7. Kosong

2.1K 263 65
                                    

         "Gojo-san? Gojo-san apa yang terjadi?"

Kamu yang sedang mencuci piring mendengar isak tangis dari arah kamar buru-buru menghampiri kamarmu. Dilihatnya suamimu menangis dalam tidurnya. Hal itu membuatmu panik seketika hingga berniat membangunkannya.

        "(Name).." lirihnya dengan mata masih terpejam.

         "Aku disini, Gojo-san. Bangunlah, aku khawatir padamu"

Berulang kali kamu menepuk pelan pipi Gojo, berusaha membuat lelaki itu tersadar dari alam mimpinya. Sebenarnya apa yang dimimpikan oleh Gojo? Mengapa ia sampai terisak hebat dalam tidurnya?

        "Hei, tenanglah. Aku disini tidak kemana-mana" bisikmu pada Gojo.

Perlahan netra biru yang sangat kamu sukai mulai terbuka. Nafasnya memburu seraya berusaha menghirup udara dengan rakusnya. Kamu segera saja memberikan air minum pada suamimu.

         "Minumlah" titahmu dan langsung dituruti oleh Gojo.

Setelah menghabiskan segelas air putih, kamu meletakkan gelas kosong itu diatas nakas. Ditatapnya suamimu yang masih terdiam melamun, dengan telaten kamu mengelap beberapa keringat yang muncul di bagian wajah suamimu.

          "(Name), kamu selamat?"

Kamu yang sedang mengelap keringat itu terdiam mematung dengan tanganmu yang masih menempel di kening Gojo. Keningmu mengernyit mencerna pertanyaan dari Gojo.

         "Y-ya.. Memangnya aku kenapa?" tanyamu balik.

Tubuhmu mematung kaku saat tanpa aba-aba dipeluk erat oleh suamimu. Pipimu merah merona seketika dan Jantungmu bahkan berdebar karena ini adalah pertama kalinya kamu dipeluk oleh orang yang kamu cintai sejak lama.

         "G-gojo san?" lirihmu gugup.

         "Hsst. Biarkan seperti ini dulu" titah Gojo, kamu pun hanya bisa menurut membiarkan Gojo memelukmu erat.

         "Aku mimpi kamu berubah menjadi kutukan jahat (Name)" curhatnya padamu tanpa melepas pelukannya.

         "Kutukan? Mimpi mu sepertinya suram sekali, Gojo-san. Tapi bukankah itu aneh, m-maksudnya.. Aku tidak mungkin berubah menjadi kutukan seperti itu kan"

Gojo melepas pelukannya. Ia menangkup wajahmu dengan kedua tangannya yang sudah memerah macam kepiting rebus.

         "Tapi kalau diliat-liat lagi kayanya gak mungkin sih kamu berubah jadi kutukan. Kutukan aja langsung pulang kampung begitu melihat wajahmu" ledek Gojo tanpa merasa bersalah.

Wajahmu yang tadinya merah seketika datar. Bisa-bisanya Gojo sempat meledekmu disaat perasaanmu khawatir padanya.

         "Hentikan, Gojo-san. Aku sedang tidak mau becanda denganmu" keluhmu yang membuat Gojo cemberut.

         "(Name), aku sudah sembuh. Ayo mengajar lagi" ajak Gojo semangat.

         "Eh? Kau yakin Gojo-san?" Gojo mengangguk antusias.

         "Aku ini orang kuat, sakit tidak perlu lama-lama. Lagipula aku rindu ketiga muridku" jelas Gojo dan membuatmu tersenyum cerah.

         "Baiklah kalau begitu"

.
.
.
.
.
.

Akhirnya kalian pun memutuskan untum berangkat bersama ke sekolahan. Tak ada banyak percakapan selama di perjalanan hanya membahas sedikit materi yang akan diberikan kepada ketiga murid kalian.

Ketika kalian berdua tiba di sekolah, kalian langsung disambut dengan wajah antusias oleh Yuuji, sedangkan Nobara bersama Megumi diam-diam mencibir.

          "Apa kalian ada yang merindukanku?" tanya Gojo dengan raut wajah penuh harap.

Patient [Gojo Satoru X Reader] | [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang