[RAPUH] 13.

77 28 117
                                    

"Lo kenapa di sepanjang film tadi nangis Lee?" tanya Gabriel.

Lamunan Ailee terbuyar karena pertanyaan Gabriel. "Ahh enggak kok, tadi aku cuma kebawa suasana alur filmnya aja."
Padahal tidak, dirinya menangis karena masih memikirkan kejadian tadi, dimana ia melihat Papanya keluar dengan wanita lain.

Gabriel mengangguk percaya. "Sampe segitunya ya.

"Udah nggak usah di bahas lagi. Mending sekarang kita pulang aja, udah sore. Takut nyokap nyariin," kata Anggi.

"Lo mau pulang ke rumah atau masih di apart Lee?" lanjut tanya Anggi.

"Di apart," jawab Ailee seadanya.

"Sejak kapan lo tinggal di apart?" kepo Gabriel bertanya.

"Dua  hari yang lalu sih."

"Ouh, ya udah gue pamit pulang duluan ya. Supir gue udah sampe," pamit Gabriel.

"Hati-hati di jalan," seru Anggi melambaikan tangannya.

Gabriel mengajungkan jempolnya. "Siap bos que."

Sekarang tinggal mereka berdua yang masih berdiri di depan mall, menunggu taksi pesanannya datang.
"Lo mau nggak nginep di rumah gue? Mama gue nyariin mulu dari kemaren," tanya Anggi memecahkan keheningan.

"Tante Siska udah pulang?"

"Heem, Mama gue pulang bukannya nyariin gue, eh yang di cariin malah lo terus. Emang bener-bener si tuh nyokap gue, lo pelet pake apaan si Lee sampe segitu sukanya dia sama lo," candanya Anggi.

Ailee terkekeh mendengar ucapan Anggi. "Pake pelet cinta hahaha."

"Ada-ada aja emang. Mau kan nginep di rumah gue? Selama beberapa hari gitu. Di apart juga  pasti lo kesepian," desak Anggi memaksa agar Ailee ikut dengannya. Padahal tanpa Anggi ketahui, setiap hari Ailee sudah terbiasa dengan kata kesepian itu.

"Mmm boleh deh. Aku juga kangen banget sama masakan Mama kamu."

Anggi merangkul pundak Ailee senang. "Nah gitu dong, baru sahabat gue!!"

"Tuh taksinya udah sampe, yuk masuk. Pasti nyokap gue kegirangan banget liat lo ikut pulang bareng gue,"  lanjut kata Anggi menggandeng tangan Ailee menuju taksi pesanannya.

¤¤¤

Mereka berdua telah sampai di depan rumah Anggi. Rumah yang di penuhi oleh berbagai jenis bunga milik tante Siska, Mama Anggi.

"Assalammualaikum Mamaaaa, liat nih Anggi bawa siapa," teriak Anggi salam memasuki rumahnya.

"Assalammualaikum, kok sepi Nggi?"

Anggi menggelengkan kepalanya tak tahu. "Mungkin lagi di dapur kali yah. Masuk aja Lee."

"Mamaaaaa...,"

"Mamahhhhh di mana kamuuuuu...," teriakan Anggi menggema di sudut ruangan.

"Mamaaa liat nih Anggi bawa siapa."

Wanita paruh baya terlihat sedamg sibuk dengan masakannya di dapur. Ia segera menghampiri anaknya yang dari tadi teriak-teriak memanggilnya.
Ia berdecak sebal melihat anaknya itu.

"Anggi..., udah berapa kali Mama bilang kalau masuk rumah itu salam!! Bukannya teriak-teriak kaya gitu!!" marahnya menjewer telinga sang anak.

"Aduhh Maaa ini sakit ih, lepasinn..., sakit Mamaaa...," rengek Anggi.

Bukannya melepaskannya, siska malah kembali menjewer telinga sebelah sang anak.

☆°Ailee & Lukanya°☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang