7. Istana Medusa

3 1 1
                                    

Frieden Land - Benua Merah

Jauh di tengah hutan lebat yang ada di benua Merah, terdapat sebuah castil tua yang terlihat suram tidak ada matahari sedikit pun yang terlihat hanya warna kegelapan.

Ratu Catlen tengah duduk di atas singgasana nya, di tangan nya terdapat sebuah cangkir tembaga dengan cairan berwarna merah kental berbau sangat harum layaknya dari bunga mawar.

Ratu Catlen memakai pakaian bangsawan serba hitam berpotongan panjang hingga menyentuh lantai dan berpotongan dada yang sangat rendah, dengan rambut hitam legam yang di hiasi sebuah mahkota, tangan lentik dengan kuku panjang.

Cantik namun sangat mematikan.

Sesekali dia meminum cairan yang ada di gelasnya sembari bersenandung senang, hingga tiba tiba pintu ruang singgasana nya terbuka menampilkan tangan kanan sekaligus panglima nya - Gaga Matthew -

" Salam ratu ku semoga keabadian selalu bersama mu " ucap nya dan membungkukkan badan nya dengan tangan yang terentang sebelah sedangkan satu nya menekuk di depan dada.

Catlen tersenyum cantik " ah panglima ku datanglah ke hadapanku " serunya.

Gaga lantas berdiri tegak dan berjalan ke hadapan ratunya dan berlutut begitu tiba di depan ratunya dengan mata yang terus menatap ubin hitam Castil, sementara sang ratu tersenyum berdiri dan berjalan ke sampingnya sembari meletakkan satu tangan lentik nya pada pundak panglima nya itu.

" Bicaralah " ucap nya lembut namun tegas masih dengan mengusap ringan pundak dan tengkuk panglima nya itu.

Gaga tetap di posisinya sebelum angkat bicara " ampun ratuku, calon raja tidak mau memakan makan nya lagi " ucap nya.

Tangan Catlen yang berada di belakang leher Gaga berhenti, " apa yang kamu katakan tadi? " Tanya nya masih dengan nada seperti sebelumnya.

" Ampun ratu, calon raja miguel tidak mau memakan makan nya lagi " ulang Gaga.

Catlen menarik tangan nya, bibirnya tersenyum miring di balik cangkir yang tengah di minumnya.

" Ah sayangku kembali berulah, kebetulan minuman ku tengah habis " ucap Catlen

Tangan nya lalu melempar cangkir itu kuat ke sebelah kanan nya hingga cangkir tembaga itu pecah layaknya kaca, Gaga hanya terdiam sudah biasa melihat kemarahan ratu nya itu.

" Baiklah pergi ke penjara, aku ingin mengambil minuman ku lagi. Sebelum itu aku harus menemui calon rajaku " ucap nya

Berjalan turun dari undakan singgasana nya tanpa menoleh ke belakang, begitu ratu Catlen menghilang Gaga segera melakukan teleportasi ke penjara bawah tanah untuk melaksanakan perintah ratunya.

Catlen berjalan menyusuri lorong Castil nya hingga tiba di salah satu kamar yang di jaga oleh dua orang prajurit yang langsung berlutut begitu melihatnya tiba.

" Salam ratuku semoga keabadian selalu bersamamu " hormat mereka berdua.

Catlen mengangkat tangan nya " aku akan masuk kalian tetap di sini " perintahnya lalu mendorong pintu kamar itu.

" Baik ratuku " seru keduanya

Begitu pintu terbuka terlihat seorang laki laki dengan jubah berwarna hitam tengah berdiri di depan jendela kamar, memandang jauh ke arah bulan yang tengah bersinar.

" Sayangku ku dengar kau tidak mau menyentuh makananmu hum " ucap Catlen begitu kedua tangan nya melingkar di pinggang kokoh laki laki itu.

Laki laki itu segera berusaha melepaskan pelukan Catlen kasar dan setelah terlepas langsung berusaha mengambil jarak, tanpa memandang Catlen sedikit pun.

Frieden LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang