Selama kuliah di sana Eri memang meminta ke seluruh keluarganya untuk tidak menemuinya, dia ingin mandiri dengan caranya sendiri, lagipula dia sudah memiliki pegangan dan orang-orang disana lebih tidak mengurusi orang lain. Bukan tidak peduli, hanya saja mereka lebih fokus ke urusan mereka sendiri. Jadinya saat mengetahui keadaan Eri pun mereka biasa saja, lagipula keadaan Eri tidak membuat pekerjaan dan prestasinya tertunda. Beberapa kali dia tampil dalam opera besar meskipun sebagai pengiring. Beberap musisi sudah mengenal kemampuannya. Dia berharap suatu hari nanti dia bisa mengadakan konser tunggal, bisa mempersembahkan aransemen yang dia buat sendiri.
"Kamu beneran mau ke makam dulu, Ri?" tanya Galen dari kaca mobil.
"Iya aku kangen, sama mereka, aku juga mau pamerin ijazah aku," ucap Eri tersenyum, "aku juga mau ketemu Kak Abel," lanjut Eri pelan, tersirat kerinduan di sana. Gia yang duduk di samping Eri tersenyum menatap sahabatnya.
...
Cerita Selengkapnya
https://sites.google.com/view/anaras-blog/
KAMU SEDANG MEMBACA
Color of Life (Terbit)
Fiksi UmumEri dan Abel adalah adik kakak yang saling menyayangi. Eri yang mengalami kecelakaan di usia belia membuatnya kehilangan kemampuan melihat warna. Abel yang merasa semua adalah tanggung jawabnya sebagai kakak, melakukan segalanya demi adiknya. Tanpa...