REMINDER :
Please prepare yourself..,
Penulis tidak bertanggung jawab jika pembaca mengalami jantung berdebar-debar, baper bertidakelanjutan, kejang-kejang, emosi jiwa raga, and last but not least, ketawa ngik-ngok.🦋🦋🦋🦋
"Apa Ibu harus mengusir gadismu supaya kau datang menemuiku Pangeran?" Sosok anggun memasuki ruangan memecah aura mencekik yang dirasakan Russel.
Sosok itu ialah Ratu Alein Cassandra Horrington, wanita berparas cantik nan anggun. Memiliki garis wajah menawan dengan rambut pirang yang disanggul rapi.
"Saya memberi salam kepada Yang Mulia Ratu Alein, Ratu Kerajaan Horrington" Russel membungkuk menaruh tangan kanannya di depan dada mendapati sosok yang memasuki ruangan adalah Ratu Alein bersama dayang-dayang pribadinya.
"Russel, apa kau tidak menyampaikan pesanku?" Meskipun pertanyaan yang dilontarkan tertuju untuk Russel mata sang Ratu menatap lurus ke arah Crisiant.
"Maaf Yang Mulia, saya sudah menyampaikan pesan Anda nam—"
"Tinggalkan aku berdua dengan Ratu" Russel dan para dayang Ratu meninggalkan ruangan menyisahkan anak dan Ibu yang saling menatap.
"Duduklah ada yang ingin Ibu bicarakan" Ratu Alein mendudukkan dirinya di sofa menatap Crisiant yang berjalan ke arah sofa yang bersebrangan dengannya.
"Bagaimana kabarmu?"
"Aku baik seperti yang Ibu lihat"
"Akhir-akhir ini Ibu dengar kau sering keluar istana apa yang kau lakukan?"
"Hanya berjalan-jalan"
"Benarkah? Bukan untuk mengunjungi rumah bordil?" Salah satu alis Crisiant terangkat, ia menegakkan posisi duduknya, menatap Ratu Alein lurus.
"Sebenarnya apa yang ingin Ibu bicarakan?"
"Crisiant kau itu seorang Pangeran, berhentilah bermain-main dengan wanita tidak jelas dan menikah!"
Bibir Crisiant tertarik membentuk seringaian "Ibu memata-mataiku!?"
"Ibu tahu perilakumu yang seperti itu adalah bentuk pemberontakan supaya kau tidak menikah. Tapi cukup, Ayahmu sudah menetapkan pernikahanmu dengan Lady Larissa Foester" Ratu Alein berucap tegas mengabaikan kilat amarah di mata Crisiant.
"Apa Ibu sedang bercanda? Larissa Foester? Yang benar saja!!?" Crisiant menggeram menjaga nada bicaranya tetap stabil.
"Aku tidak akan menikah dan Ibu tahu itu!" Ia mengepalkan tangannya menahan untuk tidak memukul meja di depannya.
Larissa Foester!? Crisiant mengingat dengan jelas gadis itu. Ia adalah putri satu-satunya dari Duke Aram Foester salah satu orang kepercayaan Ayahnya. Crisiant bergidik membayangkan akan menikah dengan gadis dingin, kaku dan konservatif yang hidupnya seperti sudah di dedikasikan untuk menjadi wanita bangsawan sejati. Gadis seperti itu adalah jenis gadis yang sangat Crisiant hindari.
"Jadi Pangeran, sebelum Ayahmu mengetahui keberadaan gadis simpananmu. Sebaiknya kau usir dia" Ratu Alein meninggalkan ruangan menyisahkan Crisiant yang masih terhanyut dengan emosinya.
🦋🦋🦋🦋
Dasha memandang pantulan dirinya yang terlihat sangat menyedihkan, matanya sembab dan bibirnya bengkak. Ia juga bisa melihat bekas kemerahan di pergelangan tangannya akibat cengkraman Crisiant. Setelah kepergian laki-laki itu Dasha langsung menuju kamar mandi membasuh wajahnya terutama bibirnya, ia membasuh berkali-kali bagian itu sampai terlihat kemerahan.
![](https://img.wattpad.com/cover/300373410-288-k374608.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Re'Life With My Ex! [END]
Teen FictionDasha dan Arsenio adalah sepasang kekasih yang mendapat julukan 𝘭𝘰𝘷𝘦 𝘣𝘪𝘳𝘥𝘴 di sekolah. Namun tiba-tiba Arsenio memutuskan hubungan mereka tepat ketika mereka merayakan 𝘢𝘯𝘯𝘪𝘷𝘦𝘳𝘴𝘢𝘳𝘺 yang ke 3 tahun. Keputusan Dasha untuk menolong a...