13

539 89 46
                                    

SORE, jadwal penerbangan Korea Selatan - Hawaii. Jennie meminta Jisoo menunggunya dibandara saja, tidak perlu menjemput. Dan saat ini, Jisoo sedang menunggu wanita satu-satunya yang masih menempati ruang kosong di hatinya.

Entah kapan waktunya untuk dia bisa membiarkan wanita itu benar-benar meninggalkan tempat itu dan membiarkan wanita lain untuk menempati ruang di hatinya, menggantikan Jennie yang bertahun-tahun menetap disana. Namun, nyatanya bukan dia yang menjadi rumah untuk Jennie. Tapi jujur, Jisoo tidak meminta banyak dari Jennie. Cukup dia menatap Jisoo selama satu detik saja sebagai laki-laki yang mungkin bisa dia cintai. Terdengar sangat norak, bukan? IYA!

"Jennie!" melihat Jennie melirik kanan-kiri, Jisoo memanggilnya.

Dapat Jisoo lihat wajah Jennie yang tak bersemangat, seperti habis menangis semalaman. Biasanya wanita ini selalu bersemangat kalau Jisoo ajak bepergian, karna Jennie tau bersama Jisoo ada banyak tempat baru yang akan dia temui nanti.

"Are you okay?" Jennie hanya mengangguk sekali.

Jisoo mengambil koper Jennie yang cukup besar, "Yuk, chek-in dulu." keduanya pun berjalan beriringan.

Semua sudah beres, koper Jennie dan carrier bag Jisoo sudah masuk bagasi pesawat.

"Hai, Jendeuki! Say kimchi...."

"Chu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Chu... Cepat duduk ditempatmu. Jangan norak deh" Jisoo tertawa sembari pindah duduk disamping Jennie. Dia hanya meminjam sebentar kursi kosong dibelakangnya.

"Cantik, kan?" tanya Jisoo memperlihatkan hasil jepretannya tadi.

Jennie mengangguk dua kali, "Kamu memang selalu cantik" gombal manusia chikin.

"Gombal!" ketus Jennie dengan senyum malu-malu.

"Bye the way, kita harus mempergunakan waktu sebaik mungkin untuk empat hari di Hawaii. Jadi, buang jauh-jauh wajah kusut ini" ucap Jisoo menangkup wajah Jennie.

Jennie mengangguk, "Kamu gamau nanya kenapa aku badmood?" Jisoo menggelengkan kepalanya.

"Aku nunggu kamu yang cerita duluan. Ya.. Walaupun sepertinya aku tau sumbernya"

"Udah... Udah... Lupain masalah di Seoul, mau itu masalah kerjaan atau masalah percintaan, lupakan dulu, oke? Kita bersenang-senang empat hari kedepan."

"Oke!" sahut Jennie sudah lebih bersemangat, "Pijitin punggungku dong, Chu" pintanya  sembari memutar setengah badannya memunggungi Jisoo.

"Ck! Tidak dapat cinta malah dapat punggung" sindirnya bercanda, diakhiri tawa juga.

Jennie berbalik dan menatap tajam Jisoo, "Kenapa akhir-akhir ini kamu terus ngebahas soal perasaanmu sih, Chu?"

"Aku bercanda, Jennie. Hanya bercanda. Serius deh" balas Jisoo melayangkan tanda perdamaian, "jangan badmood lagi, oke? Sini aku pijat dengan kelembutan tangan seorang penulis"

Mesin Waktu (JenSoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang