Di tanah hitam yang luas, terdapat banyak sekali makhluk makhluk yang bertebaran ke segala arah
Setelah perintah untuk menyerang di turunkan, semua pasukan di penjuru wilayah ibu kota dalam keadaan siap siaga dan menyerang makhluk makhluk yang memasuki wilayah mereka
Wilayah Selatan Ibu kota
"Aaakhhh Sialan lo makhluk menyusahkan" seru Gliam sembari menebaskan pedangnya pada segerombolan cacing yang setinggi 1 meter dengan wajah frustasi
Mereka memiliki penampilan berwarna putih berbintik bintik hitam dan mengeluarkan lendir racun dari tubuhnya. Giginya yang tajam dapat menggigit makhluk hidup hingga tak tersisa menjadi ancaman bagi pedang yang di khawatir kan Gliam bila termakan cacing cacing itu
"Pen pulan" batinnya yang sudah berderai air mata
"Tuan, lapor di Selatan kanan di laporkan oleh pasukan pengintai apa bila segerombolan monster akan sampai di sana kurang dari 10 menit" lapor ilou tanpa mengalihkan pandangannya dari monster cacing di sekitarnya
"Kirim bala bantuan dan pastikan persenjataan mereka cukup. Lalu perintahkan pasukan pengintai untuk utamakan melacak pemimpin gerombolan monster cacing ini biar nanti saya urus " titah Gliam dengan raut wajah serius namun bertolak belakang dengan wajahnya, batinnya kini sudah menjerit frustasi dengan segala yang terjadi padanya
Menganggukan kepalanya tegas, ilou langsung berbalik menjalankan perintahnya "Baik tuan"
Menatap sekilas punggung ilou tanpa daya, Gliam menatap tajam ke monster cacing cacing yang ada di sekitarnya dangan energi putih dari tubuhnya yang ia salurkan ke bilah pedang tajam di tangannya
Menggertakan giginya, ia menatap mereka dengan penuh kebencian "Karena kalian gue gak bisa cari jodoh dengan santai!"
"Elenktis" gumamnya, seketika pedang yang mengalirkan energi putih bersinar dan layaknya benang energi itu melayang di udara dan mengikat sekeliling tubuh musuh yang lebih lemah darinya
Cacing yang terlilit benang putih mulai bertingkah aneh dan menyerang makhluk di sekitarnya kecuali Gliam
Menatap kekacauan di depannya, ia berdecak kesal dan mulai mengayunkan pedangnya kembali untuk membereskan sisa cacing lainnya
Ia harus ke selatan kanan
Wilayah Barat Ibu kota
"Khahahahah" tawa liar sesekali keluar dari bibir cantik Clio yang sekarang dengan gila gila an membantai monster belalang yang terbang di atas mereka dengan sihirnya dan makhluk parasit buatannya
Dengan pasukan yang berada di sekitarnya, mereka melakukan tugas mereka masing masing dengan teratur. Sedangkan Clio terbang bebas dengan sihirnya dan membantai para belalang lidah panjang dengan sihirnya
Lidah mereka yang dapat melilit dengan erat hingga tubuh biasa akan hancur berkeping keping dan lidah mereka yang dapat di jadikan pedang tajam yang bisa membelah tubuh sekali tebasan
"Hehe mayan juga" dengan senyum miring, Clio meramalkan mantra dan keluar lah gerombolan parasit berbentuk gumpalan daging yang melayang menuju luka belalang dan masuk ke dalam lukanya
Seketika belalang yang dimasuki oleh parasit buatan Clio mengalami kejang kejang dan jatuh dengan pembuluh darah yang menonjol
Mengabaikan belalang sekarat di sekitarnya, Clio menatap jauh ke lokasi max dengan tatapan rumit
"Ku harap mereka tak kenapa napa"
Wilayah Timur Ibu kota
Dengan padatnya bangunan bangunan di sekitarnya, Ziora memanfaatkan medan ini dengan strategi penyergapan dengan beberapa pasukan yang di jadikan umpan agar menarik mereka ke 1 titik
KAMU SEDANG MEMBACA
Novel World Destiny Changer
FantasyAnanda Max Samudra yang terlahir kembali menjadi serigala kecil setelah meninggal karena bunuh diri. Terjebak di ruang dimensi hampa selama 1000thn tanpa melakukan apapun hingga akhirnya ia di lahirkan menjadi sosok baru. Sosok baru yang berusaha me...