Bagian 2

1.2K 141 0
                                    

DNS☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DNS
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

"AYAH JANGAN"

Haruto berteriak keras membuat sehun menjauhi anaknya untuk menelfon sang istri yang langsung di angkat setelah deringan yang ketiga.

"Ya sayang"

Balasan dari sang istri membuat haruto luar biasa panik, matanya melotot takut, sehun tersenyum smirk, kemudian mengadukan semua kelakuan haruto yang selama ini ditutupinya membuat sang bunda disebrang sana berteriak kesal karna kelakuan anaknya yang sudah diluar batas.

Setelah panggilan itu berakhir sehun kembali duduk dikursinya, menatap haruto yang saat ini melayangkan tatapan memohon pada sehun. Berharap sang ayah akan memaafkanya seperti biasa dan tidak memperpanjang masalah.

Mendapat ide cemerlang haruto tersenyum, dia akan mulai sesi tawar menawar dengan sang ayah.

"Ayah boleh potong uang jajan haruto tapi jangan suruh bunda pulang ayah" sehun menggeleng.

"Ah atau ayah mau haruto belajar, haruto janji bakal belajar rajin ayah" tawaran kedua kembali di tolak dengan gelengan sehun, haruto itu memang bodoh dan bakal kabur nantinya. jadi tawaran seperti ini tidak membuatnya tertarik.

"Ya sudah haruto gak bakal keluyuran keluat rumah lagi selama seminggu dan bakal di hukum terserah ayah deh, gimana ?" Tawaran terakhir tampaknya membuat sehun sedikit tertarik.

"Not bad, tapi ayah gak tertarik, terima kasih" tolak sehun membuat binar bahagia di mata haruto langsung hilang.

"Ayah, jangan gitu, haruto gak mau bunda pulang, a-

"Besok Malam bunda bakal balik dari paris, siap - siap dirumah pesan bunda kamu dan satu lagi jangan kabur" haruto luar biasa kesal, perkataanya di potong sang ayah dan ketika ia ingin membantah lagi, tapi gagal saat sehun melayangkan tatapan tajam padanya.

"Keluar" balas sang ayah datar kembali melanjutkan memeriksa beberapa dokumen diatas mejanya.

"Tapi ayah" bantah haruto lagi sambil mememohon, apa perlu dia berlutut sekalian sampai sang ayah mau memaafkanya.

"Keluar haruto" total di abaikan, haruto cemberut.

Dengan luar biasa kesal haruto keluar dari ruangan sang ayah sambil menghentak - hentakkan kakinya kesal.

"Sialan" umpatnya, haruto berjalan menaiki tangga menuju rooftop sekolah, niat ingin membolos kembali, tidak ada gunanya hadir dikelas karna dirinya sudah tidak mood sekedar hanya untuk kembali mendengarkan pelajaran pak chen yang menurutnya sangat membosankan.

Nafasnya yang berat selalu haruto hembuskan dengan emosi, pak chen malah membuat masalahnya semakin berbelit.

Haruto menatap sekitar, tidak ada orang, dengan semangat dia berjalan menuju sofa cantik dan tentu saja masih baru, haruto yang membawanya, mana mau dia tiduran disofa butut yang udah peyot di ujung sana.

Big Baby : HaruBby [Treasure]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang