" Aku hamil "
" Ayo menikah "
" Tapi kamu adik tirinya "
Menikah memang solusi untuk Haesel atas kehamilan yang ga diharapkannya tapi bukan dengan adik tiri dari lelaki yang seharusnya bertanggung jawab.
“ Jangan ngaco deh kamu, Marvin ga mungkin suka sama cewe kaya Haesel. Ga banget tau ga, mending cewenya yang sekarang “ bantah Emma, ga mau membayangkan ucapan Joana kalau Marvin dan Haesel pernah berkencan atau saling mencintai.
Emma ga akan pernah mengizinkan anak lelaki kesayangannya terjebak dengan wanita seperti Haesel.
Padahal Joana senang pada Haesel, menganggap sebagai kakak sendiri tapi setelah mengetahui sifat Haesel yang sebenarnya. Joana akan menjaga jarak dari dia.
" Kamu mulai sekarang ga perlu baik sama dia, Haesel kalau baik bakal bantu kamu dekat sama Jensen. Kalau dia istri yang baik masa ga bisa mengubah atau bujuk suaminya sendiri " Emma menggunakan kesempatan ini untuk menghasut Joana supaya anaknya ga perlu lagi bersikap baik pada Haesel.
Mereka dan Marvin seharusnya bergabung untuk melawan Jensen dan Haesel bersama bukannya malah bersikap baik kepada mereka.
Joana mengangguk, benar kata mamanya. Haesel juga ga bantu sama sekali, ga pernah ada niat mendekatkan mereka.
" Lihat aja ada Haesel keadaan kita ga akan lebih baik "
...
Keadaan Haesel memang sudah membaik, ga ada lagi tangisan dan kesedihan di wajah cantiknya namun sebagai gantinya. Haesel menjadi sensitif dan mudah marah meskipun ga pernah di ungkapkan dan lebih senang di pendam sendiri.
Jensen bahkan ga menyadari kalau Haesel lagi marah atau kesal karena mereka hanya bersama di pagi hari sebentar dan setiap kali pulang Haesel pasti sudah tidur lebih dulu. Pagi ini saat terbangun, Jensen udah ga ada disampingnya. Apa Jensen ga bisa membangunkannya sebentar aja? Paling ga kasih kabar kalau dia udah berangkat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haesel memang sengaja mencari masalah dan memulai pertengkaran ketika mengirim Jensen pesan berisikan keluhan kepada suaminya itu secara tiba tiba. Jensen bahkan sangat terkejut karena pesan dari Haesel.
Jensen terbelalak ga percaya membaca pesan panjang dari Haesel. Pesan terpanjang yang pernah dia dapatkan dari perempuan itu. Mereka bahkan ga bicara satu sama lain karena Jensen berangkat lebih dulu sebelum Haesel bangun.
