***
Insecure, kalimat yang diutarakan remaja jompo yang tiap hari ngehirup inhiler bermerek freshcare.
Insecure, kalimat yang digambarkan untuk ketidakpercayaandiri seseorang terhadap satu hal. Entah itu berupa fisik, kekayaan, atau kecerdasan juga bisa. Padahal sebenarnya di dunia ini, gak ada yang namanya gak mungkin, atau gak ada yang namanya mustahil selagi kita mau mencobanya.
Ya, bukan untuk mencoba terlihat mirip dengan hal yang kita insecure-in, tapi belajar untuk mencoba menerima diri kita sendiri apa adanya. Kalau nurutin kemauan orang terus, kapan dong punya waktu untuk diri sendirinya.
Terus melihat "siapa", kadang membuat kita dengan hal yang kita bandingkan itu justru akan semakin jauh. Memang apa susahnya sih? membuat diri kita nyaman untuk menjadi diri kita sendiri.
Gak papa kita gendutan, yang penting bisa makan dengan enak, kan kita gak kelaparan. Gak papa dibilang pendek, yang penting gak sampe kejedot pintu saat masuk ruangan. Gak papa sedikit kurang pinter, yang penting gak pusing kalau disuruh ikut olimpiade.
Emang susah ya untuk bersyukur?. Inget, mereka yang kurus juga kadang pengen sedikit berisi loh, mereka yang tinggi kadang juga pengen terlihat pendekan supaya gak disuruh-suruh kalau ngambil barang yang ditaroh diatas, kadang mereka yang pinter aja pengen sedikit ngurangin kepinterannya karena gak enak loh dituntut, jadi serba tau, jadi andalan untuk menjawab soal, bahkan kalau nilainya beda sedikit mereka selalu dibilang "tumben turun nilainya, pasti main terus nih," padahal mereka gak tau aja, tiap pagi siang malem belajar jadi nomer satu.
Terkadang apa yang terlihat di media sosial cantik ataupun tampan, itu sebenarnya punya segala rahasia yang mereka tutupi, agar apa yang ia hasilkan untuk ditampilkan, bisa membuat orang lain bersyukur bukan iri hati.
Sebenarnya mereka dengan postingan yang apik juga harus mengorbankan banyak hal di belakang demi hal tersebut terwujud, bisa jadi postingan yang terlihat elegan itu, hanyalah sebuah manipulatif dari luka yang sangat mencabik.
Senyuman yang sangat lebar nan anggun itu, mungkin hanyalah provokasi dari lebarnya sebuah sakit hati. Jadi buat apa insecure. Semua memang punya masing-masing keunikan, yang orang lain gak punya. Kalau kita gak sama, ya udah jalanin hidup dengan biasa aja. Masalah yang terlihat kecil bagi kita gak mungkin kecil juga bagi orang lain.
Cara orang memandang kita dari sudut manapun, kalau sikap kita senantiasa baik, maka hasil yang mendominasi itu akan baik pula. Kalau ada orang yang sirik, atau pun tersinggung ya berarti belum bisa bersyukur orangnya.
Gak usah ditelen mentah-mentah omongan mulut sampah itu, percaya deh sama diri, kamu bisa kok, itu mah gampang. Belajar nerima diri sendiri aja dulu, baru kalau udah yuk bareng-bareng sadar, orang lain belum tentu seberuntung kita.
Kalau kamu terus insecure, terus kapan dong bisa bersyukur?
Catatan:
Sampai jumpa di next part:)
Kamu kenapa tidak percaya diri?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Adalah Kata Bukan Kita
DiversosHai, kamu iya kamu! Selamat ya, kamu masih kuat sampai saat ini. Meski kisah kita berbeda, tapi aku percaya, kisah yang aku buat ini masih tentang kita bukan aku atau kamu. Jadi tetep hebat ya, di mataku, di mata orang lain, dan di mata dirimu sendi...