BAB III
Kota Yue
Sudah tiga hari sejak Lyra pergi meninggalkan wilayah Xuan Zhen di barat daya. Namun, dirinya tak kunjung bertemu dengan Putra mahkota Xie Lian. Semua informasi penting Lyra dapatkan dari setiap desa yang disinggahinya. Ia lalu beristirahat sejenak di sebuah kedai teh yang terletak di pinggiran desa.
Penduduk sekitar berkata bahwa dua hari yang lalu, datang seorang Daoist muda berpakaian putih datang ke kedai teh ini, bersama dengan seorang pria tinggi berpakaian serba merah. Lyra semakin yakin bahwa Xie Lian sudah dekat dan Ia akan segera bertemu dengannya.
Sore itu, hanya sedikit penduduk desa yang masih berlalu lalang di jalan. Kebanyakan dari mereka adalah petani yang membawa hasil buminya dari ladang untuk diangkut kedalam gerobak sapi. Tak berselang lama, datang rombongan pedagang dengan membawa banyak sekali barang di keretanya. Mereka berbaris panjang seperti kawanan semut yang sedang menggotong roti menuju sarang.
"Nona, kalau kau sudah selesai minum, taruh saja uangnya di atas meja. Aku mau melihat rombongan pedagang itu" Ucap pak tua pemilik kedai teh.
Lyra mengangguk pelan dan segera menghabiskan tehnya. Karena penasaran, Ia pun berjalan mendekati rombongan tersebut. Tiba tiba saja, seorang pria dari barisan paling belakang berlari dan berteriak kepada seluruh penduduk desa
"KALIAN TIDAK AKAN PERCAYA, AKU BARU SAJA MENEMUKAN KOTA PENYIHIR!!"
Penduduk desa yang penasaran lantas mendekat dan membentuk kerumunan untuk berkumpul, sementara Lyra hanya menyimak dibalik orang-orang.
"Sebenarnya apa yang kau bicarakan, Paman?" Tanya seorang pemuda yang membawa cangkul di bahunya
"SEMUANYA, TOLONG DENGARKAN AKU!"
Penduduk desa yang awalnya ribut kini menjadi sedikit tenang. Paman pedagang tadi pun melanjutkan perkataanya.
"Ehem, awalnya aku dan rombonganku berniat untuk berdagang ke sebuah desa kecil di tenggara. Saat berada disana, aku mendengar dari orang-orang sekitar bahwa terdapat kota yang menakjubkan bernama Kota Yue. Mereka juga mengatakan bahwa di kota itu, terdapat kereta tanpa kuda. Bahkan, jalan-jalan disana terang dan banyak orang berlalu lalang. Pakaian mereka sangatlah praktis dan makanan disana sungguh unik. Karena penasaran sekaligus tidak percaya, aku dan rombonganku pun berangkat ke sana dan kalian tahu? apa yang mereka katakan itu benar! Aku menyaksikannya dengan mata kepalaku sendiri!!!"
Paman pedagang itu kemudian menujuk nunjuk matanya seolah meyakinkan para penduduk desa bahwa apa yang dikatakannya merupakan suatu kebenaran. Penduduk desa yang termakan ucapannya langsung berandai andai bilamana mereka pergi ke Kota Penyihir itu.
"Wahh aku jadi ingin pergi ke sana!"
"Aku juga, aku ingin mencicipi semua makanan unik disana!"
Suasana menjadi semakin ricuh setelah paman pedangang tadi menceritakan bagaimana menakjubkannya Kota Yue. Lyra membalikkan badanya dan mulai berjalan melanjutkan perjalananya. Di sepanjang jalan, Lyra terus bergumam pada dirinya sendiri.
"Kalau di pikir pikir, Kota Yue mirip dengan kota modern di dunia nyata ya?"
"Haaah apapun itu, ini pasti menarik perhatian Xie Lian untuk datang kesana. Kita lihat saja, aku pasti akan menemukanmu!".
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Dalam Dunia TGCF! [END]✔
FanfictionLyra tersedot masuk kedalam novel favoritnya Heaven Official's Blessing! namun kehadiranya membuat gempar tiga alam dan Ia terpaksa harus berhadapan dengan salah satu dewi pemarah dari pengadilan surgawi. Mampukah Lyra untuk menghadapinya? ㅡ was #2...