"Sedih bagaimana manusia dan kenyataan, seumpama bibir pantai.""Seumpama bibir pantai?"
"Iya, manusia itu pasir di pinggir pantai. Dan kenyataan itu air laut yang terus bergelung. Manusia dihampiri kenyataan, lalu menolak dan melemparnya kembali ke dasar laut. Begitu saja sampai akhir dunia."
"Ah. Lalu suatu saat kenyataan itu terlalu kuat kan, sampai tak bisa dihindari?"
"Persis. Saat kenyataan akhirnya tertumpuk menjadi gelombang besar, menyapu habis pantai dan seluruh kota di suatu sore."
KAMU SEDANG MEMBACA
Percakapan yang Tidak Seharusnya ADA
PoetryIsinya hanya percakapan yang tidak seharusnya ada. Isinya hanya percakapan yang saya harapkan tidak akan terjadi. Isinya hanya percakapan yang lebih baik tidak pernah tercipta.