Dah tamat ye kemaren/ʕ •ᴥ•ʔ/alurnya emang was wus was wus ngebut
.
.
.Karcis
"Babe karcis parkirnya dimana ya?"
Tobio menengok pada Atsumu yang kelabakan mencari karcis di dalam mobil. Mereka baru selesai staycation.
"Ngga taulah.."
Atsumu mendecakkan bibir. Ia menatap yang lebih muda. "Buka tas kamu coba babe"
"Ngga ada Atsumu, kamu ngga nitip apa-apa kemarin"
"Ya coba diliat dulu."
TIN TIN
Mobil dibelakang mengklakson karena Atsumu yang tidak kunjung maju. Lelaki pirang itu sedang kepanikan. Tobio membuka tasnya, di saat bersamaan si pirang menggeledah desk mobil dan sela-sela kursi. "Ada ngga?"
"Ngga ada Atsumu.. Kamu kemaren taro mana?"
"Ya kalo aku inget ngga mungkin nanya." Ia mendesau, tinggal dua mobil lagi hingga gilirannya tiba. Tobio mengecek smartphonenya. "Udah ditunggu sama Hinata—"
"Bisa sabar ga? Ga liat lagi kayak gimana sekarang?!"
Tobio menatap Atsumu yang meninggikan suara. "Aku cuman ngasih tau. Ngga usah marah-marah."
"Hn." Atsumu masih merengut, karena karcisnya hilang diapun jadi membayar denda.
.
.
."Eh akhirnya dateng!"
Hinata menatap pada Tobio dan pacar barunya yang terlihat merengut. "Bi, itu kak Miya kenapa?" Bisiknya.
Atsumu melirik ponsel terus, sok sibuk dengan tampang tak ramah.
"Karcis parkirnya ilang, bayar denda tadi.." Jawab Tobio, ia menengok sekilas pada Atsumu, namun ia biarkan begitu dulu.
"Oo.."
Dua orang itu mulai mengobrol. Goshiki yang gabut menatap Atsumu. "Bang yang sama Kags itu elo ya?" Ujar si cepak basa basi, yang dimaksud itu sudah jelas lah apa.
"Iye."
Tiba-tiba Goshiki menahan tawa dan menutup mulut.
Atsumu mendengus. "Asu lo mau ngatain gue pendek juga?"
Tobio dan Hinata menoleh. "Atsumu apaansih teriak-teriak??" Si biru menyipitkan mata. Goshiki yang panik menggelengkan kepala.
"Aku dikatain pendek mulu sayang!" Atsumu merengek seperti itik yang mengadu pada induk. Kepalanya mendesak pada Tobio dan memeluknya. "Udah karcis ilang! Ban kempes! Dikatain pendek!"
Tingkah manja agak menggelikan itu mendapat tatapan jijik dari orang di cafe. Tobio hanya nyengir. "Iya marahnya biasa aja.. Udah gede malu.."
Bukannya dibela. Atsumu makin mendengus dan kembali menegakkan duduknya. "Sayang ah gitu.. Ga sayang aku.." Bibirnya mengerucut tangannya bersedekap.
"Ihh mana ada aku ngga sayang kamu.." Tobio menangkup pipi Atsumu kemudian merengkuh lelaki besar itu lagi.
Hinata dan Goshiki diseberang menahan cringe. Apa-apaan dua orang dewasa di depan ini manja-manjaan seolah dunia ini hanya milik mereka.
"Engga kok Atsumu ngga pendek, panjang-panjang juga buat apa? Nembus jantung?"
"Hmph!" Atsumu memandang sinis Goshiki seolah berakata lewat tatapannya 'dengerin tu dasar anak ngen!!'
Goshiki hanya menelan ludah, padahal dari awal dia juga tidak ada niatan mengejek.
.
"Ahh fuck.."
Tobio berjongkok mengocok batang Atsumu di kamar mandi cafe. Saat ia hendak mengulum kejantanan itu empunya menahan. "Tunggu aku foto dulu, biar orang-orang tau punyaku panjang."
"Apaansih aneh.. Ga mau ya aku kalo disebar-sebar lagi. Lagian orang lain tau juga buat apa? Yang nyedot juga cuman aku.
Atsumu mendengus. "Iya juga. Ya udah sedot yang bener!" Atsumu menampar-nampar pipi dan wajah Tobio dengan asetnya.
Yang lebih muda menyipitkan mata, menatap sinis keatas namun mulutnya telah tersumpal milik Atsumu.
Pipi Atsumu memerah. "Mukanya ga usah sok marah, gue kasarin lho—ANJING DIGIGIT!!!"
"Banyak mau sih! Dah ah, pegel mulut aku." Tobio bangkit berdiri dan langsung ke luar meninggalkan Atsumu yang cenat cenut ngilu. "Babyyy"
KAMU SEDANG MEMBACA
FWB! (AtsuKage) End
أدب الهواة18+, yaoi, harap bijak memilih bacaan Hubungan saling menguntungkan tanpa status. Pair: atsukage Slight: ushikage, atsukita Disclaimer: bahasa baku non baku, nsfw, soft, fluff, angst, comedy, vulgar and explicit language⚠️ Start: 4/02/22 No hate on...