Abel sedang sarapan bersama Lintang dan Alaika. Hari ini dia tidak ke kampus, dia ingin ke cafe bersama Gio. Eri keluar dari kamar membawa tas sekolahnya yang terlihat penuh tetapi tidak memakai baju sekolahnya. Abel bingung ingin kemana adiknya itu.
"Mau ke mana, Dek?" tanya Abel.
"Mau ke puncak buat study tour sama teman-teman kelas," jawab Eri. Eri mengambil nasi goreng yang dibuatkan Alaika.
"Adek mau bawa bekal, buat di makan di bus?" tanya Alaika. Nasi di piringnya sudah habis dan melihat anak perempuannya itu masih makan, maka masih ada waktu membuatkan bekal untuk Eri.
"Boleh, Bun," jawab Eri mengangguk.
"Adek kok nggak ngasih tahu kakak, kalau mau pergi?" tanya Abel sedih, membuat Eri menatap kakaknya Aneh.
"Bekalnya mau apa?" tanya Alaika dari arah dapur.
"Buah, sama roti aja, Bun," jawab Eri ke Alaika, "kakak kan selama dua hari ini pulang malam terus, aku jadi nggak bisa kasih tahu kakak," lanjut Eri menjawab Abel. Selama beberapa hari ini Abel memang pulang malam karena ada kegiatan kampus yang harus dia lakukan.
"Perginya satu sekolah?" tanya Abel. Lintang memilih diam, karena sebelumnya saat Eri meminta ijin ke dirinya dan Alaika, Eri sudah menjelaskan seluruhnya.
"Nggak, di bagi beberapa sesi, minggu ini kelas aku, kelas Galen, sama satu kelas tiga," jawab Eri.
Abel selesai dengan makanannya, dia mengambil handphone dan membuka salah satu aplikasi pesan dengan logo berwarna hijau, mencari nama salah satu orang yang ingin dia minta bantuannya.
[10/12/2014] Abel : Len, kamu dimana?
[10/12/2014] Galen: Lagi di rumah, Kak, kenapa?
[10/12/2014] Abel: Kamu nggak ikut study tour?
[10/12/2014] Galen: Ikut, Kak, ini kan lagi nungguin adik kakak.
Abel melihat Eri yang masih memakan sarapannya, Alaika datang dari dapur membawa bekal yang akan di bawa Eri.
"Makasih, Bun," ucap Eri tersenyum.
"Sama-sama, Sayang," balas Alaika, mencium rambut putrinya.
Abel kembali membalas pesan Galen.
[10/12/2014] Abel: Kalian, study tour dimana?
[10/12/2014] Galen: Di puncak, Kak.
Abel menghela napasya frustasi, membuat Eri menoleh kearahnya, "Kakak, kenapa?" tanya Eri bingung.
Lintang berpamitan dengan istri dan anaknya untuk ke kantor
"Eri nggak diantar,kan?" tanya Lintang memastikan putrinya itu tidak minta di antar.
"Nggak, Yah, aku sama Gia nanti ikut di mobil Galen," ucap Eri, yang sedang sibuk mengirim pesan ke Gia melalui handphonenya.
Abel melanjutkan kegiatannya mengirim pesan ke Galen
[10/12/2014] Abel: iya tahu
[10/12/2014] Abel: maksud aku, puncak bagian mana?
[10/12/2014] Galen: Oh, di Villa Megamendung, Kak.
[10/12/2014] Abel: Ok, makasih infonya
[10/12/2014] Abel: Jangan kasih tahu Eri, kalau aku chat kamu
[10/12/2014] Galen: Siap kak.
Abel melihat Eri yang menuju dapur untuk mengambil beberapa makanan riang yang dia masukkan ke dalam papper bag untuk dia bawa ke Villa atau dia makan di bus. Eri memasktikan lagi semua barang yang dia bawa apakah sudah ada atau masih ada yang tertinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Color of Life (Terbit)
General FictionEri dan Abel adalah adik kakak yang saling menyayangi. Eri yang mengalami kecelakaan di usia belia membuatnya kehilangan kemampuan melihat warna. Abel yang merasa semua adalah tanggung jawabnya sebagai kakak, melakukan segalanya demi adiknya. Tanpa...