BAB V
Menyelesaikan Masalah
"Baiklah Li Ran, langsung saja ke intinya, apa kau sadar bahwa kau telah membuat marah dewi bulan?"
"Apa maksudmu?" Lyra mengernyit.
San Lang mengeluarkan tangan satunya dari saku, Ia lalu menjentikkan jarinya dan pooof! Muncul sebuah benda berkilau yang mengambang di tangannya.
"Itu giok pemberian Nan Yang!"
"Tepat sekali" ujar San Lang
San Lang pun memberikan Giok itu pada Lyra.
"Kau tahu, giok ini berfungsi sebagai jimat yang dapat melindungimu dari kultivasi gelap. Namun, itu tidak berlaku untukku"
"Lalu mengapa bisa ada di tanganmu?"
"Kau menjatuhkannya saat angin berhembus semalam"
Lyra mencoba mengingat ingat kejadian yang dia alami saat festival kembang api. San Lang masih duduk dengan santai sembari menunggu jawaban dari gadis tersebut.
"Ah aku ingat! Saat itu festival kembang api dan angin berhembus dengan kencang. Mungkin giok itu terjatuh saat aku ingin menutupi rok, lalu... dewi bulan sepertinya marah padaku"
"Benar. Apa kau sangat ingin pulang ke rumah?" Tanya San Lang dengan nada datar
"Huft, iya. Aku rindu dunia asalku"
"Itulah yang menyebabkan dunia ini berubah"
Lyra mengerutkan keningnya. Ia tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh San Lang
"Maksudmu, aku lah yang menyebabkan kekacauan semalam?"
"Hahahah" San Lang tertawa dengan renyah namun tawanya tak memiliki niatan untuk mengejek. Ia lalu melanjutkan ucapannya
"Tak hanya itu. Kau lihat bangunan di kota semalam? Sangat jauh berbeda bukan dengan kedai teh yang sedang kita tempati saat ini?"
"Hmm kau benar"
"Itu berarti, kedai teh ini merupakan bangunan asli dan gedung gedung tinggi tadi bukan berasal dari sini, melainkan dari ingatan serta perasaan rindumu pada rumah"
"Hmm, kalau begitu mengapa bangunan ini masih utuh dan tidak tergerus oleh ingatanku?"
San Lang mulai berpikir. Ia lalu meletakkan gelas tehnya ke meja seraya berkata
"Mungkin ada sesuatu disini yang mencoba untuk memberitahu kita. Li Ran tolong mundur"
Lyra pun menuruti perintahnya. Dengan kekuatanya, San Lang mengeluarkan beberapa mayat yang terkubur di bawah lantai kedai teh.
"Kenapa bisa ada mayat disini?" tanya Lyra penasaran
"Dilihat dari pakaiannya, kemungkinan mereka adalah penjaga sekaligus penyembah kuil"
"Apa?! Tunggu dulu, apa ini ada hubungannya dengan Dewi Bulan?"
"Mungkin, kedai teh ini dulunya merupakan Kuil Dewi Bulan. Namun, setelah mereka meninggal, kuilnya dipindahkan ke pusat kota dan dibangun seperti yang ada di ingatanmu"
"Hah! rupanya Dewi Bulan memanfaatkan kedatanganku kemari untuk mengambil ingatanku dan membangun kota modern ini, bukan begitu San Lang?"
"Kau pintar, saat ini kita harus bertemu dengan Dewi Bulan sebelum keadaan semakin rumit"
"Bertemu, bagaimana caranya??"
"Hmm untuk yang satu ini, kita butuh bantuan orang itu"
San Lang mengarahkan jari telunjuknya pada seorang Daoist muda berpakaian putih.
"Xie Lian!" ucapku dalam hati.
Putra mahkota Xie Lian berjalan mendekati kami. Dia pun melepas topi bambunya dan memberi hormat padaku.
"Gege, ini orang yang ku ceritakan padamu hari itu" Ujar San Lang
"Wah dia sangat cantik, siapa namamu?"
"Yang Mulia, saya Li Ran"
"Aduuh panggil Xie Lian saja tidak apa apa kok, hehehe" Balas Xie Lian dengan senyum hangatnya. San Lang kemudian mendekatinya dan membisikkan sesuatu di telinganya.
"Jadi Li Ran membutuhkan bantuan kita"
"Ini mengenai Dewi Bulan" lanjut San Lang
"Ah begitu rupanya, baiklah setelah sarapan kita akan pergi ke Kuil Dewi Bulan. San Lang, bisa tolong pesankan Li Ran makanan?"
"Tentu saja, Gege sendiri ingin makan apa?"
.
.
.
Kedua pria tersebut benar benar menepati janjinya. Setelah sarapan, kami pun bergegas pergi ke kuil Dewi Bulan yang terletak di tengah kota. Xie Lian menggunakan kekuatannya untuk menggelar pertemuan melalui array komunikasi. Ia juga meminjamiku setengah dari kekuatanya agar aku bisa ikut dalam pertemuan tersebut, sementara Hua Cheng menunggu diluar dengan menyamar sebagai bocah bernama San Lang.
Pertemuan ini disaksikan langsung oleh para pejabat tinggi surgawi termasuk Nan Yang dan Xuan Zhen. Kini, Sang Dewi telah datang dan Xie Lian memulai percakapan terlebih dahulu.
"Selamat siang, Dewi Bulan Yue. Aku ingin bertanya mengenai beberapa hal, sebenarnya apa yang sedang terjadi di wilayah mu, apakah itu ada kaitanya dengan hal jahat?"
"Huh, tanyakan saja pada anak itu!"
Yue kembali menatap Lyra dengan tajam. Sebagian pejabat mulai berbisik mengenai dirinya. Hanya beberapa pejabat surgawi saja yang tetap tenang dalam pertemuan tersebut.
"Li Ran, sampaikan pendapatmu" ujar Xie Lian
"Baik, tadi aku sudah berdiskusi dengan seseorang dan sepertinya benar, ini adalah kesalahanku. Ingatan serta keinginanku untuk pulang ke dunia asalku sangatlah besar. Kalian pasti juga sudah mengetahui bahwa aku bukan berasal dari dunia ini. Maka dari itu, aku ingin membereskan masalah ini segera, tolong bimbing aku untuk pulang!"
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Dalam Dunia TGCF! [END]✔
Hayran KurguLyra tersedot masuk kedalam novel favoritnya Heaven Official's Blessing! namun kehadiranya membuat gempar tiga alam dan Ia terpaksa harus berhadapan dengan salah satu dewi pemarah dari pengadilan surgawi. Mampukah Lyra untuk menghadapinya? ㅡ was #2...