5. Sakit

2.3K 276 44
                                    

Pagi-pagi sekali kamu terbangun karena mendengar suara bel rumahmu. Segera saja kamu bangun untuk membukakan pintu.

CEKLEK.

       "Gojo-san, apa kau sakit?" tanyamu khawatir. Gojo hanya mengangguk lemah, tubuhnya hampir ambruk kalau saja kamu tidak membantu menahannya.

Kamu pun memapah tubuh Gojo menuju kamar lalu membantunya untuk berbaring. Kamu pun menyentuh kening Gojo yang ternyata sudah panas sekali, kamu pun segera menyelimuti tubuh Gojo yang sudah lemas dan langsung berlari kearah dapur untuk menyiapkan kompresan.

        "Aku sangat khawatir, Gojo-san badannya panas sekali. Apa aku harus membawanya ke dokter?" katamu sambil tanganmu cekatan mengambil baskom yang diisi air.

Setelah selesai mengambil air, kamu juga tak lupa menyiapkan kain untuk kompresan. Dengan cepat kamu membawa semua itu ke kamar lalu memakaikannya pada Gojo yang matanya sudah terpejam.

        "Bertahanlah Gojo-san, aku akan buatkan sarapan dan mengambilkan obat untukmu" lirihmu.

Baru saja kamu hendak melangkah keluar kamar. Tiba-tiba saja tanganmu dicekal oleh orang yang tak lain adalah suamimu.

       "(Name)... Arigatou" gumamnya bahkan nyaris tak terdengar.

Kamu tersenyum membalas ucapan Gojo, hati mu sedikit menghangat karenanya. Tanpa mau berlama-lama lagi kamu segera menuju dapur untuk membuatkan bubur.

Selagi kamu mengaduk sebuah bubur, kamu pun menelepon kepala sekolah Yaga untuk meminta izin agar kamu dengan Gojo tidak mengajar hari ini.

       "Maafkan aku Sensei" ungkapmu setelah menjelaskan alasanmu.

      "Baiklah kalau begitu. Ucapkan pada Satoru bahwa jangan terlalu merepotkan istrinya!"

Pipimu sedikit merona mendengarnya. Kamu juga tadi sempat cerita pada Yaga bahwa kamu harus merawat suamimu, Gojo. Makanya kamu izin berdua untuk tidak masuk kerja. Tak lupa kamu juga meminta Yaga agar merahasiakan hubunganmu dengan Gojo kepada penyihir lain.

      "H-ha'i. Arigatou gozaimasu, Sensei. Kalau begitu aku tutup dulu"

Kamu pun menutup sambungan telepon sepihak bertepatan dengan bubur buatanmu yang sudah matang. Segera saja kamu menuangkan bubur itu ke dalam mangkuk lalu menambahkan beberapa toping lainnya.

Kebetulan juga kamu sempat menyetok beberapa obat untuk berjaga-jaga. Kamu pun mengambil paracetamol yang tersedia lalu kembali ke kamar sembari membawa sebuah nampan berisi bubur, segelas air putih beserta obat.

        "Gojo-san bangunlah, aku sudah menyiapkannya untukmu" ucapmu pelan sambil sedikit mengguncangkan tubuh Gojo.

Gojo melenguh lalu ia membuka matanya perlahan. Ia melihat raut wajahmu yang sangat khawatir terhadapnya. Kamu pun segera membantu Gojo menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang.

        "Kau harus sarapan dulu, Gojo-san. Aku sudah membuatkan bubur untukmu" katamu sambil mengambil semangkuk bubur buatanmu.

       "Tanganku lemas (Name), bisa kau suapkan  padaku?"

        "E-eh?" kamu pun terdiam sejenak kemudian mengangguk cepat.

Kamu pun menyuapi Gojo dengan telaten. Untungnya Gojo bukan orang yang susah makan yang harus menggunakan pesawat terbang dulu.

        "Aku sudah kenyang" tolak Gojo saat kamu kembali ingin menyuapi bubur padanya.

       "Tapi Gojo-san baru makan 3 suap loh, setidaknya makanlah beberapa suap lagi" titahmu masih dengan raut wajah khawatir.

Patient [Gojo Satoru X Reader] | [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang