Happy Reading ✨
Please Don't forget
give Vote and Comment🍁****
Jisoo akhirnya pulang kerumah, setelah seharian penuh tidak dapat dihubungi, dia juga tidak kembali menginjakkan kaki di Apartemen lagi, karena menganggap tempat itu begitu Menjijikkan, dirinya tidak Sudi!
Dan hal pertama yang ia jumpai ialah keberadaan sang ayah tengah berada dimeja makan, Ibu tirinya menyapa dirinya dengan ramah, bahkan Irene mengajaknya untuk makan bersama. 'Tidakkah dia merasa bersalah setelah apa yang dia lakukan bersama Jaehyun? Ini bahkan masih sehari berlalu.' Jisoo membatin.
Namun, dia datang bukan untuk mempermasalahkan hal itu. Ini masalah yang bahkan 10x lipat lebih menyakitkan, saat ia mengetahuinya.
"Dimana Ibuku ayah?!"
Jisoo dengan menahan rasa sedihnya bertanya dimana ibunya berada pada Tuan Kim."Nak, aku disini. Dihadapanmu."
Nyonya Choi mengatakan kalau ibunya ada didepannya.“Kudengar Ayah mengambil guci ibuku!” kata Jisoo marah
“Ibumu didepanmu, jadi siapa sebenarnya yang kau cari?” ucap Tuan Devindra dingin, Nyonya Choi merendah kalau ia baik-baik saja. Jisoo memilih untuk pergi ke gudang yang sangat berantakan dan melihat sebuah bungkusan yang ditutup dengan kain putih.
“Teganya Ayah melakukan ini?!! Kudengar Ayah belum pernah bayar biaya krematorium! Mereka bilang kita berutang lima juta won, jadi aku sudah bayar empat juta won dengan tabungan ku sendiri! Jika Ayah bayar sisanya, maka aku bisa membiarkan Ibu beristirahat dalam damai! Apakah 5 juta won membuat harta ayah habis?!” ucap Jisoo marah setelah kembali ke meja makan.
“Kenapa aku harus buang-buang uang untuk orang yang sudah mati?” kata Tuan Devindra sinis.
"Tapi dia adalah Istrimu!"
Jisoo mengingatkan kalau ibunya itu ialah istri dari ayahnya sendiri, bukan orang lain."Sudah jadi Abu, tidak perlu berlebihan." Tuan Devindra merasa kalau abu itu tak penting, karena Orang zaman dulu bahkan menghamburkan abu orang yang sudah meninggal, di sungai atau laut, jadi menurutnya Jisoo tak perlu berlebihan.
"SETIDAKNYA BIARKAN IBU BERISTIRAHAT DENGAN TENANG DI TEMPAT TERAKHIR NYA, KALAU AYAH TIDAK MAU BAYAR, TIDAK APA-APA. AKU BISA MEMBAYAR NYA SENDIRI, TAPI KENAPA AYAH MENGAMBILNYA BEGITU SAJA DARI KREMATORIUM, SEOLAH-OLAH IBU TIDAK ADA HARGANYA!"
Jisoo tidak dapat menahan kemarahannya lagi karena Ibunya kehilangan tempat peristirahatan terakhirnya, juga di dibuang seperti ini, jadi tak mungkin dirinya bisa diam begitu saja.“BERANINYA KAU BERTINGKAH BEGINI.. DI DEPAN IBU TIRIMU, YANG MEMBESARKANMU SELAMA INI? Terus saja Cengkeram Abu mendiang ibumu seperti itu.” Ucap Tuan Devindra marah.
“Sayang, tak masalah. Aku akan pergi besok untuk bayar sewa krematorium itu. Aku punya uang tabungan kok.” Kata Nyonya Choi bersikap baik didepan suaminya.
"Sungguh? APA AKU TAK SALAH DENGAR? Semenjak kau jadi Ibuku kau bahkan tidak pernah memberikan Uang sepeserpun padaku."
"J–jisoo?"
Nyonya Choi menutup mulutnya dan matanya nampak berkaca-kaca, terlampau syok dan masih tak percaya Jisoo membuat dirinya terlihat begitu jahat didepan Suaminyanya. Tapi memang begitu kenyataannya."CUKUP!!"
Tuan Devindra berteriak mengebrak meja menyuruh Jisoo berhenti karena bicara kasar pada ibunya.
Menurutnya Jisoo itu bahkan tidak menghargai kebaikannya membesarkannya selama bertahun-tahun. Dan sekarang berusaha membuatnya seperti seorang pembohong.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Leat Me Love You✓
Fiksi Remaja[Mature! 21+] Siapa yang tidak terpukul dan marah? Bayangkan saja kekasihmu yang sangat kau percayai mengkhianatimu. Terlebih dia berselingkuh dengan kakak tirimu sendiri. Bahkan kau menyaksikan dengan mata kepalamu sendiri mereka berdua tengah berc...