35."Akhirnya"

587 61 10
                                    

"Aku beli elemen Es"

[ Anda yakin tuan? ]

" Iya "

[ Elemen es berhasil terbeli ]

Max menekan kata Elemen es di jendela status dan layar hologram status tentang kekuatan itu pun muncul

[ Elemen Es
| Level : C
| Damage : 25%
| Pengendalian : C ]

"Apa yang di maksud pengendalian C?" Tanya Max

[ Itu adalah level tuan dalam pengendalian elemen es anda saat ini, semakin anda sering berlatih maka level pengendaliannya akan semakin tinggi]

"Ok, kalo gitu ini Level C tentang level elemenku kan"

[ Benar tuan, anda dapat juga menaikkan level anda dengan membunuh banyak monster/ manusia dengan sihir es anda. Semakin tinggi level anda maka semakin besar juga damage yang akan di dapat lawan]

"Owh Butuh tumbal ta"renung max

"Sekarang gue gak bisa ninggalin wilayah iblis takut tu serangan malah ndadak, cari tumbal paling cuman bisa dapet beberapa doang, bisa naikin level paling waktu serangan, kan ada banyak pasukkan yang harus gue bantai tu. Tapi kan ni elemen di beli buat bantai tu para cecunguk, kalo gitu paling gue sekarang cuman bisa naikin level pengendalian dan sedikit-sedikit naikin level elemen nya" batin max

"Ok lkh" dengan tangan terkepal ia bertekad untuk rajin berlatih untuk mulai sekarang

Menatap langit malam yang memiliki suhu udara yang sangat cocok untuk tidur, ia sedikit berpikir kembali

"Ok lkh" berjalan menuju ranjang ia membaringkan dirinya dan bertekad untuk berlatih mulai besok

[ Selamat malam tuan ]

"Selamat malam juga laho, hoaamm~"

.
.

Pagi yang indah dengan sinar matahari yang mulai memasuki celah" ventilasi dan menerangi kamar yang sebelumnya gelap

Namun hal tersebut tak mengusik tidur pemuda manis yang masih setia tidur di atas ranjangnya dengan pulas

Hingga ketukan pintu sedikit mengusik tidur pemuda yang bukan lain adalah max.

Tok...tok...tok...

"Max...

Panggilan samar yang terdengar di telinganya tak membuatnya kunjung membuka matanya dan tetap terlelap di dalam selimut yang sudah melilitinya

"Kebo" komentar Alex yang sekarang sudah memasuki kamar max setelah lelah mengetuk pintu puluhan kali

Alex mengangkat selimut yang melilit max dengan satu tangan dan menggendong max dengan tangan lainnya

Max yang di gendong hanya merasa dirinya melayang hingga tiba" ia merasakan air dingin yang dibasuh ke wajahnya

Dengan mata yang masih terasa berat, max menatap alex dengan tatapan linglung

"Sudah bangun? Cepat mandi dan segera ke ruang makan, sebentar lagi waktunya makan pagi bersama" ujar Alex sambil menggotong max agar turun dari wastafel agar dia berdiri

Bahayanya kalo gak diturunin malah keterusan tidur di atas wastafel

"Emm" gumam max sebagai respon

Alex keluar dari kamar mandi dan menatap ke ranjang yang sudah berantakan tak karuan

Seakan sudah terbiasa, Alex merapikan ranjang max dengan telaten sambil menyiapkan baju untuk max dan memberikannya, karena dia pasti lupa tak mengambilnya terlebih dahulu sebelum akhirnya mandi

Setelah serasa cukup, Alex keluar dari kamar max dan berjalan menuju ruang makan dengan langkah santai

Disisi lain, max yang sedang memakai bajunya setelah selesai mandi menatap kamarnya ang sekarang sudah rapih kembali sambil menggelengkan kepalanya heran

"Kebiasaan, maid di sini juga banyak. Masih ae ngerjain hal sepele kek gini" heran max dengan anak yang terlampau rajin itu

Selesai bersiap, ia langsung keluar dan berjalan menuju ruang makan yang sekarang sudah berkumpul semua orang

Mereka makan bersama dengan tenang dan selesai makan mereka berkumpul di ruang yang luas dengan meja bundar untuk melanjutkan diskusi mereka kemarin

.
.

-1 minggu kemudian -

Duarr

"Wah sihir mu kuat banget, latihan apa saja yang kau lakukan?!" Tanya clio dengan semangat belajar yang tinggi nyrempet obsesi

"Hanya latihan pengendalian sederhana saja"jawab max dengan rendah hati

"No!! gak mungkin si kalo cuman latihan kendali aja"

"Ha ha ha"tawa max canggung " iya sederhana kok cuman tambah tumbal aja dikit jadi bisa cepet naik level" batinnya

"Max!" Penggil gliam sambil berjalan mendekatinya

"Apa??"

"Bisa kau bantu aku berlatih?" Tanya gliam

"Ok" angguk max dengan senyum senang, akhir nya gliam punya kesadaran diri buat rajin berlatih

Ntah makan obat apa dia semalam hingga mau berinisiatif untuk berlatih

.
.

"Gak bisa gitu woy!" Seru Zio dengan tangan yang di silangkan

"Katanya kan lo kuat" ujar marvos kesal

"Gak bisa! Kesadaran dunia gak bakal biarin aku bergerak bebas"

Marvos menatap kesal langit dengan jari tengah yang ia acung kan ke sembarang arah"Ck f**k you"

.
.

Hingga tanpa sadar waktu berjalan dengan cepat, dan retakan di tanah pun terbuka

Marvos yang mengawasi dari atap istananya menyeringai dengan senyum jahat "Akhirnya"

.
.
.

Hello all
Sorry chp nya singkat y ...
Secepatnya al coba up lagi biar kalian gak nunggu terlalu lama

Good bye all

Selasa
23 Januari 2024

Novel World Destiny ChangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang