D I E C I S È I S

4.8K 482 8
                                    

Selamat Membaca❣️
Jangan lupa Vote yaw, lov u banyak-banyak.

🦋🦋🦋🦋

SEBUAH kamar bernuansa hijau memasuki indra penglihatan Dasha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEBUAH kamar bernuansa hijau memasuki indra penglihatan Dasha. Gadis itu mengerjap bingung mendapati dirinya berbaring di ensi yang familiar.

Ini kamarnya

"GUE PULANG!?" Dasha melompat dari kasurnya memandangi seluruh kamarnya dengan senyum sumingrah. Bahkan gadis itu melihat tasnya yang tergeletak di sofa miliknya yang berwarna beige.

Dasha berdiri di depan cermin dan melihat pantulan dirinya yang masih menggunakan gaun berwana biru dongker, satu-satunya peninggalan dari dunia asing itu.

Gadis itu merasa ada sesuatu yang kurang. Otaknya mengingat kembali ingatan terakhir dirinya.

Arsen!

Dengan panik Dasha meronggoh tasnya mencari ponselnya, ia harus menelepon Arsenio untuk memastikan keadaan laki-laki itu.

Apakah Arsenio juga sudah berada di rumahnya? Apakah laki-laki itu baik-baik saja?

Dasha membeku melihat jam yang tertera di ponselnya. Ia bersyukur tanggal dan harinya tepat dimana hari mereka kecelakaan itu tandanya tidak ada yang sadar bahwa dirinya menghilang. Namun jamnya berubah.

22:00

Dasha ingat saat itu pukul 9 malam sebelum mereka mengalami kecelakaan. Itu berarti Dasha kembali satu jam lebih lama.

"Please jawab!" Dasha berjalan mondar-mandir menunggu sambungan teleponnya dengan perasaan gelisah.

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.

"Arsen please, please jawab!"

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.

"Fuck"

Hatinya tidak tenang, ia sangat mengkhawatirkan Arsenio sekarang. Dengan cepat Dasha meraih kunci motornya, ia bahkan tidak mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Langkah Dasha tergesah-gesah menuju garasi rumahnya.

Dasha mengendarai motornya dengan kecepatan gila, mengabaikan orang-orang yang membunyikan klaksonnya. Gadis itu tidak peduli, yang ia pikirkan adalah ia ingin melihat Arsenio sekarang juga.

Ada sekitar 30 menit sampai dirinya berhenti tepat di depan gerbang rumah Arsenio. Gadis itu turun dari motornya mendekati gerbang.

"Pak Hadi, Arsennya ada!?" Dasha berteriak, menggerak-gerakan pagar memicu suara bising membuat Pak Hadi selaku satpam di rumah itu terbangun dari rasa kantuknya.

"Non Dasah?" Pak Hadi mengucek matanya melihat Dasha yang misuh-misuh di luar pagar. Kali ini Dasha tidak mengomentari Pak Hadi yang selalu saja tidak bisa mengucap ensiti dengan benar.

Re'Life With My Ex! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang