8. Ariana Camila

0 0 0
                                    

Miguel merebahkan tubuh Aretha di atas tempat tidur - yang terbuat dari batu - yang menjadi kamar penjara yang selama ini di tempati oleh istrinya itu, di samping kasur batu itu terdapat sebuah lemari yang terbuat dari kayu. Diatasnya telah tersedia beberapa ramuan obat sederhana untuk mengobati pendarahan dan luka kulit.

" Sayang, maafkan aku. Ini semua salahku karena tidak bisa menjaga kalian " ratapnya sedih, tangan nya bergerak mengambil mangkuk besar yang berisi air dan kain kecil untuk menyeka tubuh istrinya yang penuh luka dan debu itu.

Aretha tersenyum, dengan tangan bergetar dia mengelus pelan pipi Miguel yang langsung di tangkap laki laki itu dan mengecupnya. Bahkan tanpa terasa air mata jatuh membasahi punggung tangan istrinya itu.

" Mig, te-nang-lah a-aku baik baik saja " ucapnya dengan sedikit terbata.

Miguel masih menangis sedih, bahkan tangan satunya ikut bergetar ketika menyeka dengan pelan tubuh istrinya itu.

Malam itu mereka habiskan dengan saling berbagi pelukan, usai merawat luka luka istrinya dan memberikan sedikit darah sebagai obat penyembuh.

Sebagai bangsa gold dragon, darah Miguel memang bisa menjadi obat ataupun penawar racun mematikan. Sedang Aretha yang dari bangsa white dragon darah nya di ambil oleh Medusa untuk memberikan nya kecantikan abadi dan umur panjang, sementara air matanya menjadi mutiara.

--------------------------

New York - Mansion Keluarga Alister

Alister menghela nafas panjang, jam masih menunjukkan pukul 2 pagi. Tangan nya masih memeras handuk basah dan dengan pelan menyeka luka sayatan di tubuh Athena, sementara wanita itu tengah menutup matanya dengan bibir pucat.

Alister sudah sering menemui Athena yang tiba tiba demam tinggi dengan tubuh penuh bekas luka meski tidak mengeluarkan darah, pasti Aretha sedang di siksa sekarang.

Sebagai pengendali naga, mereka memiliki kontak batin dan fisik yang erat dengan naga mereka. Jika sang naga mengalami luka, pengendali nya juga akan merasakan hal yang sama seperti yang terjadi pada Athena kini.

" a al " panggilan lirih dari Athena, membuyarkan lamunan Alister.

" Hei sayang, kenapa kamu bangun. Tidurlah lagi " ucap Alister.

Athena memandang suaminya " aku bermimpi melihat Aretha begitu tersiksa, dia di cambuk dan darahnya -- " Athena terisak tanpa sanggup melanjutkan.

Alister menarik istrinya ke dalam pelukan nya, membiarkan wanita itu terisak keras di sana. Dia juga menghawatirkan Miguel serta Aretha, namun tampaknya hanya Aretha yang benar benar menderita.

Terlihat dari selama ini hanya Athena yang merasakan sakit dan demam tinggi, sedangkan dia hanya pernah satu kali merasakan sakit di pipinya seperti bekas tamparan dan itu pun sudah lama sekali.

Hingga tanpa Alister sadari Athena terlelap di pelukan nya, usai menempelkan plester kompres di dahi istrinya laki laki itu ikut terlelap dengan memeluk istrinya.

Pagi hari nya.

Ariana menuruni tangga mansion dengan sebuah tas kecil yang tergantung di bahu nya, beberapa buku di pelukan nya dan sebuah hand bag besar berisi beberapa buku lain nya.

Jam masih menunjukkan pukul 7 pagi, namun mansion mewah itu sudah terlihat ramai dengan para pelayan ataupun penjaga mansion.

" Loh Daddy Al, mommy Athena di mana " tanya Ariana begitu hanya melihat Alister yang sudah rapi dengan setelan jas kerja nya.

" Oh hai princess, good morning. Ayo sarapan dulu " sapa Alister di tangan nya ada sebuah roti sandwich yang tengah di makan nya.

Ariana menarik kursi meja makan dan seorang pelayan langsung menghampirinya, " mau makan apa nona muda " tanya pelayan itu.

" Susu coklat dan sandwich please " ucap nya. tak lama kemudian pelayan itu meletakkan pesanan ariana dan pamit undur diri.

" Jadi dimana mommy dad " tanya Ariana sembari mengigit roti nya.

Alister tersenyum " mommy hanya kurang sehat sayang, oh iya gimana keadaan kamu sudah agak mendingan? " tanya nya

Ariana sedikit terlihat murung " pasti mommy sakit karen aku ya dad " lirih nya pelan

Tiba tiba sebuah tangan mengelus kepalanya lembut, sosok Luna berada di sebelahnya sembari tersenyum.

" mommy hanya kelelahan, jangan terlalu menyalahkan dirimu. Lebih baik sekarang kita berangkat " ajak nya.

Alister tersenyum " benar sebaiknya kalian segera berangkat, daddy juga akan pergi ke kantor " ucap nya.

---------------------

Beberapa saat kemudian Crystal dan Ariana sampai di kampus mereka, mereka berdua memang berada di kelas dan fakultas yang sama.

Hampir semua mata tertuju pada kedua nya, tentu saja mereka mengenal mereka. Si jenius dari fakultas kedokteran.

Tidak heran memang karena mereka sudah sering mewakili kampus dalam ajang berbagai perlombaan dari nasional hingga internasional, dan nyaris selalu membawa kemenangan.

Luna crsytal dengan kecerdikan dan kepintaran nya, namun cukup lemah dalam kekuatan fisik.
Ariana Camila, si bad girl yang bisa mematahkan hidung seseorang di semester lalu hanya karena mengoda crystal. Pemegang sabuk hitam karate dan taekwondo, namun cukup pas pasan dalam nilai akademi.

Penampilan mereka juga cukup berbeda, Crystal yang lebih sering tampil feminim dan Ariana dengan gaya bad andalan nya.

Di kelas mereka ternyata sudah ramai dengan mahasiswa lain nya, termasuk ludwig yang sudah duduk manis di kursi nya dengan sebuah buku tebal mengenai anatomi tubuh manusia.

Hidung mancung itu bertenger sebuah kacamata baca, aura nya yang cerah dan bersahabat membuat beberapa gadis tidak berkedip melihatnya meski banyak di kelilingi ludwig tetap fokus pada bacaan nya.

" Dia adalah salah satu nya " bisik crystal pada ariana.

Ariana mengangguk paham dan tanpa sengaja mata mereka bertemu, ludwig langsung tersenyum ringan dan di balas ariana dengan datar.

Sial nya hanya ada dua kursi kosong yang tersisa dan salah satu nya tepat di samping laki laki itu, satu nya lagi ada di belakang kursi nya.

Akhirnya Ariana berinisiatif duduk di samping laki laki itu sementara Luna duduk di belakang nya, begitu Ariana tiba di samping lud dia langsung menutup buku nya mengusir dengan sopan beberapa gadis yang mendekati nya tadi.

" Aku tidak bermaksud jahat, hanya ingin memastikan sesuatu pada kalian. Apakah kalian bersedia berbicara dengan kami " bisik ludwig.

Belum sempat Ariana menjawab, professor Albert -dosen yang mengajar di kelas mereka hari ini- sudah masuk ke kelas sehingga ariana tidak jadi menjawab nya.

" Jika kalian tidak jahat, buktikan pada kami. Baru kami akan menjawab pertanyaan kalian " Balas Ariana tanpa menoleh pada Ludwig.

* TBC *

------------------------

962 kata

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Frieden LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang