37. Pertempuran di mulai

366 52 7
                                    

Di tanah hitam yang luas, terdapat banyak sekali makhluk makhluk yang bertebaran ke segala arah

Setelah perintah untuk menyerang di turunkan, semua pasukan di penjuru wilayah ibu kota dalam keadaan siap siaga dan menyerang makhluk makhluk yang memasuki wilayah mereka

Wilayah Selatan Ibu kota

"Aaakhhh Sialan lo makhluk menyusahkan" seru Gliam sembari menebaskan pedangnya pada segerombolan cacing yang setinggi 1 meter dengan wajah frustasi

Mereka memiliki penampilan berwarna putih berbintik bintik hitam dan mengeluarkan lendir racun dari tubuhnya.  Giginya yang tajam dapat menggigit makhluk hidup hingga tak tersisa menjadi ancaman bagi pedang yang di khawatir kan Gliam bila termakan cacing cacing itu

"Pen pulan" batinnya yang sudah berderai air mata

"Tuan, lapor di Selatan kanan di laporkan oleh pasukan pengintai apa bila segerombolan monster akan sampai di sana kurang dari 10 menit" lapor ilou tanpa mengalihkan pandangannya dari monster cacing di sekitarnya

"Kirim bala bantuan dan pastikan persenjataan mereka cukup. Lalu perintahkan pasukan pengintai untuk utamakan melacak pemimpin gerombolan monster cacing ini biar nanti saya urus " titah Gliam dengan raut wajah serius namun bertolak belakang dengan wajahnya, batinnya kini sudah menjerit frustasi dengan segala yang terjadi padanya

Menganggukan kepalanya tegas, ilou langsung berbalik menjalankan perintahnya "Baik tuan"

Menatap sekilas punggung ilou tanpa daya, Gliam menatap tajam ke monster cacing cacing yang ada di sekitarnya dangan energi putih dari tubuhnya yang ia salurkan ke bilah pedang tajam di tangannya

Menggertakan giginya, ia menatap mereka dengan penuh kebencian "Karena kalian gue gak bisa cari jodoh dengan santai!"

"Elenktis" gumamnya, seketika pedang yang mengalirkan energi putih bersinar dan layaknya benang energi itu melayang di udara dan mengikat sekeliling tubuh musuh yang lebih lemah darinya

Cacing yang terlilit benang putih mulai bertingkah aneh dan menyerang makhluk di sekitarnya kecuali Gliam

Menatap kekacauan di depannya, ia berdecak kesal dan mulai mengayunkan pedangnya kembali  untuk membereskan sisa cacing lainnya

Ia harus ke selatan kanan

Wilayah Barat Ibu kota

"Khahahahah" tawa liar sesekali keluar dari bibir cantik Clio yang sekarang dengan gila gila an membantai monster belalang yang terbang di atas mereka dengan sihirnya dan makhluk parasit buatannya

Dengan pasukan yang berada di sekitarnya, mereka melakukan tugas mereka masing masing dengan teratur. Sedangkan Clio terbang bebas dengan sihirnya dan membantai para belalang lidah panjang dengan sihirnya

Lidah mereka yang dapat melilit dengan erat hingga tubuh biasa akan hancur berkeping keping dan lidah mereka yang dapat di jadikan pedang tajam yang bisa membelah tubuh sekali tebasan

"Hehe mayan juga" dengan senyum miring, Clio meramalkan mantra  dan keluar lah gerombolan  parasit berbentuk gumpalan daging yang melayang menuju luka belalang dan masuk ke dalam lukanya

Seketika belalang yang dimasuki oleh parasit buatan Clio mengalami kejang kejang dan jatuh dengan pembuluh darah yang menonjol

Mengabaikan belalang sekarat di sekitarnya, Clio menatap jauh ke lokasi max dengan tatapan rumit

"Ku harap mereka tak kenapa napa"

Wilayah Timur Ibu kota

Dengan padatnya bangunan bangunan di sekitarnya, Ziora memanfaatkan medan ini dengan strategi penyergapan dengan beberapa pasukan yang di jadikan umpan agar menarik mereka ke 1 titik

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Novel World Destiny ChangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang