S I E T E

5.7K 654 15
                                    

NOTE :
Tadinya hari ini gak mau update karena belum kelar, tapi ternyata Chap ini bisa selesai tadi malem. Dan besar kemungkinan cerita ini lebih dari 8 Chap.



Selamat Membaca!! Jangan lupa vote yaw hehe lov u❣️

🦋🦋🦋🦋

DASHA dan Arsenio memasuki sebuah kedai makanan, mereka berdua mengambil tempat di pojok yang jauh dari orang-orang.

"Selamat sore, apa ada yang ingin kalian pesan?" Seorang pelayan menghampiri meja Dasha dan Arsenio, pelayan itu tersenyum ramah.

Dasha dan Arsenio saling pandang dalam diam, pasalnya mereka berdua tidak tahu apa-apa mengenai makanan di sini.

"Berikan kami makanan favorit di sini" Melihat Dasha yang sedang berpikir keras, akhirnya Arsenio membuka suaranya.

Dasha mengangguk ketika sang pelayan menatapnya, untuk apa ia repot berpikir, buang-buang energi.

"Baiklah, mohon ditunggu"

Hening, baik Dasha maupun Arsenio tidak ada yang berbicara ketika sang pelayan pergi. Pikiran Dasha melayang jauh mengulang kejadian-kejadian yang mereka alami hari ini.

Rasanya kalau melihat keadaan sekitar dan Arsenio yang duduk di depannya menggunakan pakaian ala orang-orang di sini membuat Dasha sadar kalau yang ia alami bukan sekedar mimpi.

Dia dan Arsenio benar-benar hidup kembali, bertemu Dewa cinta lalu diberikan misi yang tidak masuk akal, dan terjebak di dunia asing. Sisi rasional Dasha benar-benar tidak bisa menerima jika ia merangkai semua kejadian yang telah mereka alami.

Apa mungkin dirinya tidak hidup kembali tapi hanya menjalani afterlife? Kalau begitu dimana surga dan neraka? Dimana penimbangan dosa? Ia kira transmigrasi dan kehidupan kedua itu hanya ada di dalam novel, tapi apa sekarang? Dia benar-benar mengalaminya terlebih tidak sendirian tapi bersama Arsenio, mantannya.

Bolehkah Dasha bersyukur karena terjebak di dunia ini bersama Arsenio? Setidaknya ada seseorang yang ia kenal.

"Silahkan dinikmati tuan dan nona" Lamunan Dasha terhenti ketika sang pelayang datang membawa dua piring pai berisi daging.

"Terima kasih"

"Huft, gak ada nasi apa" Dasha bergumam saat melihat pai di depan matanya, meskipun kelihatan lezat bagi Dasha nasi dan ayam goreng lebih menggoda apalagi pakai sambal bawang.

"Makan, gausah ngeluh" Dasha melirik malas Arsenio yang sedang lahap memakan pai nya.

"Perasaan yang kelaperan gue" Cibir Dasha yang melihat pai Arsenio sudah setengah. Seola tuli Arsenio tetap diam memakan dengan khidmat. Nyatanya Arsenio memang lapar tenaganya terkuras banyak saat ia bertarung melawan Harold.

Dasha memakan pai nya dan ia cukup terkejut dengan rasa yang amat sangat enak, ditambah perutnya belum diisi apapun sejak ia terbangun di dalam goa.

Gigitan pertama ketika kalian lapar itu adalah definisi surga dunia.

🦋🦋🦋🦋

Semburat jingga mewarnai langit yang menandakan matahari mulai terbenam ketika Dasha dan Arsenio keluar dari kedai. Mereka tidak sadar kalau waktu berlalu begitu cepat dan mereka masih belum tahu dimana letak istana Kerajaan Horrington.

"Kalo kenyang bawaanya ngantuk" Dasha bermonolog sambil menepuk-nepuk perutnya "Lo yakin mau lanjut?"

"Lo gak mau lanjut?" Mendengar ucapan Arsenio membuat Dasha tersenyum jahil.

Re'Life With My Ex! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang