17. Terbalas

2.4K 231 92
                                    

         "(Name)"

Kalian berdua menoleh secara bersamaan. Kakakmu berjalan menghampirimu dengan raut wajah khawatir.

         "Apa yang terjadi padamu, (Name)?" tanya Kento.

Kamu terdiam sejenak. Tidak mungkin kamu bilang karena ingin mempertahankan Utahime, bisa-bisa Gojo akan dimarahi habis-habisan atau kemungkinan terburuknya kalian dipaksa bercerai karena Gojo selingkuh didepanmu.

         "Aku diserang sama orang yang enggak aku kenal.."

         "Tapi sekarang aku baik-baik saja. Tidak perlu terlalu khawatir Kento-nii" lanjutmu.

         "Yokatta. Tapi bukannya kutukan tidak bisa masuk rumahmu ya? Gojo-san masih menggunakan perisai nya kan?"

Mendengar pertanyaan Kento yang terlihat serius, calon istrinya kebingungan. Dia tidak mengerti kalian membahas apa.

          "Perisai? Kutukan? Ini lagi bahas apa sih?" celetuk (Y/n).

          "Eh? Kento-nii belum cerita kah?" tanyamu sembari melirik Kento.

Kento menghela nafasnya. Ia juga sedikit kebingungan menjelaskannya mulai dari mana. Lagipula apa calonnya itu akan percaya padanya soal ini?

          "Aku, (Name), dan Gojo-san adalah seorang penyihir Jujutsu. Kami bertiga dipertemukan di sekolah SMA Jujutsu, Gojo-san sendiri dulunya senior di sekolah kami, dia penyihir tingkat spesial yang kuat selama di sekolah, karena kekuatannya, dia harus melindungi dirinya dengan ketat termasuk rumahnya. Dia selalu menjaga rumahnya dengan perisai buatannya yang membuat kutukan langsung mati ketika datang kerumahnya" jelas Kento.

          "Apa itu sebabnya dia juga sering menutup matanya?" tanya (Y/n) polos.

          "Soal itu.. Aku tidak terlalu mengerti, mungkin untuk melindungi kekuatan Six eyes nya, waktu kami sekolah Gojo-san hanya menggunakan kacamata hitam" kali ini yang menjawab adalah dirimu.

          "Sejujurnya aku tidak terlalu mengerti apa itu kutukan dan kekuatan kalian? Bagaimana kalian mendapatkannya? Bukankah itu sangat langka?"

          "Ano.. (Y/n)-san kalau penasaran dengan Sekolah Jujutsu, aku bisa mengantarmu kesana. Walaupun penyihir Jujutsu jumlahnya terbatas setidaknya kamu bisa belajar sedikitnya tentang sekolah kami" tawarmu.

          "Wahh benarkah? Aku sangat ingin kesana!" kata (Y/n) spontan.

          "Kalau begitu setelah aku sembuh, aku akan mengantarmu berkeliling disana"

Kento hanya menggeleng pelan melihat tingkah calon istrinya yang antusias soal sekolah Jujutsu. Padahal dirinya sendiri sudah muak dengan sekolahnya.

Tak lama pintu ruangan terbuka menampilkan Gojo yang baru tiba ke ruanganmu. Hari ini Gojo terlihat berpakaian kasual, penampilannya tidak sekacau tadi.

          "(Name)?! Kau sudah sadar?!" jerit Gojo panik.

          "Tumben lewat pintu" sindir Kento.

Kamu hanya bisa terkekeh saat melihat Gojo yang berlari dan memeluk tubuhmu erat.

          "Aku belum lama sadar Gojo-san. Tapi, maaf bisakah lepas pelukannya? Perutku sakit kalau ditekan olehmu"

           "Eh?"

Gojo pun seketika melepas pelukannya. Ia menatapmu khawatir kemudian mengguncang tubuhmu yang lemas, walau begitu sifat menyebalkannya tidak berubah.

          "(Name) apa yang terjadi padamu?!! Kenapa bisa pingsan?! Apa kau masih sakit?! Bagian mana?! Apa kamu akan menjadi donat?!"

           "Aku tidak yakin kalau orang ini beneran penyihir tingkat tinggi" batin (Y/n) miris.

Patient [Gojo Satoru X Reader] | [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang