan, "Mau lo apa!?" Scarlett menoleh lalu tersenyum manis, "Bukannya yang seharusnya nanya kayak gitu gua?"

Arven mulai memerah, bukan blushing melainkan emosi yang sedang ia tahan. Arven melayangkan tinjuan kearah wajah scarlett namun dengan cepat scarlett memghindar lalu memelintir tangan arven.

Krak!

"Bangsat!" Umpat arven ketika merasakan sakit ditangan, scarlett menatap remeh lawan dihadapannya. "Baru awalan loh ven!"

─━─━─━ ꒰❃꒱ ━─━─━─

"Kapan gua bisa ketemu dia!?" Ujar salah satu pria.

"Nanti diwaktu yang tepat,"

"Bangsat! Lo tau gua udah nyariin dia bertahun-tahun!"

"Gen, lo udah pernah gua kasih tau sebelumnya kan?"

"—dia punya perbedaan akibat trauma 10 tahun yang lalu!"

"Gua bisa bantu dia buat ngelupain perbedaannya itu," jawabnya santai.

"Gak semudah itu bego, DID itu akan terus ada sampai orang itu enggak ada."

"—trauma pemerkosaan, kurang perhatian orang tua, selalu dipandang rendah, dan kekerasan semua itu yang pernah dia alami gen!"

"Gua harap lo bisa maklumi itu,"

"Gua juga kangen dia yang dulu." Final salah satu pria yang lain, kemudian keadaan ruangan menjadi hening.

─━─━─━ ꒰❃꒱ ━─━─━─

TBC.

G tau mau ngomong apa, aku sedang lelah dan pusying untuk melanjuti alur cerita ini.

Kebumen, 29 April 2022.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kepribadian Ganda - Slow UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang