2

689 118 15
                                    

Ketujuh manusia ini masih asik ngobrolin berbagai hal di coffee shop milik Jisoo.

I can't love you in the dark

It feels like we're oceans apart

There is so much space between us

Love In The Dark-nya Adele terdengar lembut disetiap sudut kafe. Lagu dari penyanyi favorit Jisoo dalam beberapa tahun belakangan ini. Biar saja Seulgi dan Lisa menggodanya sebagai sosok pria melankolis, karna memang dalam beberapa tahun ini karya Adele sangat relate untuk kisahnya.

"Adele memang ga pernah gagal buat satu bumi galau" celetuk Wendy tiba-tiba.

"mulai deh..." ujar Joy sambil serius mengetik pesan.

Terkadang Wendy itu suka bergalau ria tiba-tiba.

"kenapa sih Joy? Cuma bilang itu saja" sungut Wendy

"kau bilang gitu seperti yang paling tersakiti saja. Emang hanya kau yang galau? Aku juga tau..."

"yeeeeee......" teman-temannya menyoraki Joy dengan melempari kacang almond kearahnya.

Tiba-tiba lagu Adele berganti menjadi lagu Talking to the moon-nya Bruno Mars.

"Eh kok ada Bruno Mars?" heran Jennie "playlist lagu Coffee shop mu kebanyakan lagu galau ya akhir-akhir ini, Ji" lanjutnya.

Jisoo menghiraukan pertanyaan Jennie, dan ya karna memang Jennie juga tidak butuh jawaban.

"Apa benar Bruno Mars itu tetanggaan sama Bruno Jupiter?" Jisoo ikutan nimbrung.

"YEEE!!!! GARING!!" sorak teman-temannya kompak. Kacang almond pun melayang ke arah Jisoo, manusia dengan ke absurd-an leluconnya.

"apaan sih, Ji? Garing banget" sahut Jennie. Ucapannya dengan reaksinya berbeda 100%. Ia bilang garing tapi tertawa paling keras.

"lagi nama Bruno Mars tapi tinggal di Bumi terus talking- nya sama Bulan" teman-temannya tertawa.

Tanpa sadar, tawa Jennie dan gerak tubuhnya yang slalu refleks saat tertawa pasti menjatuhkan diri ke orang disebelahnya, dan orang itu selalu Jisoo. Itu semua terekam kuat dalam otak Jisoo. Jennie, Jennie, dan Jennie. Entah untuk keberapa kalinya gadis pujaannya itu gentayangan dipikirannya. Jisoo yang selalu duduk disebelah Jennie kembali mengagumi rambut Jennie yang di ikat cepol dengan kunciran berawarna pink. Beberapa helai rambutnya dibiarkan jatuh tergerai liar. Menampilkan leher Jennie yang putih dan jenjang. Rekaman di otaknya berlanjut dari leher turun ke dada yang memakai kaos ketat membentuknya dengan sempurna, dan selanjutnya adalah khayalan sewajarnya laki-laki. Seks adalah salah satu yang paling dipikirin laki-laki setiap saat setiap waktu.

"eh udah jam segini" ucapan Irene membuyarkan lamunan Jisoo dan obrolan-obrolan teman-temannya. Melirik jam sudah menunjukan pukul 22:00 KST. Kebetulan sudah detik-detik kafe Jisoo tutup.

"pulang yuk? besok masih hari kamis dan masih harus kerja" lanjut sang CEO yang paling sibuk diantara yang lainnya.

Dengan gerakan mereka yang merapihkan bawaan masing-masing, mereka setuju dengan Irene. Besok mereka masih harus bekerja dan bergelut dengan kesibukan masing-masing.

Wendy mengantar teman-temannya keluar kafe. Ia masih harus merapihkan kafe bersama karyawan yang lain. Padahal dirinya berniat mengantar pujaan hatinya.

"bye semuanya" pamit Seulgi dari dalam mobil. Lalu diikuti Irene pamit dengan melajukan mobil yang ia kendarai.

"bye semua" Lisa dan Joy yang semobil dengannya pamit, lalu ia pun melajukan mobilnya.

Mesin Waktu (JenSoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang