9. Kesialan Di Pagi Hari

3.4K 494 7
                                    

Diruangan yang bernuansa biru gelap di tengah malam terlihat pemuda yang sedang tertidur gelisah dan serigala kecil di samping nya yang sedang tertidur meringkuk.

"Maa aaf mah hiks...ja jangan pukul maah...sakit..gelen akan hiks.. jadi anak baik mah..hiks...ti...tidak..maah...sakit...sakit..hiks...gelen baik....hiks...jangaann..maah...hiks...
sakit...hiks..."racau pemuda tersebut dengan keringat dingin tangan yang mencengkram sprei di ranjang.

Mendengar racauan seseorang max mulai terusik dan membuka matanya dan berbalik.Matanya membelak kaget melihat kondisi gelen yang kacau keringat dingin bercucuran kulit yang memucat sprei yang berantakan.

Max menatap gelen prihatin,khawatir,dan sendu melihat gelen yang terus meracau tak jelas di dengar.

Perlahan max mendekat ke gelen dan menjilati wajah gelen sesekali menepuk wajah gelen dengan tangan kecil berbulunya.

Gelen sendiri mulai terusik dengan jilatan dan tepukan max pada wajahnya perlahan ia membuka matanya dan melihat max yang ada di sampingnya menatapnya khawatir membuatnya tanpa sadar tersenyum samar.

Gelen tak bisa duduk tanpa bantuan membuatnya hanya bisa berbaring diam menatap ke langit langit sesekali menutup mata dan mengatur pernafasan nya.

Gelen mengalihkan pandangannya ke max yang sedang duduk tenang yang sedang menatapnya polos.

"Apakah dia selalu seperti ini setiap malam.."batin max dengan sendu namun di luar ia mengeluarkan tatapan polos.

"Aauu..."max melolong menatap ke gelen yang juga menatapnya mengangkat dirinya ke atas dadanya.

Sebenarnya max cukup terkejut namun tetap mempertahankan tatapan polosnya ke gelen yang sedang mengelusnya.

"Apa kah tidurmu terganggu wolf..maaf ya kau terbangun karena aku..."ucap gelen sambil menatap max yang ada di atas dadanya dengan terus mengelusnya.

"Kenapa kau mengkhawatirkan tidurku bodoh harusnya kau khawatir dengan dirimu sendiri dasar bodoh"batin max khawatir

"Aauu.."max hanya menjawab nya dengab lolonga lirih.Max mengangkat salah satu tangan nya atau lebih tepatnya kaki depannya ke wajah gelen dan memukilnya kembali tepat di pipi nya.

"Apa kau marah padaku karena mengganggu tidurmu"tanya gelen terkekeh

"Apa dia benar benar bodoh harus nya ia lebih mengkhawatirkan dirinya sendiri bukan masalah sepele seperti tidur.."geram max karena khawatir

Lagi lagi max memukul pipi gelen dengan kaki berbulunya di balas kekehan dari gelen.

Gelen menatap max yang sedang menatapnya tajam yang baliknya malah imut dan tepukan lembutnya di pipinya membuatnya terkekeh dan menatap max lembut.

Serigala kecilnya sungguh imut dan membuatnya nyaman bahkan sekarang ia melupakan mimpi buruknya walau sesaat tapi itu sungguh membantu.

Beberapa lama mereka di posisi yang sama max sudah berhenti memukul pipi gelen dan mulai menutup matanya kembali dengan bantuan elusan lembut dari gelen yang selalu membuatnya nyaman dan mengantuk.

Dengkuran halus terdengar di telinga gelen dan melihat serigalanya yang sudah tertidur dengan perut yang mengkembang kempis terlihat semakin lucu.

Gelen menatap max lembut dengan terus mengelus bulu bulu lembut max membuat tidur max semakin pulas. Gelen mulai menutup matanya dengan max yang masih di atas dadanya.
Perlahan gelen mulai tertidur kembali dengan max yang juga tertidur dengan tangan gelen di atas punggung max.

~keesokan harinya....

Sinar matahari melewati celah celah korden jendela.Matahari yang masih malu malu muncul untuk menyinari dunia.
Terlihat pemuda yang masih tertidur pulas dengan serigala kecil yang ada di atas dadanya mereka terlihat begitu akur.

Krek....

Pintu di buka secara perlahan menampilkan pria dewasa yang melangkahkan kaki nya secara perlahan ke dalam kamar.Dia adalah Fariz,fariz terpaku sesaat saat melihat tuan mudanya yang masih tertidur pulas dengan serigala kecil di atas dada nya sungguh pemandangan yang menyejukan.

Fariz tersenyum samar dan melangkahkan menuju korden dan membukanya membuat sinar matahari yang menembus kaca dan menyilaukan mata.

Gelen terganggu dan menggeliat tak nyaman membuat serigala kecil yang ada di atas dadanya jatuh dari atas ranjang.

Dukk...

"Pfh..."fariz menahan tawa melihat wajah linglung dari max karena di lantai di selimuti karpet berbulu membuat max tak kesakitan

Gelen sendiri dengan tanpa bersalah karena tak sadar menaikan selimutnya hingga menutupi wajahnya jadi aman dari sinar matahari yang menyilaukan.

Max bangun dengan linglung saat tiba tiba jatuh dari ranjang dan kesadarannya pun berkumpul membuat max menatap tajam ke gelen yang masih tidur dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya.

Max melompat menaiki kasur dan menatap tajam gelen dan mengalihkan pandangannya ke fariz yang sedang menutupi mulutnya sendiri yang ia yakini sedang menahan tawa lihatlah wajahnya yang sudah memerah.

Max memasuki celah di dalam selimut dan melihat gelen yang masih tertidur lelap membuatnya semakin menatap tajam gelen.
Fariz sendiri hanya menatap penasaran ke dalam selimut berpikir apa yang akan max lakukan.

Max menggoyang goyang kan ekornya ke wajah gelen dan sesekali menepuknya dengan ekor berbulunya membuat gelen mengerutkan keningnya.

Gelen membuka matanya lebar lebar saat ia merasakan sakit di pipinya dan menyibakkan selimut ke sembarang arah mengisap pipinya yang agak sakit dan mengalihkan pandanganya ke arah max yang sedang menatapnya tajam dan mengalihkan pandangan nya kembali ke arah fariz yang sedang menahan tawa.
Gelen memiringkan kepalanya menatap bingung ke arah 2 makhluk hidup itu dengan tanda tanya di atas kepala nya.

••••••••••••••••••••

Novel World Destiny ChangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang